Jumat, 09 Juli 2010

RENUNGAN KLOSET JILID IV

Tatkala kudatangi sebuah cermin
Tampak sesosok yang sangat lama kukenal dan sangat sering kulihat, Namun aneh, sesungguhnya aku belum mengenal siapa yang kulihat...

Tatkala kutatap wajah, hatiku bertanya...
Apakah wajah ini yang kelak akan bercahaya dan bersinar indah di syurga sana..?
Ataukah wajah ini yang akan hangus legam di neraka jahanam

Tatkala kutatap mata, nanar hatiku bertanya...
Mata inikah yang akan menatap penuh kelezatan dan kerinduan, Menatap Allah, menatap Rasulullah, menatap kekasih-kekasih Allah kelak..?
Ataukah mata ini yang akan terbeliak, melotot, menganga, terburai menatap neraka jahanam...
Akankah mata penuh maksiat ini akan menyelamatkan..?
Wahai mata, apa gerangan yang kau tatap selama ini...?

Tatkala kutatap mulut...
Apakah mulut ini yang akan mendesah penuh kerinduan, Mengucap "laa ilaaha ilallah" saat malaikat maut datang menjemput..?
Ataukah menjadi mulut menganga dengan lidah menjulur, dgn lengking jeritan pilu, Apakah gerangan yg engkau ucapkan wahai mulut yg malang..?
Berapa banyak dusta yang engkau ucapkan..?
Berapa banyak hati-hati yang remuk dgn pisau kata-katamu yg mengiris tajam..?
Berapa banyak kata-kata manis semanis madu yg palsu yg engkau ucapkan utk menipu..?

Tatkala kutatap dada...
Seperti apa gerangan hatimu, Apakah hatimu sebagus kata-katamu
Atau sekotor daki-daki yang melekat ditubuhmu..?
Apakah hatimu seindah penampilanmu
Atau sebusuk kotoran-kotoranmu

Betapa beda... betapa beda... apa yang tampak dicermin dengan apa yg tersembunyi...
Betapa beda…
Aku telah tertipu oleh topeng, aku tertipu oleh topeng
Betapa yg kulihat selama ini hanyalah topeng, hanyalah topeng belaka
Betapa pujian yg terhambur hanyalah memuji topeng
Sedangkan aku...
hanyalah seonggok sampah busuk yg terbungkus
Aku tertipu, aku malu...
Ya Allah.... Ampuni aku...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar