Senin, 11 Maret 2013

Empat Alasan Pria Suka Wanita Gemuk


Kita seringkali berpikir bahwa pria hanya tertarik dan suka dengan wanita bertubuh langsing. Nyatanya, banyak juga pria yang lebih memilih berpasangan dengan wanita bertubuh chubby atau lus size.

Mengapa beberapa pria lebih memilih wanita gemuk dibandingkan wanita yang harus repot sana-sini demi memiliki tubuh langsing? Ini dia alasan mereka.

1, Tidak Pilih-Pilih Makanan
Sudah jadi rahasia umum jika pria makan lebih banyak daripada wanita. Mereka bisa makan apa saja tanpa takut cepat gemuk karena metabolismenya lebih tinggi daripada wanita. Bagi beberapa pria, memiliki pasangan yang juga hobi makan membuat mereka lebih nyaman. Mereka bisa hunting makanan atau wisata kuliner dengan bebas. Bagi pria tipe ini, wanita yang hanya pesan salad atau sayur dan menolak makanan 'enak' membuat mereka jengkel. Wanita yang suka menahan makan dan pilih-pilih makanan dianggap tidak asik.

2. Tidak Terobsesi Penampilan
Wanita yang menjaga berat badan dan bentuk tubuhnya biasanya menjunjung tinggi kesempurnaan. Misalnya saja, panik ketika timbul selulit dan berusaha melakukan apa saja agar selulit itu hilang, tidak peduli keluar uang berapapun. Hal ini membuat beberapa pria tidak nyaman karena mereka sedikit - sedikit merasa gemuk padahal ukuran baju sudah S. Sementara itu, wanita bertubuh gemuk biasanya lebih santai dengan penampilan dan nyaman dengan diri mereka sendiri.

3. Hidup Lebih Santai Dan Tidak Dikejar Target
Bagi pria, hidup mereka sudah dipenuhi banyak target. Mereka agak malas jika harus dikejar target pasangannya yang ingin selalu bertubuh langsing. Pria juga ingin hidupnya santai dan nyaman. Mereka biasanya enggan ikut-ikutan diet dan hanya makan salad setiap hari. Sehingga mereka cenderung memilih wanita yang suka makan dan chubby. Wanita seperti ini lebih mengerti cara menikmati hidup dan tidak stres dikejar target tubuh langsing.

4. Pelukannya Lebih Hangat
Memang sih.. tidak ada hasil penelitian yang menunjukkan apakah ada perbedaan rasa hangat dipeluk wanita kurus atau wanita plus size. Tapi bagi sebagian pria, mereka lebih suka memeluk wanita yang benar-benar wanita, dengan lemak di beberapa bagian tubuh, itu lebih mencerminkan wanita sejati bagi para pria.

Anda Percaya..???

Selasa, 26 Februari 2013

ULANG TAHUN... UMUR BERTAMBAH DAN USIA BERKURANG


USIA bisa kita umpamakan seperti sepotong kayu yang dibakar api. Jika kayu itu sepanjang satu meter mata semakin lama kayu tersebut bukan semakin panjang, namun semakin pendek dan terus memendek, sampai akhirnya apipun mengakhiri pembakarannya. Usia juga bisa kita umpamakan air pada sebuah ember, tiap saat segela demi segelas air dalam ember tersebut diambil, semakin hari maka isi air dalam ember tersebut akan habis dan emberpun menjadi kosong tak berisi. Banyak lagi perumpamaan yang dapat kita buat berkait usia

Berkait dengan bertambahnya UMUR secara kuantitas maka secara kualitas kondisi fisikpun semakin menurun, semakin bertambah semakin menurun, tingkat penurunan kualitas fisik ada yang langsung drop and down, namun ada pula yang tampak begitu lambat penurunannya. Hal ini berkait erat dengan penyikapan hidup dan manajemennya atau bahasa simplenya gaya hidup. Begitulah kehidupan dan prosesnya.

Ulang tahun bukan mengulang tahun yang sudah berlalu, namun ulang tahun adalah berulangnya penanggalan awal kelahiran namun pada tahun yang berbeda. Perbedaan tahun karena pengaruh penanggalan sedang penanggalan itu sendiri berubah seiring perubahan alam, perputaran dan pergantian silih bergantinya siang dan malam, matahari dan bulan.

Saat seseorang merayakan ulang tahun, ia akan diberikan selamat berupa doa-doa, seperti panjang umur, sehat, rezeki, jodoh dan lain-lain. Saat lagu ulang tahun dikumandang dengan syair panjang umurnya, lalu kita kaitkan dengan perumpaman diatas sebagaimana api memakan kayu bakar tadi tentu amatlah tidak cocok sekali, mengapa? Secara kuantitas memang umur bertambah, namun secara kuantitas juga usia berkurang. Secara kuantitas memang umur bertambah, namun secara kualitas kondisi fisik berkurang. Tiap orang tidak akan pernah tahu sampai usia berapa ia masih bisa bertahan hidup.

Bagi kita yang sadar tentunya mampu menjadikan moment ulang tahun sebagai media untuk merefleksikan kualitas diri, apakah usia hidup ini memberi manfaatkah untuk kehidupan? Semakin baikkah ibadah kita, sikap sosial kita kepada sesama, adakah perubahan yang lebih baik yang mampu kita mampu promosikan untuk kehidupan? Dengan banyak mempertanyakan kualitas dan sumbangan hidup untuk kebaikan akan memberi motivasi diri untuk membuat hidup dan kehidupan menjadi lebih baik, itulah ajaran Tuhan, kepada ummat manusia, menjadi lebih baik, mengakhiri hidup dengan kebahagiaan... Khusnul khotimah.

Dengan memahami makna ulang tahun secara benar seseorang akan mampu menghindari perayaannya secara berlebihan yang penuh dengan hura-hura dan semu tanpa makna dan perubahan, namun diisi dengan pemaknaan dan doa serta peningkatan kualitas diri. Sahabat Nabi tercinta Umar bin Khatab pernah mengingatkan, “hasibuu qabla an tuhaasabu”, hitunglah (amal perbuatan/ibadah dirimu karena hanya kamu dan Tuhan yang tahu) dirimu sebelum Tuhan yang menghitungnya, begitu kira-kira maknanya. Dengan pemahaman seperti ini kita akan selalu berusaha meningkatkan kualitas pribadi, sosial dan ibadahnya menjadi lebih baik lagi. Karena Allah sangat menghargai sebuah usaha/proses yang dilakukan manusia.

Semoga kita semakin bisa memaknai momment ulang tahun untuk hidup dan kehidupan yang lebih baik. 

Rabu, 12 Desember 2012

KEUNIKAN ANGKA 12


Berada pada bulan Desember, selalu teringat dengan angka 12 yang berarti kita sekarang berada di penghujung tahun. Sistem kalender purba hingga modern hampir sebagian besar menetapkan jumlah bulan dalam setahun ada 12. Banyak makna dan peristiwa penting yang bisa dikaitkan dengan angka 12 ini, bukan hanya sistem penanggalan kalender.

Nama-nama bulan yang dikenal dunia modern sekarang berasal dari kalender Gregorian. Ke-12 nama bulan tersebut dalam bahasa Indonesia adalah Januari, Februari, Maret, April, Mei, Juni, Juli, Agustus, September, Oktober, Nopember dan Desember. Dalam kalender Suku Maya disebutkan kalau kiamat akan terjadi pada bulan ke-12tahun 2012. Dalam kalender Hijriyah (Islam) juga dikenal dengan 12 nama bulan yaitu Muharram, Safar, Rabiul Awal, Rabiul Akhir, Jumadil Awal, Jumadil Akhir, Rajab, Syaban, Ramadhan, Syawal, Dzulkaidah dan Dzulhijjah.

Dalam tradisi Israel dikenal dengan 12 suku Israel yaitu Ruben, Simeon, Lawi, Yehuda, Zebulon, Isakhar, Dan, Gad, Asyer, Naftali, Yusuf, Benyamin. Ke-12 suku ini kemudian berdiaspora ke luar tanah Kanaan. Selain itu dalam literatur agama juga dikenal dengan 12 Murid Yesus (Nabi Isa AS) yaitu Petrus, Andreas, Yakobus Besar, Yakobus Kecil, Yohanes, Filipus, Bartolomeus, Matius, Thomas, Tadeus, Simon dan Yudas Iskariot. Dalam Islam istilah 12 sahabat Isa dikenal dengan nama Hawariyun. Dan ternyata Nabi Musa juga punya 12 sahabat sejati yang dikenal dengan sebutan Asbat. Dalam tradisi Islam aliran Syiah angka 12 sangat penting, karena 12 merujuk pada 12imam besar dalam Syiah yang dimulai dari Ali Bin Abi Thalib dan imam ke-12 adalah Imam Mahdi. Konon penyebutan 12 Imam besar Syiah ini banyak dipengaruhi oleh tradisi bangsa Israel. Wallahualam.

Bagi umat Islam angka 12 juga punya nilai historis yang penting karena Nabi Muhammad dilahirkan pada tanggal 12 Rabiul Awal. Dalam Quran kitab suci yang dibawa Nabi Muhammad surah ke-12 adalah Surah Yusuf. Yusuf atau Yosef (bhs. Ibrani) Merupakan salah satu nabi Bani Israel yang diceritakan memiliki wajah yang tampan. Kalimat “la ilahaillah” terdiri 12 kata, dan kalimat “muhammad rasulullah” juga terdiri dari 12 kata.

Angka 12 bagi orang China yaitu 12 shio yang tiap shionya punya makna dan filosofi yang berbeda, ke-12 shio itu adalah Tikus, Sapi, Harimau, Kelinci, Naga, Ular, Kuda, Domba, Monyet, Ayam, Anjing dan Babi Hutan. Sedangkan dalam astrologi Yunani angka-12 berarti 12 Zodiak yaitu Aries, Taurus, Gemini, Cancer, Leo, Virgo, Libra, Scorpio, Sagitarius, Capricornus, Aquarius, dan Pisces. Zodiak sendiri dipercaya berasal dari peradaban lembah sungai Eufrat di Mesopotamia dan berkembang di kebudayaan Yunani, dan DALAM satu hari terdapat 24 jam, dan di bagi antara 12 jam.

Jangan lupakan di tubuh Manusia dalam sistem pencernaannya ada yang dinamai dengan usus dua belas jari, fungsi usus ini menyalurkan makanan ke usus halus. Dinding usus 12 jari tersusun atas lapisan-lapisan sel yang yang sangat tipis yang membentuk mukosa otot. Kalau yang ini pasti disukai oleh lelaki dewasa mungkin wanita juga suka, dalam salah satu artikel rubrik kesehatan ada yang menulis tentang 12 cara bikin orgasme lebih dahsyat yang berisi tentang trik membantu wanita mencapai orgasme yang dahsyat. Kalau artikel seperti ini biasanya banyak di buru pembaca. 

Di beberapa negara yang percaya angka 13 sebagai angka sial, nomor lift di negara tersebut biasanya lompat dari angka 12 ke angka 14 atau nomor 13 diganti dengan nomor 12a. Rupanya angka 12 telah membawa kita melanglang buana ke penjuru dunia dari zaman purba hingga zaman millenium, saatnya kembali ke negeri kita sendiri. Angka12 juga terdapat dalam sastra Melayu yaitu Gurindam 12. Gurindam 12 merupakan karya sastra Raja Ali Haji, seorang sastrawan Melayu keturunan Luwu di Sulsel. Ada yang menyebut Gurindam 12 merupakan cikal bakal bahasa Indonesia.

Angka 12 juga punya kesan positif bagi PSSI dan reformasi sepakbola nasional yaitu12 merupakan jumlah klub yang bertahan ikut liga profesional yang bebas APBD, bebas kolusi, bebas mafia dan diakui FIFA dan AFC yaitu Indonesian Premier League (IPL). Ke-12 klub pemberani itu adalah Persiraja, Arema, Persebaya, Persija, PSM Makassar, Persema, Persibo, Semen Padang, Bontang FC, PSMS Medan, Persiba Bantul dan Persijap Jepara.

Banyak kisah, peristiwa dan pelajaran dari sebuah angka, seperti angka 12 ini. Masih banyak misteri dan peristiwa angka 12 yang lain, anda lebih tahu dan lebih paham silahkan menambahkan sendiri. Semoga hari ini tanggal 12 bulan 12 tahun 2012 bumi makin damai dan sejahtera...

Minggu, 09 September 2012

KULIHAT DUNIA VIA PARABOLA


Sahabat suka nonton tv..??? Pake apa anda nangkap siaran, Antena UHF ato Satelit via Parabola..???

Selama aku tinggal di kosan di Surabaya, menikmati acara tv selalu itu2 saja, semuanya channel lokal semacam SCTV, RCTI, Trans...dll, Dan tentu saja melalui sinyal UHF yg kadang2 masih ada semutnya....

Setelah aku pulang ke Tuban, masalahnya baru datang, di kampungku ini jangkauan sinyal Tv sangat buruk, akhirnya kalo kita ingin menikmatinya harus menggunakan Parabola…

Seperti judul posting saya kali ini “Kulihat Dunia Via Parabola“… Kalo boleh sahabat tau, saya menggunakan Mesh Dish 9 Feet dgn DSR (Digital Sattelite Receiver) merk Matrix HD Eterne new dan Skynindo HD800, Positioner pake Geotrack GP580+. Hasilnya; hampir semua acara Tv dari separo belahan dunia dari posisi barat sampai ke timur bisa kulihat, tercatat kurang-lebih 400 Free Channel termasuk Indonesia dari 12 Satelit telah memanjakan mata saya. Kalo ada yg merasa ragu dan gak percaya boleh datang ke tempat saya, dan kalo ada yg minat saya juga bisa setting Parabolanya..:-)

Pengalaman ini tentu saja merupakan sesuatu hal yg baru dan sangat berbeda dibandingkan di Surabaya dulu, dimana Pengetahuan dan Informasi yg didapat dari acara Tv sangat terbatas... 

Kalaupun ada yg bilang `WONG NDESO KUPER ato GAPTEK` itu salah besar, buktinya Budaya Negara lain seperti Arab, Eropa, India, Asia, China, dll bisa kutahu..:-)

Minggu, 26 Agustus 2012

Makna di balik tradisi kupatan

Kupat dimaknai sebagai "Laku sing papat" atau empat keadaan yang dianugerahkan kepada mereka yang berpuasa dengan benar yakni Lebar, Lebur, Luber dan Labur. 

Menurut Sunan Bonang, orang yang berpuasa dengan ikhlas, iman dan ihtisaab ketika hari raya akan mendapat empat anugerah laku ters
ebut... 

Lebar berarti selesai kewajiban puasanya dengan melegakan. 

Lebur berarti terhapus semua dosa yang dilakukannya di masa lalu. 

Luber berarti melimpah ruah pahala amalnya. 

Labur berarti bersih dirinya dan cerah bercahaya wajahnya. 

Dengan Kupat kita selalu diingatkan untuk "ngaku lepat", yang berarti saling mengakui kesalahan serta memaafkan satu dengan lainnya. Jadi ada nuansa semangat tobat pada Allah dan meminta maaf sesama manusia. 

Bahwa kupat dibungkus dari janur, berasal dari bahasa arab ja a nur (telah datang cahaya). Janur melambangkan " jatining nur " yakni hati yang putih bersih karena telah beribadah puasa dengan keikhlasan dan kesungguhan selama Ramadhan. 

Kupat dalam bahasa Arab adalah bentuk jamak dari kafi yakni kuffat berarti sudah cukup harapan. Dengan berpuasa sebulan penuh di bulan Ramadhan + saling memaafkan di hari raya Iedhul Fitri + puasa sunnah 6 hari di bulan Syawal bagaikan berpuasa penuh selama setahun. 

Mari saling mengingatkan, jangan hanya ingat kupatnya saja tetapi ayo kerjakan puasa sunnah 6 hr di bulan Syawal...

Kamis, 02 Agustus 2012

TENTANG PERNIKAHAN

Apa itu artinya pernikahan???…. SEMOGA ALLAH MENGUMPULKAN YANG BERSERAKAN DARI KEDUANYA, MEMBERKATI MEREKA BERDUA DAN KIRANYA ALLAH MENINGKATKAN KUALITAS KETURUNAN MEREKA, MENJADIKAN PEMBUKA PINTU RHMAT, SUMBER ILMU DAN NIKMAT SERTA RASA AMAN BAGI UMAT . (DOA RASULULLAH SAAT PERNIKAHAN PUTRINYA FATIMAH DENGAN ALI BIN ABI THALIB)

Mari kita simak pesan-pesan Al Qur’an tentang tujuan hidup yang sebenarnya. Nasehat ini untuk semuanya. Baik untuk mereka yang telah memiliki arah. Bagi mereka yang belum punya arah. Atau bahkan yang tak punya arah sekalipun. Nasehat ini untuk semuanya. Semua yang ingin mendapat dan meraih kebaikan.

Nikah itu ibadah. Nikah itu suci … ingat itu. Memang nikah itu bisa karena harta, bisa karena keturunan, bisa karena kecantikan, ketampanan, dan bisa karena agama. Jangan engkau jadikan harta, kecantikan, dan keturunan sebagai alasan karena itu akan menyebabkan celaka. Jadika agama sebagai alasan. Engkau akan mendapatkan kebahagiaan. Tak dipungkiri bahwa keluarga terbentuk karena cinta.

Namun, jika cinta engkau jadikan satu-satunya landasan, maka keluargamu akan rapuh. Mudah terombang-ambing dan hancur kemudian. Jadikanlah Allah sebagai landasan. Niscaya kau akan selamat. Tidak saja di dunia, tapi juga di akhirat. Jadikan ridho Allah sebagai tujuan. Niscaya mawaddah, sakinah dan rahmah akan tercapai. Insya Allah……

Untuk calon suami yang sholih…

Jangan kau menginginkan menjadi raja dalam istanamu. Disambut isteri ketika datang dan dilayani segala kebutuhan. Jika ini kau lakukan, istanamu tidak akan lanngeng. Lihatlah manusia teragung sepanjang sejarah, Muhammad SAW tidak marah ketika harus tidur di luar beralaskan sorban, karena sang isteri tidak mendengar kedatangan beliau. Tetap tersenyum, meski tak tersedia makanan di hadapan, ketika lapar. Menjahit bajunya yang robek...

Jangan engkau terlalu cinta pada isterimu. Jangan engkau terlalu menuruti isterimu. Jika itu engkau lakukan, akan celaka. Engkau tidak akan dapat melihat hitam dan putih, tidak akan dapat melihat benar dan salah. Lihatlah bagaimana Allah menegur Nabimu ketika mengharamkan apa yang telah Allah halalkan hanya karena menuruti kemauan isteri. Tegaslah terhadap isterimu.

Dengan cintamu ajaklah ia taat kepada Allah. Jangan biarkan ia dengan kehendaknya. Lihatlah isteri Nuh dan Luth. Di bawah bimbingan manusia pilihan, justru mereka menjadi penentang. Isterimu bisa menjadi musuhmu. Didiklah isterimu. Jadikanlah ia sebagai Hajar, wanita utama yang setia terhadap tugas suami, Ibrahim. Jadikan ia sebagai Maryam. Wanita utama yang bisa menjaga kehormatannya. Jadikan ia sebagai Khadijah, wanita utama yang bisa mendampingi tugas suami, Muhammad SAW menerima tugas risalah. Isterimu adalah tanggung jawabmu. Jangan larang mereka untuk taat kepada Allah. Biarkan ia giat berdakwah kepada kaumnya untuk menyegerakan tegaknya kembali kalimah-Nya. Biarkan ia menjadi wanita yang sholehah yang senantiasa mengokohkan dakwahmu dan dakwahnya. Tegur ia tatkala ia lalai dalam melaksanakan amanahnya. Biarkan ia menjadi Hajar, Maryam atau bahkan Khodijah. Sungguh jangan kau belenggu dengan egomu.

Untuk calon isteri yang sholihah… Jika engkau menjadi isteri, jangan engkau menginginkan menjadi ratu dalam istanamu. Disayang, dimanja dan dilayani oleh suamimu. Terpenuhi apa yang menjadi keinginanmu. Jika itu engkau lakukan, istanamu akan menjadi neraka bagimu. Jangan engkau paksa suamimu menurutimu. Jangan engkau paksa suamimu untuk melanggar perintah Allah dan Rasul-Nya. Siapkan dirimu untuk menjadi Hajar, yang setia terhadap tugas suami. Siapkan dirimu untuk menjadi Maryam, yang bisa senantiasa menjaga kehormatannya.

Siapkan dirimu untuk menjadi Khadijah, yang bisa mendampingi suami tercinta mejalankan misi dakwahnya. Jangan kau usik suamimu dengan rengekanmu. Jangan kau usik suamimu dengan tangismu. Jika itu kau salah gunakan, kecintaannya padamu yang begitu besar akan memaksanya menjadi pendurhaka.

Untuk para Bapak... Jika kau menjadi bapak, jadilah bapak yang bijaksana layaknya Lukamnul Hakim. Jadilah Bapak yang tegas seperti Ibrahim. Jadilah Bapak yang dipenuhi kasih dan sayang seperti Muhammad SAW. Ajaklah anakmu mengenal Allah. Ajaklah anak, dan istrimu untuk senantiasa taat pada Allah. Jadikan ia sebagai Yusuf yang berbakti. Jadika ia setaat Ismail. Jangan jadikan ia sebagai Kan’an yang durhaka.

Mohonlah kepada Allah. Mintalah kepada Allah agar mereka menjadi anak yang sholih dan senantiasa menjadi pejuang Islam.

Untuk para Ibu… Jika kau menjadi ibu, jadilah kau ibu yang bijak, ibu yang teduh, yang bisa memberi keteduhan pada suami dan anak-anakmu. Bimbinglah anakmu dengan kasih sayangmu. Jadikan mereka mujahid. Jadikan mereka tentara-tentara Allah. Jangankan biarkan mereka larut dalam kemanjaan dan malas-malasan. Siapkan mereka menjadi anak yang shalih. Hamba yang shalih. Yang siap menegakkan risalah Islam.

Pernikahan laksana ajal, tak peduli siap Atau tidak, pada waktu yang telah ditentukan dia Akan datang menjemput seseorang untuk berpindah ke alam lain. Maka beruntunglah bagi siapa yang mempersiapkan diri.

Untuk Suami Renungkanlah… Pernikahan menyingkap tabir rahasia. Isteri yang kamu nikahi tidak semulia Khadijah, tidak setaqwa Aisyah, pun tidak setabah Fatimah. Justru isterimu hanyalah wanita akhir zaman yang punya cita-cita menjadi solehah… Pernikahan menyadarkan akan kewajiban bersama. Isterimu menjadi tanah, kamu langit penaungnya. Isteri ladang tanaman, kamu pemagarnya. Isteri ibarat ternak, kamu penggembalanya.

Isteri adalah murid, kamu mursyidnya. Isteri bagaikan anak kecil, Kamu tempat bermanja dan berkeluhkesah ia. Dan ketika isteri menjadi racun, kamulah penawar bisanya. Seandainya isteri tulang yang bengkok maka berhati-hatilah meluruskannya.

Pernikahan menginsyafkan kita perlunya keimanan dan ketaqwaan. Untuk belajar meniti ridho Allah SWT. Karena memiliki isteri yang tak sehebat mana, justru kamu akan tersentak dari alpa. Kamu bukanlah Rasulullah SAW, pun bukan Sayyidina Ali, Karramallahuwajhah. Cuma suami akhir zaman yang mencoba untuk menjadi suami soleh.

Untuk Isteri Renungkanlah… Pernikahan menyingkap tabir rahasia. Suami yang menikahimu tidak semulia Muhammad SAW, tidak setaqwa Ibrahim, pun tidak setabah Ayub. Apalagi setampan Yusuf. Justru suamimu hanyalah lelaki akhir zaman yang punya cita-cita membangun keturunan yang sholeh.

Pernikahan menyadarkan akan kewajiban bersama. Suami menjadi pelindung, kamu penghuninya. Suami adalah nahkoda kapal, dan kamu pengemudinya. Saat suami seorang raja, kamu dapat merasakan anggur singgasananya. Dan ketika suami menjadi racun, kamulah penawar bisanya. Sungguh , tatkala suami sebagai inti jantung keluarga, maka anti-lah rusuk pelindungnya. Seandainya suami bengis lagi lancang, maka berhati-hatilah meluruskannya…

Pernikahan menginsyafkan kita perlunya keimanan dan ketaqwaan. Untuk belajar meniti ridho Allah SWT. Karena memiliki suami yang tak sehebat mana, justru kamu akan tersentak dari alpa. Kamu bukanlah Khadijah yang sempurna dalam menjaga, pun bukan Hajar yang setia dalam sengsara. Cuma wanita akhir zaman yang mencoba untuk menjadi istri salehah.

“Semoga Allah Mengumpulkan Yang Berserakan Dari Keduanya, Memberkati Mereka Berdua Dan Kiranya Allah Meningkatkan Kualitas Keturunan Mereka, Menjadikan Pembuka Pintu Rahmat, Sumber Ilmu Dan Nikmat Serta Rasa Aman Bagi Umat ”

Mengasah diri lewat pasangan hidup

Beragama lewat pernikahan itu lebih berat dari pada selibat. Kata Rumi, “kalau engkau termasuk manusia pemberani, maka tempuhlah jalan Muhammad (yaitu menikah dan membersihkan diri lewat pasangan). Tapi kalau tidak, maka setidaknya tempuhlah jalan Isa.”

Justru tujuan pernikahan bagi mereka (para penempuh jalan spiritual sejati) masing-masing lelaki dan wanitanya adalah ‘menggunakan’ ketidaksempurnaan pasangannya itu untuk membersihkan jiwanya sendiri. Dia mengamplas hatinya lewat pasangannya, demi meraih Cinta Sempurna (C dan S nya kapital) untuk diri dan pasangan mereka, karena masing-masing diri mereka menyadari bahwa cinta mereka untuk pasangannya bukanlah cinta yang tertinggi.

Socrates paham sepenuhnya hal ini. Ia, sebagai seorang pencari kebenaran hakiki (sufi sejati juga kali?) justru mencari wanita berperangai paling buruk di Athena untuk ia nikahi. Ia ingin mengasah kebijaksanaan dan kesabarannya lewat istrinya. Kata-kata beliau yang terkenal setelah menikah: “By all means, get married! If you get a good spouse you’ll be happy. If you get a bad one, you’ll become a philosopher. You have nothing to lose.” Lucu sih. Tapi dalem.

Ini dari kitabnya Rumi, Fihi Ma Fihi diskursus #20, terjemahan monsiour Herr Mann Soetomo, tentang pernikahan sebagai jalan Muhammad: Siang dan malam engkau senantiasa berperang, berupaya mengubah akhlak dari lawan-jenismu, untuk membersihkan ketidak-sucian mereka dan untuk memperbaiki kesalahan-kesalahan mereka. Lebih baik mensucikan dirimu-sendiri melalui mereka daripada mencoba mensucikan mereka melalui dirimu-sendiri. Ubahlah dirimu-sendiri melalui mereka. Temuilah mereka dan terimalah apa saja yang mereka katakan, walaupun dari sudut-pandangmu ucapan mereka itu terdengar aneh dan tidak-adil.

Pada hakikat dari persoalan ini lah, Muhammad S.A.W. berkata: “Tidak ada kerahiban dalam Islam.” Jalan para rahib adalah kesendirian, tinggal di pegunungan, lelaki hidup tanpa perempuan dan berpaling dari dunia. Allah menunjukkan jalan yang lurus dan tersembunyi kepada Sang Nabi. Jalan apakah itu? Pernikahan, agar kita dapat menanggung ujian kehidupan bersama dengan lawan-jenis, mendengarkan tuntutan-tuntutan mereka, agar mereka memperlakukan kita dengan keras, dan dengan cara demikian memperhalus akhlak kita.

Menanggung dan menahan penindasan dari pasanganmu itu bagaikan engkau menggosokkan ketidak-murnianmu kepada mereka. Akhlakmu menjadi baik melalui kesabaran; sementara akhlak mereka menjadi buruk melalui pendominasian dan agresi mereka. Jika engkau telah menyadari tentang ini, buatlah dirimu bersih. Ketahuilah bahwa mereka itu bagaikan pakaian; di dalamnya engkau dapat membersihkan ketidak-murnianmu dan engkau sendiri menjadi bersih.

Singkirkan dari dirimu kebanggaan, iri dan dengki, sampai engkau alami kesenangan dalam perjuangan dan penderitaanmu. Melalui tuntutan-tuntutan mereka, temukanlah kegembiraan ruhaniah. Setelah itu, engkau akan tahan terhadap penderitaan semacam itu, dan engkau tidak akan berlalu dari penindasan, karena engkau melihat keuntungan yang mereka berikan.

Diriwayatkan bahwa suatu malam Nabi Muhammad S.A.W. dan para sahabatnya kembali dari suatu ekspedisi. Belian menyuruh mereka memukul genderang, seraya berkata: “Kita akan berkemah di gerbang kota, dan memasukinya esok-hari.” Mereka bertanya: “Wahai Rasul Allah, mengapa kita tidak langsung saja kembali ke rumah masing-masing?” Beliau S.A.W. menjawab: “Bisa jadi engkau akan menemui istrimu di ranjang bersama lelaki lain. Engkau akan terluka, dan kegaduhan akan timbul.” Salah seorang sahabat tidak mendengar ini, dia masuk ke kota, dan mendapati istrinya bersama dengan orang lain.

Jalan dari Sang Nabi adalah seperti ini: Menanggung kesedihan itu perlu untuk membantu kita membuang egoisme, kecemburuan dan kebanggaan. Menahan sakit dari keinginan-keinginan berlebihan dari pasangan kita, sakitnya beban ketidak-adilan, dan ratusan ribu macam sakit lainnya yang tidak terbatas, agar jalan ruhaniah dapat menjadi jelas.

Jalan dari Nabi Isa a.s. adalah bergulat dengan kesepian dan tidak meladeni syahwat. Jalan Muhammad S.A.W. adalah dengan menanggung penindasan dan kesakitan yang ditimbulkan oleh lelaki dan perempuan satu sama lain. Jika engkau tidak dapat menempuh jalan Muhammad, setidaknya tempuhlah jalan Isa, sehingga dengan demikian engkau tidak sepenuhnya berada di luar jalan ruhaniah. Jika engkau mempunyai ketenangan untuk menanggungkan seratus hantaman, dengan memandang buah dan panen yang lahir melalui mereka, atau jika engkau diam-diam meyakini di dalam kalbumu, “Walaupun saat ini aku tidak melihat hasil-panen dari penderitaan ini, pada akhirnya aku akan meraih harta-karun,” bahwa engkau akan meraih harta-karun, itu benar adanya; dan yang jauh lebih berlimpah dibandingkan dengan yang pernah engkau inginkan dan harapankan.

Jadi, justru di jalan Muhammad orang yang mau menikah seharusnya sepenuhnya menyadari bahwa sifat-sifat pasangan yang ‘buruk’ itu akan menempa kita, demi menjadi bijak, bersih, matang, dan suci, untuk meraih cinta tertinggi bagi masing-masing pasangan. Ini bahagia atau tidak bahagia? Tergantung cara memandang ‘kebahagiaan’. Bahagia kelas permen atau bahagia kelas langit.

Di sisi lain, Rasul melarang menikah tanpa cinta, sekalipun itu paksaan orangtua sendiri. Cinta adalah landasannya pernikahan. Tapi para pejalan ini tahu, bahwa hanya ada dua kemungkinan arah cinta di awal pernikahan itu: cinta itu akan mati saja, atau cinta itu akan mati dan tertransformasi menjadi cinta yang lebih tinggi, dalam tiap tahapan pernikahan. Itu artinya menanggung tempaan secara teratur, selang seling senang dan martil.

Sekarang, kalau saya ditanya, memang mau menempuh pernikahan seperti itu? Berani? Sejujurnya, rasanya nggak lah. Ke’sufi’an (dalam tanda kutip) yang saya punya paling juga masih sebatas wacana. No way. Not way. Saya juga tentu mengharapkan kebahagiaan dalam pernikahan saya. Tapi pada saat yang sama, juga mengharapkan adanya transformasi. Agaknya kalau mau enak semuanya itu jawaban hawa nafsu saya saja.

Kalau merenungi landasan pernikahan kami lumayan membuat saya ‘berkeringat dingin’. Bukan mikirin malam pertama, tapi mikir landasan pernikahan kami. Udah benar belum ya, landasannya, niatnya, paradigmanya, harapannya? Kalo salah gimana? Apa yang terjadi nanti? Apakah langgeng, berantem, bercerai? Kaya, melarat? Nggak tau. Mutlak nggak tau.

Saya hanya berharap semoga Allah tidak pernah meninggalkan kami, dan mencukupi kebutuhan kami lahir dan batin, jasad dan jiwa. Semoga dari ketidaktahuan itu akan lahir sebuah Keberserahdirian yang mendatangkan rahmat.

Islam, aslama, berserah diri. Makanya kata Rasul, menikah adalah setengah diin, diinul-Islam, jalan keberserahdirian. Sebuah kebergantungan hati yang mutlak kepada Allah ta’ala, no matter how good we are. That sense is so hard to accomplish.

Semoga Allah menguatkan kami dalam penempaannya. Semoga Allah berkenan hadir mengunjungi kami dalam kebahagiaan-kebahagiaannya. Ya Rabb, please be gentle with me. This is my first. Actually, You are my first...

--------------------------------------

Tulisan ini saya kutib sebagian dari milis tetangga.. Jujur saya menyukai tulisan ini... semoga menjadi amal yang tiada putus karena manfaat dari ilmunya...