Kamis, 15 Desember 2011

UANG

Setelah saya asyik dengan koleksi uang kuno yg saya miliki, saya jadi merenung tentang uang, saya mengambil kesimpulan sederhana, yakni uang bisa memperkaya seseorang. Akan tetapi, sebagaimana ia memiliki dua sisi, ada pula sisi lain dari uang, yakni bisa mempermiskin kemanusiaan seseorang. Manusianya semakin kaya, namun bersamaan dengan itu, kemanusiaannya merosot.

Sila kedua dari Pancasila mengamanatkan “Kemanusiaan yang adil dan beradab.” Hal itu berarti bahwa kita sangat menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan (yang adil dan beradab). Sebagai warga negara Indonesia, kita diharapkan untuk bisa menjadi manusia seutuhnya, yakni manusia yang “berperikemanusiaan.”

Uang, sama seperti produk buatan manusia lainnya, adalah benda yang netral. Ia sudah memiliki kegunaannya sendiri, yakni sebagai alat transaksi. Sebagai benda yang netral, uang bisa dipakai untuk kejahatan maupun kebaikan. Dan sebagaimana benda-benda materi lainnya, uang seharusnya digunakan untuk mendukung kemanusiaan.

Akan tetapi, ada saja orang yang “melanggar batas.” Mereka adalah orang-orang yang “mencintai uang,” dan karena kecintaannya terhadap uang tersebut, melakukan berbagai-bagai kejahatan. Dan apakah kejahatan itu, kalau bukan pengingkaran terhadap kemanusiaan, yang notabene selalu penuh kebaikan?

Demi mendapatkan uang banyak, orang seakan-akan berlomba-lomba korupsi. Berbagai proyek diluncurkan. Nilai proyek sengaja dibuat besar, namun dengan standar kualitas pas-pasan. Harapannya, selisih anggaran bisa “dimainkan.” Kontraktor pun ikut serta dalam pusaran ini. Maka bersepakatlah mereka, membuat proyek-proyek milyaran dengan kualitas ratusan juta. Siapakah yang harus menanggung resikonya,,? Rakyat. Manusia. Rubuhnya jembatan di Tenggarong adalah contohnya.

Demi mendapat “uang rokok,” aparat rela “menjual” kemanusiaan mereka dan menjadi (maaf) “anjing penjaga” perusahaan-perusahaan besar, dan siap “memangsa” siapapun yang mengancam keberadaan majikan mereka. Agar dapat tetap bekerja dan memperoleh gaji, seorang karyawan rela “menjual” kemanusiaannya dan menjadi “pesuruh” perusahaan: memanipulasi angka-angka. Demi mendapatkan uang besar agar bisa menjaga penampilan, seorang mahasiswi rela “menjual” kemanusiaannya kepada pria-pria hidung belang. Manusia yang terhormat terdegradasi menjadi sekedar “boneka seks bernyawa.”

“Cinta uang adalah akar segala kejahatan,” demikian tulis Paulus dalam salah satu suratnya. Jika kita mencintai manusia, maka kita akan menggunakan uang untuk menolong sesama manusia. Sebaliknya, jika kita mencintai uang, maka kita akan memanfaatkan sesama kita untuk memperoleh uang lebih banyak lagi, dan lagi, dan lagi….

Jumat, 09 Desember 2011

AKU BAHAGIA JIKA ENGKAU BAHAGIA... BULLSHIT..!!!!

Dunia terlalu naif memandang kebahagiaan. Begitu banyak pameo bersliweran yang mengatakan "aku bahagia jika engkau bahagia" hahaha... such a lil bullshit...

Bagaimana orang bisa membahagiakan orang lain jika dirinya sendiri jauh dari kata bahagia..?

Yang ada hanyalah keterpura-puraan, full of hipocrity. Bibirnya menyunggingkan senyum simpul sementara hatinya menangis menyisakan lubang menganga.

Kehidupan yang normatif telah mengajarkan kita bagaimana berlaku normal. Di setiap sudut kehidupan selalu ada tatacara dan hukum yang mengaturnya. Di level profesional pun selalu diikat dengan SOP dan kode etik.

Sebagai contoh sederhana di dunia penerbangan misalnya, Ketika kita berpergian dengan pesawat pun, flight attendant selalu melaksanakan SOPnya, memberikan briefing tentang tatacara dan aturan penerbangan. Salah satunya adalah dalam hal jika terjadi turbulensi dimana tekanan kabin mendadak ngedrop sehingga masker oksigen jatuh dari atas. Disitu diperintahkan para orang tua untuk memakai masker oksigen sendiri sebelum membantu memakaikannya pada anaknya.

Salah satu gambaran lagi jika terjadi kondisi pesawat akan mendarat darurat di perairan, maka para pramugari pun mengarahkannya supaya para orang tua mengambil life vest yang ada di bawah kursi untuk dipakainya sebelum dia memakaikan pelampung yang lain untuk anaknya. Pelajaran apa yang bisa kita peroleh di atas? Itu hanyalah hal sederhana dan ma'fum. Kita bisa menolong orang lain, even yang sangat kita cintai hanya jika kita dalam kondisi "SIAP". Sebegitu pula kita bisa membahagiakan orang lain, tatkala kita sendiri sudah "cukup bahagia".

Fenomena menarik yang lain bisa kita dapatkan dari proses terbakarnya lilin. Lilin begitu bodoh (baca : sebagian besar orang "naif" menyebutnya mulia) rela menghanguskan dan menghabiskan dirinya demi menerangi kegelapan disekitarnya. Bukan lah pengorbanan itu berbanding lurus dengan suicide dan kepasrahan yang lemah.

Kebahagiaan adalah bersumber dari diri sendiri. jangan lah sekali-kali kalian menyandarkan kebahagiaan pada yang lain, karena jika demikian maka bersiap-siaplah untuk kecewa, sakit hati dan ditinggalkan. Bahagiakan dirimu dengan menghargai, menghormati, dan mengembangkan diri.

Bahagiakan dirimu, niscaya sinar kebahagiaanmu akan berpendar membahagiakan sekelilingmu...

Minggu, 04 Desember 2011

MANTANKU

Kau tetap yang terindah mantanku… meski senyum itu bukan milikku lagi… namun tetap yang terindah dalam kenangku...

ODOL DAN SIKAT GIGI

Hari ini aku menerima undangan pernikahan yang menurutku cukup unik. Isinya adalah 2 lempengan agak tebal berukuran sedang yang bisa saling bertautan . Berbentuk persegi panjang dan 2 warna. Satu berwarna biru dan yang lain berwarna orange. Lempengan biru bertuliskan tanggal pelaksanaan. Lempengan orange bertuliskan jadwal pelaksanaan pemberkatan nikah dan resepsi. Simple, unik, re-use, dan design yang cukup menarik serta perpaduan warna yang eye catching.... Sangat menggambarkan karakter calon pengantin dalam kesehariannya, yang juga eye catching dan semarak. Hehe.. Selain itu kedua lempengan itu dapat digunakan kembali (re-use) sebagai tempat meletakkan pensil, flash disk, koin dll. Cukup dengan menautkannya saja.

Menarik, karena di sisi yang lain disuguhkan pemandangan yang lucu dan bercerita. Dengan berwarna dasar putih, ada sebuah Sikat Gigi beserta pitanya, Di dekat gambar itu tertulis : “With You, I’m Complete“. Beralih ke lempengan yang satunya, masih berlatar belakang putih, ada sebuah gambar pasta gigi berwarna orange. Tertulis juga : “Committed till the end“. Kalau kedua gambar itu digabungkan menjadi : Akan menikah sepasang Pasta Gigi dan Sikat Gigi dengan tag : “With You I’m Complete, Committed till the end”

Gambaran pernikahan ternyata bisa dianalogikan pada hal-hal yang sangat sederhana sekalipun, seperti menautkan odol dan sikat gigi. Kalau dari undangan yang disajikan, lempengan biru adalah mempelai pria dan lempengan orange adalah mempelai wanita. Mereka berjanji dan berkomitmen satu sama lain. Saling melengkapi dan setia berjanji sampai akhir. Sungguh sebuah janji cinta yang tak bisa dianggap main-main.

Sama juga halnya ketika mereka mengibaratkan bahwa pernikahan mereka itu sama seperti mempertemukan odol dan sikat gigi. Mereka punya tujuan bersama yang diyakini akan berhasil jika mereka melakukannya bersama-sama. Menurutku, mereka tidak main-main memilih menjadi “odol” dan “sikat gigi”. Mereka sangat menyederhanakan diri dan cintanya.

Ada beberapa pasangan lainnya yang mengandaikan pernikahan mereka seperti kapal. Ataupun sebuah tempayan beserta tutupnya. Atau bentuk-bentuk pengandaian lain, misalnya..? Itu bukan pemanis semata, tapi memiliki makna. Filosofinya sama yakni saling melengkapi. Ya, katanya pernikahan itu memang untuk saling melengkapi dengan komitmen sampai akhir.

Ya, komitmen setia sampai akhir. Semoga langgeng....

Sabtu, 03 Desember 2011

wanita begitu rumit untuk dipahami

Suatu malam, ketika sedang berjalan sepanjang pantai Tuban, Jawa Timur, seorang pria menemukan lampu tua yang diletakkan di atas batu. Ketika ia mengambil dan menggosoknya, seorang Jin mendadak muncul.

“Baik, cukup sudah..!!!” bentak Jin itu. “Ini keempat kalinya dalam bulan ini orang menggangguku..!! Aku begitu marah sampai aku hanya akan memberimu satu permintaan bukannya tiga..!!! Jadi ayolah, ayo..!!! Katakan apa yang kau inginkan, dan jangan membuang waktuku seharian..!!!”

Orang itu berpikir cepat, kemudian berkata, “Yah, aku selalu bermimpi untuk pergi ke Kalimantan, tetapi aku takut terbang dan aku cenderung mabuk laut di atas kapal. Bagaimana kalau kau buatkan aku jembatan ke Kalimantan..? Dengan begitu, aku bisa naik mobil ke sana.”

Jin itu tertawa. “Jembatan ke Kalimantan...?! Kau pasti bercanda...? Bagaimana aku bisa mendapat penyangga yang sampai ke dasar Laut...? Itu membutuhkan terlalu banyak baja, dan sangat terlalu banyak beton..!!! itu sama sekali tidak bisa dilakukan...!!!! Pikirkan permintaan lain..!!!!”

Kecewa, pria itu berusaha keras untuk memikirkan permintaan lain. Akhirnya ia berkata, “Baiklah, aku punya keinginan lain. Semua wanita dalam hidupku berkata aku tidak peka... Aku berusaha dan berusaha untuk menyenangkan mereka, tetapi tidak ada yang berhasil... Aku tidak tahu di mana kesalahanku... Satu permintaanku adalah untuk mengerti wanita… tahu bagaimana sebenarnya perasaan mereka ketika mereka membisu padaku… tahu mengapa mereka menangis… tahu apa yang mereka inginkan ketika mereka tidak memberitahu aku apa yang sebenarnya mereka inginkan… aku ingin tahu apa yang membuat mereka benar-benar bahagia...”

Sunyi sejenak, kemudian Jin itu berkata, “Kau mau jembatan itu berjalur dua atau empat...?”

MORAL CERITA: benarkah wanita begitu rumit untuk dipahami..? Sumber dari buku: Sudarmono, Dr.(2010). Mutiara Kalbu Sebening Embun Pagi, 1001 Kisah Sumber Inspirasi...

Kamis, 01 Desember 2011

Hari AIDS Sedunia

Hari ini 1 Desember, tanggal yang diperingati sebagai Hari AIDS Sedunia. Hari ini diperingati karena untuk menumbuhkan kesadaran terhadap wabah AIDS di seluruh dunia yang disebabkan oleh penyebaran virus HIV. Konsep ini digagas pada Pertemuan Menteri Kesehatan Sedunia mengenai program-program untuk Pencegahan AIDS pada tahun 1988. Sejak saat itu, AIDS mulai diperingati oleh pihak pemerintah, organisasi Internasional dan yayasan amal di seluruh dunia. Peringatan ini menggunakan lambang (simbol) Pita Merah dan digunakan secara internasional untuk melambangkan perang terhadap AIDS.

Menurut Wikipedia, AIDS adalah sindrom kumpulan berbagai gejala dan infeksi sebagai akibat dari kerusakan spesifik sistem kekebalan tubuh karena infeksi virus HIV pada manusia, dan virus yang mirip pada spesies lain (SIV, FIV, dan lain-lain). AIDS sendiri merupakan kependekan dari Acquired Immune Deficiency Syndrome, yang dapat diartikan sebagai sindrom menurunnya kekebalan tubuh. AIDS ini merupakan sindrom yang disebabkan oleh sebuah virus yang dikenal dengan HIV (Human Immunodeficiency Virus), yang dapat diartikan sebagai virus penurunan kekebalan tubuh pada manusia.

Perpindahan HIV sendiri melalui cairan tubuh. Misalnya melalui hubungan seks (oral/vaginal/anal) tanpa pelindung, menggunakan NARKOBA dengan jarum suntik yang di-share dengan banyak orang, transfusi darah, hubungan ibu dan anak selama kehamilan maupun menyusui, serta kontak cairan tubuh dengan penderita. Perpindahan virus ini datang tanpa disadari, sebab tidak ada gejala yang ekstrim ketika HIV masuk ke dalam tubuh seseorang. Tidak seperti penyakit kulit atau alergi yang langsung terlihat kalau telah terkontaminasi.

Jadi kapan bisa ketahuan? Biasanya ketahuan setelah beberapa saat, ketika penderita mengalami penurunan kekebalan tubuh yang spesifik. Penyebabnya? Bisa saja dari penyakit paling ringan misalnya batuk atau flu. Tetapi batuk dan flu yang berkepanjangan tidak sembuh-sembuh membuka celah untuk penyakit lain masuk ke dalam tubuh penderita. Jika semakin banyak terpapar, maka semakin lemah lah sistem kekebalan tubuh penderita tersebut, dan lama-kelamaan pun meninggal.

Biasanya penderita AIDS memiliki gejala infeksi sistemik seperti demam, keringat (terutama pada malam hari), pembengkakan kelenjar, kedinginan, kelemahan, dan penurunan berat badan. Setelah diagnosis AIDS dibuat, rata-rata lama waktu bertahan dengen terapi antiretroviral diperkirakan lebih dari 5 tahun, tetapi karena perawatan baru terus berkembang dan karena HIV terus berevolusi melawan perawatan, perkiraan waktu bertahan kemungkinan akan terus berubah. Tanpa terapi antiretroviral, kematian umumnya terjadi dalam waktu setahun. Kebanyakan pasien meninggal karena infeksi oportunistik atau kanker yang berhubungan dengan hancurnya sistem kekebalan tubuh.

Laju perkembangan penyakit klinis sangat bervariasi antar orang dan telah terbukti dipengaruhi oleh banyak faktor seperti kerentanan seseorang terhadap penyakit dan fungsi imun perawatan kesehatan dan infeksi lain, dan juga faktor yang berhubungan dengan galur virus. Infeksi oportunistik spesifik yang diderita pasien AIDS juga bergantung pada prevalensi terjadinya infeksi tersebut di wilayah geografis tempat hidup pasien.

Kurangnya pengetahuan tentang AIDS ini, kelompok masyarakat yang terkena virus HIV ini malah dijauhi. Takut ikut kena AIDS adalah alasan yang utama. Kelompok penderita AIDS ini dinamakan ODHA (Orang Dengan HIV / AIDS). Padahal ODHA juga manusiaaa.. Butuh sosialisasi, dan kasih sayang antar manusia. Justru orang-orang ini sebenarnya kita perlu bantu. Sebab hidup mereka sudah tidak lama lagi di muka bumi ini. Kita perlu memberikan mereka kenangan terindah dalam waktu hidup mereka yang menjadi lebih singkat oleh karena AIDS. Bantu mereka melewati separuh sisa hidup tanpa diskriminasi..

Semoga WORLD AIDS 2011 ini menjadi momentum kita akan kesadaran kemanusiaan... Salam...