Kamis, 15 Desember 2011

UANG

Setelah saya asyik dengan koleksi uang kuno yg saya miliki, saya jadi merenung tentang uang, saya mengambil kesimpulan sederhana, yakni uang bisa memperkaya seseorang. Akan tetapi, sebagaimana ia memiliki dua sisi, ada pula sisi lain dari uang, yakni bisa mempermiskin kemanusiaan seseorang. Manusianya semakin kaya, namun bersamaan dengan itu, kemanusiaannya merosot.

Sila kedua dari Pancasila mengamanatkan “Kemanusiaan yang adil dan beradab.” Hal itu berarti bahwa kita sangat menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan (yang adil dan beradab). Sebagai warga negara Indonesia, kita diharapkan untuk bisa menjadi manusia seutuhnya, yakni manusia yang “berperikemanusiaan.”

Uang, sama seperti produk buatan manusia lainnya, adalah benda yang netral. Ia sudah memiliki kegunaannya sendiri, yakni sebagai alat transaksi. Sebagai benda yang netral, uang bisa dipakai untuk kejahatan maupun kebaikan. Dan sebagaimana benda-benda materi lainnya, uang seharusnya digunakan untuk mendukung kemanusiaan.

Akan tetapi, ada saja orang yang “melanggar batas.” Mereka adalah orang-orang yang “mencintai uang,” dan karena kecintaannya terhadap uang tersebut, melakukan berbagai-bagai kejahatan. Dan apakah kejahatan itu, kalau bukan pengingkaran terhadap kemanusiaan, yang notabene selalu penuh kebaikan?

Demi mendapatkan uang banyak, orang seakan-akan berlomba-lomba korupsi. Berbagai proyek diluncurkan. Nilai proyek sengaja dibuat besar, namun dengan standar kualitas pas-pasan. Harapannya, selisih anggaran bisa “dimainkan.” Kontraktor pun ikut serta dalam pusaran ini. Maka bersepakatlah mereka, membuat proyek-proyek milyaran dengan kualitas ratusan juta. Siapakah yang harus menanggung resikonya,,? Rakyat. Manusia. Rubuhnya jembatan di Tenggarong adalah contohnya.

Demi mendapat “uang rokok,” aparat rela “menjual” kemanusiaan mereka dan menjadi (maaf) “anjing penjaga” perusahaan-perusahaan besar, dan siap “memangsa” siapapun yang mengancam keberadaan majikan mereka. Agar dapat tetap bekerja dan memperoleh gaji, seorang karyawan rela “menjual” kemanusiaannya dan menjadi “pesuruh” perusahaan: memanipulasi angka-angka. Demi mendapatkan uang besar agar bisa menjaga penampilan, seorang mahasiswi rela “menjual” kemanusiaannya kepada pria-pria hidung belang. Manusia yang terhormat terdegradasi menjadi sekedar “boneka seks bernyawa.”

“Cinta uang adalah akar segala kejahatan,” demikian tulis Paulus dalam salah satu suratnya. Jika kita mencintai manusia, maka kita akan menggunakan uang untuk menolong sesama manusia. Sebaliknya, jika kita mencintai uang, maka kita akan memanfaatkan sesama kita untuk memperoleh uang lebih banyak lagi, dan lagi, dan lagi….

Jumat, 09 Desember 2011

AKU BAHAGIA JIKA ENGKAU BAHAGIA... BULLSHIT..!!!!

Dunia terlalu naif memandang kebahagiaan. Begitu banyak pameo bersliweran yang mengatakan "aku bahagia jika engkau bahagia" hahaha... such a lil bullshit...

Bagaimana orang bisa membahagiakan orang lain jika dirinya sendiri jauh dari kata bahagia..?

Yang ada hanyalah keterpura-puraan, full of hipocrity. Bibirnya menyunggingkan senyum simpul sementara hatinya menangis menyisakan lubang menganga.

Kehidupan yang normatif telah mengajarkan kita bagaimana berlaku normal. Di setiap sudut kehidupan selalu ada tatacara dan hukum yang mengaturnya. Di level profesional pun selalu diikat dengan SOP dan kode etik.

Sebagai contoh sederhana di dunia penerbangan misalnya, Ketika kita berpergian dengan pesawat pun, flight attendant selalu melaksanakan SOPnya, memberikan briefing tentang tatacara dan aturan penerbangan. Salah satunya adalah dalam hal jika terjadi turbulensi dimana tekanan kabin mendadak ngedrop sehingga masker oksigen jatuh dari atas. Disitu diperintahkan para orang tua untuk memakai masker oksigen sendiri sebelum membantu memakaikannya pada anaknya.

Salah satu gambaran lagi jika terjadi kondisi pesawat akan mendarat darurat di perairan, maka para pramugari pun mengarahkannya supaya para orang tua mengambil life vest yang ada di bawah kursi untuk dipakainya sebelum dia memakaikan pelampung yang lain untuk anaknya. Pelajaran apa yang bisa kita peroleh di atas? Itu hanyalah hal sederhana dan ma'fum. Kita bisa menolong orang lain, even yang sangat kita cintai hanya jika kita dalam kondisi "SIAP". Sebegitu pula kita bisa membahagiakan orang lain, tatkala kita sendiri sudah "cukup bahagia".

Fenomena menarik yang lain bisa kita dapatkan dari proses terbakarnya lilin. Lilin begitu bodoh (baca : sebagian besar orang "naif" menyebutnya mulia) rela menghanguskan dan menghabiskan dirinya demi menerangi kegelapan disekitarnya. Bukan lah pengorbanan itu berbanding lurus dengan suicide dan kepasrahan yang lemah.

Kebahagiaan adalah bersumber dari diri sendiri. jangan lah sekali-kali kalian menyandarkan kebahagiaan pada yang lain, karena jika demikian maka bersiap-siaplah untuk kecewa, sakit hati dan ditinggalkan. Bahagiakan dirimu dengan menghargai, menghormati, dan mengembangkan diri.

Bahagiakan dirimu, niscaya sinar kebahagiaanmu akan berpendar membahagiakan sekelilingmu...

Minggu, 04 Desember 2011

MANTANKU

Kau tetap yang terindah mantanku… meski senyum itu bukan milikku lagi… namun tetap yang terindah dalam kenangku...

ODOL DAN SIKAT GIGI

Hari ini aku menerima undangan pernikahan yang menurutku cukup unik. Isinya adalah 2 lempengan agak tebal berukuran sedang yang bisa saling bertautan . Berbentuk persegi panjang dan 2 warna. Satu berwarna biru dan yang lain berwarna orange. Lempengan biru bertuliskan tanggal pelaksanaan. Lempengan orange bertuliskan jadwal pelaksanaan pemberkatan nikah dan resepsi. Simple, unik, re-use, dan design yang cukup menarik serta perpaduan warna yang eye catching.... Sangat menggambarkan karakter calon pengantin dalam kesehariannya, yang juga eye catching dan semarak. Hehe.. Selain itu kedua lempengan itu dapat digunakan kembali (re-use) sebagai tempat meletakkan pensil, flash disk, koin dll. Cukup dengan menautkannya saja.

Menarik, karena di sisi yang lain disuguhkan pemandangan yang lucu dan bercerita. Dengan berwarna dasar putih, ada sebuah Sikat Gigi beserta pitanya, Di dekat gambar itu tertulis : “With You, I’m Complete“. Beralih ke lempengan yang satunya, masih berlatar belakang putih, ada sebuah gambar pasta gigi berwarna orange. Tertulis juga : “Committed till the end“. Kalau kedua gambar itu digabungkan menjadi : Akan menikah sepasang Pasta Gigi dan Sikat Gigi dengan tag : “With You I’m Complete, Committed till the end”

Gambaran pernikahan ternyata bisa dianalogikan pada hal-hal yang sangat sederhana sekalipun, seperti menautkan odol dan sikat gigi. Kalau dari undangan yang disajikan, lempengan biru adalah mempelai pria dan lempengan orange adalah mempelai wanita. Mereka berjanji dan berkomitmen satu sama lain. Saling melengkapi dan setia berjanji sampai akhir. Sungguh sebuah janji cinta yang tak bisa dianggap main-main.

Sama juga halnya ketika mereka mengibaratkan bahwa pernikahan mereka itu sama seperti mempertemukan odol dan sikat gigi. Mereka punya tujuan bersama yang diyakini akan berhasil jika mereka melakukannya bersama-sama. Menurutku, mereka tidak main-main memilih menjadi “odol” dan “sikat gigi”. Mereka sangat menyederhanakan diri dan cintanya.

Ada beberapa pasangan lainnya yang mengandaikan pernikahan mereka seperti kapal. Ataupun sebuah tempayan beserta tutupnya. Atau bentuk-bentuk pengandaian lain, misalnya..? Itu bukan pemanis semata, tapi memiliki makna. Filosofinya sama yakni saling melengkapi. Ya, katanya pernikahan itu memang untuk saling melengkapi dengan komitmen sampai akhir.

Ya, komitmen setia sampai akhir. Semoga langgeng....

Sabtu, 03 Desember 2011

wanita begitu rumit untuk dipahami

Suatu malam, ketika sedang berjalan sepanjang pantai Tuban, Jawa Timur, seorang pria menemukan lampu tua yang diletakkan di atas batu. Ketika ia mengambil dan menggosoknya, seorang Jin mendadak muncul.

“Baik, cukup sudah..!!!” bentak Jin itu. “Ini keempat kalinya dalam bulan ini orang menggangguku..!! Aku begitu marah sampai aku hanya akan memberimu satu permintaan bukannya tiga..!!! Jadi ayolah, ayo..!!! Katakan apa yang kau inginkan, dan jangan membuang waktuku seharian..!!!”

Orang itu berpikir cepat, kemudian berkata, “Yah, aku selalu bermimpi untuk pergi ke Kalimantan, tetapi aku takut terbang dan aku cenderung mabuk laut di atas kapal. Bagaimana kalau kau buatkan aku jembatan ke Kalimantan..? Dengan begitu, aku bisa naik mobil ke sana.”

Jin itu tertawa. “Jembatan ke Kalimantan...?! Kau pasti bercanda...? Bagaimana aku bisa mendapat penyangga yang sampai ke dasar Laut...? Itu membutuhkan terlalu banyak baja, dan sangat terlalu banyak beton..!!! itu sama sekali tidak bisa dilakukan...!!!! Pikirkan permintaan lain..!!!!”

Kecewa, pria itu berusaha keras untuk memikirkan permintaan lain. Akhirnya ia berkata, “Baiklah, aku punya keinginan lain. Semua wanita dalam hidupku berkata aku tidak peka... Aku berusaha dan berusaha untuk menyenangkan mereka, tetapi tidak ada yang berhasil... Aku tidak tahu di mana kesalahanku... Satu permintaanku adalah untuk mengerti wanita… tahu bagaimana sebenarnya perasaan mereka ketika mereka membisu padaku… tahu mengapa mereka menangis… tahu apa yang mereka inginkan ketika mereka tidak memberitahu aku apa yang sebenarnya mereka inginkan… aku ingin tahu apa yang membuat mereka benar-benar bahagia...”

Sunyi sejenak, kemudian Jin itu berkata, “Kau mau jembatan itu berjalur dua atau empat...?”

MORAL CERITA: benarkah wanita begitu rumit untuk dipahami..? Sumber dari buku: Sudarmono, Dr.(2010). Mutiara Kalbu Sebening Embun Pagi, 1001 Kisah Sumber Inspirasi...

Kamis, 01 Desember 2011

Hari AIDS Sedunia

Hari ini 1 Desember, tanggal yang diperingati sebagai Hari AIDS Sedunia. Hari ini diperingati karena untuk menumbuhkan kesadaran terhadap wabah AIDS di seluruh dunia yang disebabkan oleh penyebaran virus HIV. Konsep ini digagas pada Pertemuan Menteri Kesehatan Sedunia mengenai program-program untuk Pencegahan AIDS pada tahun 1988. Sejak saat itu, AIDS mulai diperingati oleh pihak pemerintah, organisasi Internasional dan yayasan amal di seluruh dunia. Peringatan ini menggunakan lambang (simbol) Pita Merah dan digunakan secara internasional untuk melambangkan perang terhadap AIDS.

Menurut Wikipedia, AIDS adalah sindrom kumpulan berbagai gejala dan infeksi sebagai akibat dari kerusakan spesifik sistem kekebalan tubuh karena infeksi virus HIV pada manusia, dan virus yang mirip pada spesies lain (SIV, FIV, dan lain-lain). AIDS sendiri merupakan kependekan dari Acquired Immune Deficiency Syndrome, yang dapat diartikan sebagai sindrom menurunnya kekebalan tubuh. AIDS ini merupakan sindrom yang disebabkan oleh sebuah virus yang dikenal dengan HIV (Human Immunodeficiency Virus), yang dapat diartikan sebagai virus penurunan kekebalan tubuh pada manusia.

Perpindahan HIV sendiri melalui cairan tubuh. Misalnya melalui hubungan seks (oral/vaginal/anal) tanpa pelindung, menggunakan NARKOBA dengan jarum suntik yang di-share dengan banyak orang, transfusi darah, hubungan ibu dan anak selama kehamilan maupun menyusui, serta kontak cairan tubuh dengan penderita. Perpindahan virus ini datang tanpa disadari, sebab tidak ada gejala yang ekstrim ketika HIV masuk ke dalam tubuh seseorang. Tidak seperti penyakit kulit atau alergi yang langsung terlihat kalau telah terkontaminasi.

Jadi kapan bisa ketahuan? Biasanya ketahuan setelah beberapa saat, ketika penderita mengalami penurunan kekebalan tubuh yang spesifik. Penyebabnya? Bisa saja dari penyakit paling ringan misalnya batuk atau flu. Tetapi batuk dan flu yang berkepanjangan tidak sembuh-sembuh membuka celah untuk penyakit lain masuk ke dalam tubuh penderita. Jika semakin banyak terpapar, maka semakin lemah lah sistem kekebalan tubuh penderita tersebut, dan lama-kelamaan pun meninggal.

Biasanya penderita AIDS memiliki gejala infeksi sistemik seperti demam, keringat (terutama pada malam hari), pembengkakan kelenjar, kedinginan, kelemahan, dan penurunan berat badan. Setelah diagnosis AIDS dibuat, rata-rata lama waktu bertahan dengen terapi antiretroviral diperkirakan lebih dari 5 tahun, tetapi karena perawatan baru terus berkembang dan karena HIV terus berevolusi melawan perawatan, perkiraan waktu bertahan kemungkinan akan terus berubah. Tanpa terapi antiretroviral, kematian umumnya terjadi dalam waktu setahun. Kebanyakan pasien meninggal karena infeksi oportunistik atau kanker yang berhubungan dengan hancurnya sistem kekebalan tubuh.

Laju perkembangan penyakit klinis sangat bervariasi antar orang dan telah terbukti dipengaruhi oleh banyak faktor seperti kerentanan seseorang terhadap penyakit dan fungsi imun perawatan kesehatan dan infeksi lain, dan juga faktor yang berhubungan dengan galur virus. Infeksi oportunistik spesifik yang diderita pasien AIDS juga bergantung pada prevalensi terjadinya infeksi tersebut di wilayah geografis tempat hidup pasien.

Kurangnya pengetahuan tentang AIDS ini, kelompok masyarakat yang terkena virus HIV ini malah dijauhi. Takut ikut kena AIDS adalah alasan yang utama. Kelompok penderita AIDS ini dinamakan ODHA (Orang Dengan HIV / AIDS). Padahal ODHA juga manusiaaa.. Butuh sosialisasi, dan kasih sayang antar manusia. Justru orang-orang ini sebenarnya kita perlu bantu. Sebab hidup mereka sudah tidak lama lagi di muka bumi ini. Kita perlu memberikan mereka kenangan terindah dalam waktu hidup mereka yang menjadi lebih singkat oleh karena AIDS. Bantu mereka melewati separuh sisa hidup tanpa diskriminasi..

Semoga WORLD AIDS 2011 ini menjadi momentum kita akan kesadaran kemanusiaan... Salam...

Kamis, 17 November 2011

Andai Aku Jadi Spongebob squarepants

Seperti Spongebob yang rendah hati
Seperti Spongebob yang rajin
Seperti Spongebob yang tidak pernah marah
Seperti Spongebob yang polos
Seperti Spongebob yang sederhana
Seperti Spongebob yang selalu tersenyum manis…

Ah, aku mau.. Aku mau seperti dia. Tinggal di Kota laut bikini buttom. Sponge kuning yang imut itu membuat keadaan selalu lucu. Menjaga Garry keong kecilnya yang pemalas dengan senang hati. Menyapa Squidward dengan rutinnya walaupun Squidward selalu cuek. Pergi berburu ubur2 dengan Patrick dengan penuh sukacita. Pergi ke sekolah mengemudi Ny. Puff walaupun dia tidak pernah lulus tapi selalu berusaha gak ada matinya. Hebat..!!!!

Selalu tepat waktu pergi kerja ke Krusty Krab untuk membuat krabby patty yang penuh cinta menyapa dahulu spatulanya, penggorengannya, acar2 dan semua pengunjung yang datang. Tidak seperti Squidward yang malah mengantuk saat bekerja selalu telat masuk kerja…

Tersenyum selalu jika dia jadi korban kikir Mr.Krab. Entahlah apa dia tau atau pura2 tidak tau sehingga dia mampu mengalah begitu saja. Atau memang dia sengaja mengalah (oh, baiknya dirimu squarepants)…

Selalu mengerjakan tugas Squidward jika Squid sedang malas, sedang marahan sama Tuan Krab.
Fansnya Mermaidman and Bernacleboy. Ingin menjadi pahlawan kebenaran. Pergi ke pantai bertemu dengan Larry dan berambisi menjadi penjaga pantai. Bisa melihat Plankton yang kecil sekalipun yang lain tidak menghiraukan.

Dia yang polos tapi punya ambisi untuk jadi menarik. Mencari cara untuk supaya lengannya terlihat kekar, membuat orang tertawa dengan cara membuat celananya koyak, dengan mengepel di pentas sehingga semua tepuk tangan.

Oh... Spongebob bawa aku bertamasya ke Bikini buttom biarpun aku tak tau berenang tapi aku yakin aku bisa terbiasa pinjamkan aku pelindung kepala kaca ny Sandy agar aku bisa bernafas. Biarkan aku tinggal dirumah nanasmu, masakkan aku Kraby istimewa buat penggemarmu ini.

Oh, Spongebob. Begitu indahnya hatimu. Two thumbs buat pencipta karaktermu, buat pengisi suaramu, buat penulis ceritamu dan buat Global tv yang memutarmu sehingga diputar di Indonesia kalau tidak, mungkin aku tidak akan pernah menonton film kartu sehebatmu.

Film kartun yang penuh cerita menarik. Aku akan lebih memilih kamu daripada sinetron Indonesia yang bertele2 itu.

I love u Spongebob, semoga kau tak punya ending… ^^

Jumat, 11 November 2011

KUMPULAN MAKNA 11 11 11

Semoga di hari yang membahagiakan ini kita semua dalam keadaan sehat. Semoga pula hari esok lebih baik dari hari ini. Saya pun berdoa semoga kita semua selalu mendapatkan Rahmad dan ampunan dari Allah SWT. Amin.

Sahabat yang berbahagia. Hari ini orang ramai membicarakan tanggal 11-11-2011. Orang biasa menyingkatnya menjadi 11-11-11 agar terlihat menarik dan mengundang orang untuk melihatnya. Ada apa di 11-11-11?

Tanggal 11/11/11 merupakan tanggal cantik kata sebagian orang. Tanggal tersebut menjadi tanggal yang istimewa karena akan terulang per 1000 tahun. Misalnya 11/11/2011 akan terulang lagi pada tahun 11/11/3011 dan seterusnya jika kita ambil 2 digit untuk tanggal, bulan dan tahun.

Oleh karena itu banyak yang menjadikan tanggal 11/11/11 sebagai hari istimewa seperti hari pernikahan, dan event lain sepertin penyelenggaraan Sea Games di Palembang dan pengumuman 7 keajaiban dunia oleh New7Wonders.

Diprovinsi Jatim permintaan pasangan untuk dinikahkan melonjak hingga 300% dari hari biasa sehingga Jadwal petugas nikah bekerja dari pagi hingga malam pada tanggal 11/11/11 (kata berita di Radio).

Penyelenggaraan South East Asean (SEA) Games XXVI akan dibuka pada tanggal 11/11/11 di Stadion Gelora Sriwijaya Palembang. Tanggal ini dipilih karena keunikan angkanya yang semuanya menunjukkan angka sebelas: 11-11-2011. (koni.or.id)

New7Wonders akan mengumumkan 7 keajaiban baru pada tanggal 11/11/11 dimana salah satunya adalah pulau komodo sebagai kandidat juara. New7Wonders selalu memilih tanggal cantik dalam mengumumkan hasil perolehan suara situs-situs unik dunia. Pada pertama kali penyelenggaraannya 7 keajaban baru versi New7Wonders dilakan pada tanggal 07/07/07(detik.com).

Yang menjadi pertanyaan sekarang adalah apakah tanggal 11/11/11 merupakan hari baik..? Linda Kho seorang praktisi feng shui menyatakan Elemen pada hari itu adalah langit: Logam Yang, bumi: Api Yang. Sebagai hari pernikahan, tanggal 11 November 2011 disimpulkan sebagai hari yang tidak baik, mengingat energi langit konflik dengan energi bumi atau pertentangan antara Logam dan Api.

Pada abad pertengahan, numerologists percaya semua nomor memiliki arti. Dalam kata-kata seorang pakar abad ke-16, Petrus Bungus, angka 11 tidak ada hubungannya dengan hal-hal yang transenden atau mistis (divine things). Karena angka 11 terjebak antara nomor 10 dan 12 yang diyakini sebagai angka istimewa.

“Dengannya angka 11 adalah bermakna kejahatan murni (pure evil), dan mewakili orang-orang berdosa. Artinya, bukan pertanda baik untuk 11 November 2011, tanggal ketika tiga 11 akan menyelaraskan untuk pertama kalinya dalam satu abad”, pendapat Bungus.

Berkaitan dengan pendapat Numerologist tersebut, saat ini ada sebuah film horor yang baru berjudul “11-11-11,” (untuk melihat review dan trailer filmnya klik saja http://www.imdb.com/title/tt1712159/ ). Mengisahkan cerita menakutkan yang akan terjadi pada tanggal ini. Karakter film ini menyebutnya dengan istilah “fenomena 11:11,” kecenderungan untuk melihat jam lebih sering di 11:11 dibandingkan pada waktu hari yang lain. Pada hari kesebelas dari bulan kesebelas tahun kesebelas, gerbang gelap (neraka) akan terbuka dan darah tak berdosa akan tumpah.

Fenomena 11:11 ini memang banyak dibincangkan dalam kehidupan nyata, banyak forum diskusi online yang mencari tahu apa arti dari nomor ini. Orang mengatakan mereka merasa dihantui oleh 11s, yang tampaknya menakutkan bagi mereka. Ada juga yang memaknainya sebagai tanggal yang tampak menyenangkan.

Di sisi lain, beberapa modern numerologists menganggap 11/11/11 menguntungkan, dan menurut sumber-sumber berita lokal di seluruh negeri, banyak pasangan telah merencanakan untuk menikah pada hari ini. Di Jakarta saja, hari ini di Jakarta akan ada 1000 pasangan yang akan menikah. Belum lagi di kota-kota lain.

Selain itu, nomor 11 juga merupakan angka favorit dari penjudi–khususnya pemain blackjack dan Keno.

Adapun pendapat psikolog menyoroti angka ini dengan menyebutnya sebagai kasus klasik dari “apophenia,” atau kecenderungan manusia untuk menemukan makna atau pola dalam data yang terjadi secara acak. Kondisi ini terjadi secara sendirinya, karena ketika kita lebih sadar terhadap sesuatu - seperti memaknai makna 11/11/11 - maka akan semakin sering kita akan melihat dalam dunia di sekitar kita, dan dengan demikian kita semakin yakin bahwa pola tersebut adalah nyata. Persis seperti hantu. Hantu itu tidak ada, tetapi ketika kita yakin, maka akan begitu nampak pada yang meyakininya. Itulah apophenia.

Menurut Alan Lenzi, profesor studi keagamaan di University of the Pacific yang mempelajari naskah-naskah numerologi dari kitab-kitab suci, ia menyebutkan bahwa ini terkait dengan kecenderungan alami manusia dalam mencari makna terhadap sesuatu. “Ilmuwan telah menunjukkan bahwa otak manusia terprogram untuk mencari pola yang bermakna dalam data sensoris yang dikumpulkan dari dunia”. Dalam kebanyakan situasi, aspek kognitif ini membantu kita: memungkinkan kita untuk mengambil informasi penting dari latar belakang angka acak. Tapi kadang-kadang berlebihan dengan mencari pola pada angka-angka. Setelah ditemukan, pola-pola tersebut kemudia dijiwai dengan makna imajinatif.

Peristiwa memaknai angka 11/11/11 juga terjadi pada beberapa tahun lalu yang memakna angka 09/09/09 Kemudian angka 10/10/10 dan terus akan begitu. Mungkin tahun depan akan sama angka 12/12/12. Karena manusia cenderung menemukan makna di balik hal-hal yang menurut manusia unik. Pemaknaan itu wajar sebatas memberikan efek positif. Tetapi jika dikaitkan dengan hal-hal mistis, seperti pendapat para pakar di atas, tidak ada hubungannya sama sekali...

Dari sudut pandang Spiritual, angka 11 ini, sangat unik…
Kalimat Al-Asma’ul Husna terdiri dari 11 huruf Arab. Kalimat ini disebutkan dalam 4 ayat pada 4 surat yang berbeda, yaitu:

1. QS Al-A’raf (7) ayat 180: “Dan Allah memiliki Asma’ul Husna (nama-nama yang terbaik), maka bermohonlah kepada-Nya dengan menyebut Asma’ul Husna itu dan tinggalkanlah orang-orang yang menyalahartikan nama-nama-Nya. Mereka kelak akan mendapat balasan terhadap apa yang telah mereka kerjakan.”

2. QS Al Isra’ (17) ayat 110: “Katakanlah (Muhammad), ’Serulah Allah atau serulah Ar Rahman. Dengan nama yang mana saja kamu dapat menyeru, karena Dia mempunyai nama-nama yang terbaik (Asma’ul Husna) dan janganlah kamu mengeraskan suaramu dalam sholat dan janganlah (pula) merendahkannya dan usahakanlah jalan tengah di antara kedua itu.”

3. QS Thaha (20) ayat 8, ”(Dialah) Allah, tidak ada Tuhan selain Dia, yang mempunyai nama-nama yang terbaik.”

4. QS Al-Hasyr (59) ayat 24, ”Dialah Allah Yang Menciptakan, Yang Mengadakan, Yang Membentuk Rupa, Dia memiliki nama-nama yang indah. Apa yang di langit dan di bumi bertasbih kepada-Nya. Dan Dialah Yang Maha Perkasa, Maha Bijaksana.”

Jika nomor surat tadi dijajarkan dengan hasil penjumlahannya, diperoleh kelipatan 11; 7 17 20 59 103 = 11 x 652.005.373 (Note : angka 103 merupakan hasil penjumlahan nomor surat 7 + 17 + 20 + 59).

Demikian juga, jika nomor ayat tersebut di atas dijajarkan dengan jumlah nomornya, didapat : 180 110 8 24 322 = 11 x 16.373.711.302 (Note : angka 322 adalah hasil penjumlahan nomor ayat 180 + 110 + 8 + 24).

Selain itu, di dalam Al Qur’an, kita mengenal surat Muhammad merupakan surah ke-47. Surat ini ternyata memiliki unsur bilangan 11, yaitu 4 + 7 = 11, dan terdiri dari 38 ayat, yaitu 3 + 8 = 11.

Demikian juga dengan surat Al Muddatstsir, yang berhubungan dengan kehidupan Nabi Muhammad SAW, merupakan surat ke-74, yaitu 7 + 4 = 11, yang terdiri dari 56 ayat, dengan 5 + 6 = 11.

Apakah tanggal 11/11/11 merupakan hari yang istimewa..? Semuanya kembali kepada individu masing-masing dalam menyikapinya, semoga tanggal 11/11/11 menjadi hari yang baik untuk kita semua...

Wallahu a’lamu bisshawab...

*) dihimpun dari berbagai sumber

Selasa, 11 Oktober 2011

Daun Sirsak Vs Kemoterapi: Mengobati Kanker Serviks (Daun Sirsak Lebih Kuat 10.000 Kali daripada Kemoterapi)

‘Selamat ya, sudah hamil.’ Yanti Sumiati bertubi-tubi menerima ucapan itu dari rekan kerja, tetangga, dan saudara pada Mei 2010. Perutnya membesar. Banyak orang menerka ia hamil 5 bulan. Hati Yanti justru remuk redam. Sebab, bukan janin dalam kandungan, tetapi kanker serviks yang merenggut nyawa seorang perempuan setiap 4 menit. Yanti Sumiati mengetahui kanker serviks itu ketika ia memeriksakan diri di sebuah klinik di Surabaya. Bagian bawah perut sakit, ‘Seperti ditusuk-tusuk, nyeri sekali,’ kata perempuan kelahiran Tuban, 20 Agustus 1978 itu. Rasa sakit menjalar ke kaki kiri. Kondisi itulah yang mendorong Yanti bergegas ke dokter spesialis kandungan dan kebidanan, dr Slamet Zaeny SpOG, pada 6 Mei 2010.

Dokter yang memindai Yanti menggeleng-gelengkan kepala. ‘Lihat di monitor, kankernya sebesar kepala bayi,’ kata dr Slamet Zaeny SpOG seperti diulangi oleh Yanti. Kadar CA – indikator adanya sel kanker – 113,39 U/ml; normal, kurang dari 35 U/ml. Sambil berbaring, ia memandangi layar pemindai. Dokter menyarankan Yanti menjalani operasi. Namun, anak ke-3 dari 6 bersaudara itu memilih jalan lain. Sebab, sebelum pemeriksaan itu pada April 2008 ia menjalani operasi untuk mengatasi kista. Namun, 2 tahun berselang ia terserang kanker serviks. Gejala munculnya kista sama persis dengan kanker serviks itu. Perempuan 32 tahun itu memilih pengobatan herbal. Ia mendatangi herbalis dan diberi 3 jenis herba dalam kapsul untuk sebulan. Sayang, Yanti yang membayar Rp9-juta tak mengetahui jenis tanaman obat yang ia konsumsi.

Batal operasi

Yanti disiplin mengonsumsi 3 kapsul herba itu 3 kali sehari. Namun, tanda-tanda kesembuhan tak kunjung muncul. Malahan perut kian membesar dan nafsu makan hilang. Dia, itu juga mengalami insomnia dan merasa serbasalah: miring ke kiri sel kanker yang membesar ikut ke kiri, ke kanan, turut ke kanan. Keadaan itu menyebabkan Yanti memutuskan untuk menjalani operasi pada 10 Agustus 2010. Sehari sebelumnya, ia menemui kedua orangtuanya. Ketika itulah Yanti berjumpa dengan tetangganya, pendiri Pusat Studi Biofarmaka Institut Pertanian Bogor, Prof Dr Ervizal AM Zuhud MS. Zuhud mempunyai informasi tentang khasiat daun sirsak dari beberapa hasil penelitian di mancanegara. Guru besar Fakultas Kehutanan Institut Pertanian Bogor itu menyarankan agar Yanti mengonsumsi daun sirsak. Keesokan harinya, Yanti membatalkan operasi dan merebus 10 lembar daun sirsak segar dalam 3 gelas air hingga mendidih.

Setelah rebusan dingin, ia meminumnya. Frekuensi 3 kali sehari masing-masing segelas. Istri Fery Firmansyah itu juga menyantap daging buah sirsak sekali sehari. Ia memotong 4 bagian buah berukuran sedang, bobot 6 – 7 ons. Sepotong buah Annona muricata cukup untuk sehari. Pada 24 Agustus 2010, ia kaget bukan kepalang ketika mudah menarik risleting dan mengancingkan celana. Semula bukan hal gampang untuk mengenakan celana akibat perut yang kian membesar. Ia benar-benar baru sadar bahwa perut mengempis. Pagi itu ia mencoba tidur, tetapi perutnya tanpa gelambir seperti sebelumnya. Ia miring ke kiri dan ke kanan beberapa kali, tetapi tak ada gumpalan dalam perut yang mengikuti gerakan seperti sebelumnya. ‘Saya menangis karena saking senangnya,’ kata perempuan yang menikah pada 2007 itu. Sembuh? Begitulah dugaan Yanti. Sebulan berselang ia menemui dokter spesialis kandungan dan kebidanan. Hasil pemindaian menunjukkan tak ada lagi berjalan di serviks.

Menurut dokter sekaligus herbalis, dr Willie Japaries MARS, hilangnya sel kanker dari serviks Yanti dapat melalui berbagai jalan seperti luruh bersama urine atau feses. Namun, menurut Yanti selama 14 hari konsumsi daun dan buah sirsak hingga perut mengempis, tak ada perubahan warna atau bentuk feses dan urine. Japaries mengatakan cara lain detoksifikasi adalah melalui keringat. ‘Pikiran saya lepas. Saya senang banget,’ katanya dengan wajah berbinar. Setelah perutnya mengempis, Yanti lahap setiap kali makan sehingga tubuh kian segar. Insomnia juga sirna sehingga kini ia bisa tidur nyenyak. Meski begitu hingga kini ia tetap mengonsumsi segelas rebusan daun sirsak sekali sehari.

10.000 kali

Perubahan kondisi perut yang semula seperti perempuan hamil lalu mengempis hanya dalam 2 pekan itu sangat cepat. Semula Zuhud memprediksi, perubahan itu baru tercapai setelah 3 bulan Yanti rutin mengonsumsi daun kerabat srikaya itu. Prediksi 90 hari itu berdasarkan informasi yang ia peroleh di internet. Yanti Sumiati bukan satu-satunya yang merasakan khasiat daun anggota famili Annonaceae. Contoh lain, Sri Haryanto di Yogyakarta yang mengidap kanker prostat dan Yulisnawati (kanker payudara di Palembang, Sumatera Selatan). Dokter juga menyarankan operasi pada Yulisnawati. Namun, ia lebih memilih mengonsumsi rebusan segelas daun sirsak 3 kali sehari. Dua bulan berselang, kondisi kesehatannya kian membaik. Yulisnawati belum mengecek ulang kondisi kanker. Pada kasus Haryanto, dokter tak menyarankan operasi karena usia pasien lanjut, 70 tahun. Haryanto yang juga herbalis itu mengonsumsi jus buah sirsak (baca: Sirsak Stop Kanker Prostat, halaman 18)

Selain ke-3 jenis kanker – serviks, payudara, dan prostat, daun sirsak juga terbukti secara ilmiah mengatasi antara lain kanker paru-paru, ginjal, pankreas, dan usus besar. Begitulah hasil riset peneliti di Sekolah Farmasi Purdue University, Indiana, Amerika Serikat, Jerry L McLaughlin. Peneliti yang memperoleh daun sirsak dari Garut, Jawa Barat, itu membuktikan bahwa daun Annona muricata manjur mengatasi 7 sel kanker. Daun sirsak yang selama ini terabaikan itu ternyata mujarab mengganyang sel kanker.
Ada apa di balik itu? Peneliti di Sekolah Ilmu dan Teknologi Hayati Institut Teknologi Bandung, Prof Soelaksono Sastrodihardjo PhD yang meriset daun sirsak bersama Jerry L McLaughlin menemukan senyawa aktif acetogenins. Mereka melakukan uji praklinis dengan memanfaatkan beragam sel kanker seperti sel kanker paru-paru dan pankreas. ‘Tujuan penelitian, mengembangkan ilmu pengobatan untuk mengatasi kanker,’ kata doktor Biologi alumnusChampaign Urbane University, Amerika Serikat, itu.

‘Acetogenins menghambat ATP (adenosina trifosfat, red). ATP sumber energi di dalam tubuh. Sel kanker membutuhkan banyak energi sehingga membutuhkan banyak ATP,’ kata Sastrodihardjo. Acetogenins masuk dan menempel di reseptor dinding sel dan merusak ATP di dinding mitokondria. Dampaknya produksi energi di dalam sel kanker pun berhenti dan akhirnya sel kanker mati. Hebatnya acetogenins sangat selektif, hanya menyerang sel kanker yang memiliki kelebihan ATP. Senyawa itu tak menyerang sel-sel lain yang normal di dalam tubuh. ‘Acetogenins mengganggu peredaran sel kanker dengan cara mengurangi jumlah ATP.Hal ini yang membuat senyawa dalam daun sirsak dianggap selektif dan hanya memilih sel kanker untuk diserang,’ kata Sastrodihardjo.

Bukan hanya selektif, acetogenins juga dahsyat! The Journal of Natural Product membeberkan riset Rieser MJ, Fang XP, dan McLaughlin, peneliti di AgrEvo Research Center, Carolina Utara, Amerika Serikat, bahwa daun sirsak membunuh sel-sel kanker usus besar hingga 10.000 kali lebih kuat dibanding adriamycin dan kemoterapi. Adriamycin yang mempunyai nama generik doxorubicin merupakan obat untuk mengatasi berbagai jenis kanker seperti leukemia, kanker prostat, kanker paru-paru, dan kanker pankreas. Sedangkan kemoterapi merupakan cara pengobatan kanker dengan jalan memasukkan zat atau obat yang mempunyai khasiat membunuh sel kanker. Menurut peneliti di Cancer Chemoprevention Research CenterUniversitas Gadjah Mada (CCRC–UGM), Nur Qumara Fitriyah, riset McLaughlin menunjukkan dengan dosis kecil saja, daun sirsak efektif memberangus sel kanker. Berdasarkan riset McLaughlin ED50 ekstrak kasar daun sirsak < 20 µg/ml, sedangkan ED50 senyawa murni cuma < 4 µg/ml. Artinya dengan dosis rebusan 10 – 15 daun sirsak masih aman dikonsumsi.

Menurut Ervizal AM Zuhud penelitian sirsak sempat ditutupi-tutupi selama 10 tahun karena ‘mengancam’ kelangsungan hidup kemoterapi dan industri kimia. Apalagi harga sirsak murah. Hasil penelitian itu, ‘Baru tersebar setelah keluarga dari seorang peneliti mengidap kanker dan mempublikasikan di dunia maya,’ kata kepala Bagian Konservasi dan Keanekaragaman Tanaman, Fakultas Kehutanan Institut Pertanian Bogor, itu. Berbagai lembaga riset di tanah air juga mulai menguak rahasia daun sirsak dan kerabatnya. Sekadar menyebut contoh, periset di Pusat Studi Biofarmaka IPB, Prof Dr Latifah K Darusman, hingga kini meriset komponen kimia yang dominan di daun sirsak. Sedangkan peneliti di Universitas Gadjah Mada, Prof Dr Sismindari, meriset khasiat biji dan daun srikaya yang kaya ribosome inactivating protein(RIP). ‘RIP mampu merusak sintesis protein pada sel yang sedang tumbuh sehingga mati,’ kata Sismindari.

Konsumsi daun sirsak bukan hanya untuk para pasien, tetapi juga baik bagi orang sehat. Menurut Ervizal AM Zuhud, kasiat daun sirsak bagi orang sehat, ‘Menambah kekebalan tubuh dan mencegah asam urat. Bagi pria, daun sirsak menambah jumlah dan memperkuat sperma.’ Di Indonesia kini para dokter dan herbalis meresepkan daun sirsak kepada para pasien. Ada yang meresepkan secara tunggal – hanya daun sirsak, tetapi ada pula yang meracik kombinasi daun sirsak dengan herbal lain seperti rimpang temu putih dan sambiloto. Mereka meresepkan daun sirsak antara lain untuk mengatasi beragam kanker. Herbalis di Yogyakarta, Lina Mardiana meresepkan daun atau buah sirsak terutama sebagai pengganti kemoterapi pada pasien kanker. ‘Khasiat daun atau buah sirsak itu untuk mengeliminasi radikal bebas, mengeringkan sel kanker, menyembuhkan peradangan di dalam tubuh, dan terutama meningkatkan stamina pasien agar tubuh tidak lemah,’ kata Lina Mardiana. Para dokter dan herbalis seperti Valentina Indrajati di Bogor, Jawa Barat, memilih daun yang sedang – tak terlalu tua dan tak terlampau muda. Dari pucuk, kira-kira daun di baris ke-4 hingga ke-6.
Dari pucuk, kira-kira daun di baris ke-4 hingga ke-6. Para herbalis meresepkan daun sirsak bukan melulu untuk mengatasi sel kanker. Herbalis di Gegerkalong, Kotamadya Bandung, Jawa Barat, H Sarah Kriswanty, misalnya, meresepkan daun sirsak untuk mengatasi bronkhitis dan kejang. Sedangkan Lina Mardiana meresepkan daun sirsak untuk pasien yang menderita peradangan, misalnya radang tenggorokan, usus, pencernaan, ambeien (baca: Sentosa Karena Graviola halaman 24).

Menurut dr Willie Japaries MARS yang juga meresepkan daun sirsak, daun Annona muricatabersifat netral sehingga sesuai untuk mengatasi beragam jenis kanker. Herbalis lain yang juga meresepkan daun sirsak antara lain dr Prapti Utami di Jakarta Selatan dan Maria Andjarwati (Kelapagading, Jakarta Utara. Para herbalis dan dokter itu sebagian besar meresepkan daun sirsak baru pada 2 – 4 tahun silam. Pada umumnya mereka tak meracik, tetapi pasien yang menyiapkan sendiri sejak pencarian daun hingga merebus. Harap mafhum hingga saat ini di pasaran belum tersedia ekstraksi daun sirsak dalam kapsul seperti kapsul bermerek Graviola yang beredar di mancanegara. Oleh karena itu, mereka mempersiapkan sendiri. Pasien yang belum memiliki pohon biasanya membeli bibit sirsak. Dampaknya permintaan bibit juga meningkat. Produsen bibit buah-buahan di Pontianak, Kalimantan Barat, Simbul Haryadi mengatakan permintaan bibit sirsak pada September 2010 mencapai 400 bibit. Padahal, biasanya hanya 10 bibit per bulan. ‘Stok bibit di kebun sampai habis, sekarang saya sedang memperbanyak lagi,’ kata Haryadi.

Begitu juga permintaan di nurseri Tebuwulung milik Eddy Soesanto di Cijantung, Jakarta Timur, yang mencapai 600 – 700 bibit per bulan. Lonjakan permintaan signifikan itu terjadi dalam 4 bulan terakhir. Produsen bibit buah di Bogor, Jawa Barat, Syahril sama juga. Permintaan bibit durian belanda itu fantastis, sejak Agustus 2010 mencapai 3.000 – 5.000 tanaman per bulan; sebelumnya, 500 bibit per bulan. Harga bibit setinggi 40 – 50 cm di berbagai penangkar Rp20.000 – Rp30.000. Menurut para penangkar tingginya permintaan bibit sirsak berkaitan dengan pemanfaatan daun atau buah sebagai obat tradisional. Benar kata Yeni Sumarni yang juga mengonsumsi daun sirsak, ‘Obat kanker itu ternyata murah meriah, kita tak perlu mengeluarkan uang jutaan rupiah.’

Pada hari pertama konsumsi rebusan daun sirsak, Yanti Sumiati tak merasakan perubahan berarti. Baru pada hari ke-2, ia berkeringat dingin. Bagian punggung panas sekali. Ia menggigil. Selain itu perut juga perih. ‘Rasanya saya ingin menyilet perut sendiri dan melihat bagian dalam ada apa sih?’ kata perempuan 32 tahun itu mengenang. Pada hari ke-3 konsumsi, kejadian itu terulang lagi. Punggungnya malah kian panas sehingga Yanti berendam diri di bak mandi untuk meredakannya.
Yulisnawati di Palembang, Sumatera Selatan, yang mengidap kanker payudara dan mengonsumsi daun sirsak mengalami hal sama. Ia merasakan panas dan nyeri di bagian payudara. Herbalis di Bogor, Jawa Barat, Valentina Indrajati (46 tahun), menemukan fakta serupa. Banyak pasiennya yang menghubungi Valentina pada hari ke-2 atau ke-3 pascakonsumsi daun sirsak. Mereka mengeluhkan panas dingin seperti keluhan Yanti. ‘Tapi tak semua pasien begitu, pada umumnya pasien-pasien kanker,’ kata herbalis yang meresepkan daun sirsak sejak 2006 itu. Pasien nonkanker tak menghadapi keluhan seperti itu.

Menurut pendiri Pusat Studi Biofarmaka Institut Pertanian Bogor, Prof Dr Ervizal AM Zuhud MS, tubuh panas dingin merupakan indikasi obat sedang bereaksi. Oleh karena itu ia menyarankan agar pasien meneruskan konsumsi daun sirsak. Pada hari ke-3 hingga kini, gejala seperti itu tak pernah muncul. Herbalis lain, Lina Mardiana juga mendapat laporan serupa dari para pasien. Untuk mengatasi hal itu, Mardiana menyarankan agar mereka merebus agar-agar hingga mendidih dan meminumnya ketika dingin. Panas dingin itu hanya berlangsung 2 hari. Pada hari-hari berikutnya pasien akan merasa nyaman..

Dihimpun dari berbagai Sumber....
Semoga Bermanfaat...

Minggu, 11 September 2011

PRO KONTRA JAMPERSAL

Setelah sempat tertunda akhirnya Jampersal dikucurkan juga di Kabupaten Tuban. Mulai tanggal 22 Agustus 2011 resmi telah diberlakukan, dengan dikeluarkannya Peraturan Bupati Tuban Nomor 19 Tahun 2011. Tidak kurang 15-25 pasien bersalin tiap bulannya yang datang di Puskesmas Bangilan tempat saya bekerja, peningkatan ini hampir 75% sebelum adanya Program Jampersal. Selama ini Pelayanan persalinan gratis di caver oleh Jamkesmas, namun program Jampersal ini mencakup entah si kaya atau miskin asal memenuhi persyaratan yang lebih mudah, yaitu KTP, KK, dan bersedia ditempatkan di kelas III.

Pada tahap awal ini Kementrian Kesehatan mengucurkan dana sekitar Rp 276,8 Milyar untuk Jaminan Persalinan ini. Tak ada alasan lagi untuk menolak pelayanan jenis. Dan tempat pelayanan Jampersal ini di fasilitas pelayanan tingkat pertama, yaitu di Puskesmas, Rumah Sakit Pemerintah, Klinik Dokter, dan Rumah Bersalin Swasta yang ditunjuk oleh Dinas Kesehatan.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten sebagai penanggung jawab karena dana dari pusat digelontorkan melalui rekening Kepala Dinas Kesehatan. Kabupaten selaku Penanggung jawab program Jampersal di fasilitas tingkat pertama. Selanjutnya Puskesmas atau Rumah Sakit yang melayani memverivikasi pelayanannya untuk diklemkan ke Dinas Kesehatan.

Program Jampersal ini bedasar Keputusan Menteri Kesehatan No.515/Menkes/III/2011. Sumber dana dari Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) sebesar Rp 922,79 Milyar untuk menjamin 4,5 juta ibu hamil pada tahun 2011. Jatah penggantian persalinan normal Rp. 350.000,00 untuk Puskesmas atau Rumah Bersalin atau Klinik Dokter, mendapatkan jatah 4 kali ANC yang tiap kali periksa Rp. 10.000,00. Sedangkan Di Rumah Sakit mengikuti tarip sistem paket, dan jatah ini juga mencakup Operasi Sectio Caesar. Selain Persalinan Normal juga melayani Persalinan dengan Resiko Tinggi dan penyulit dengan jatah dana Rp. 500.000,00, serta pelayanan KB setelah persalinan.

Jampersal diperuntukan bagi Ibu Hamil, Ibu Bersalin dan Ibu Nifas yang belum mempunyai Jaminan Kesehatan (Asuransi) maupun yang tidak tercaver oleh Jamkesmas. Merujuk pada Petunjuk Teknis Jaminan Persalinan (Jampersal) dalam Peraturan Menteri Kesehatan No. 631/Menkes/Per/2011, sasaran Jampersal adalah seluruh ibu hamil, ibu bersalin dan ibu nifas yang tidak memiliki jaminan persalinan beserta bayi yang baru dilahirkan hingga berusia 28 hari.

Peserta Jaminan Persalinan dapat memanfaatkan pelayanan di seluruh jaringan fasilitas pelayanan kesehatan tingkat pertama dan tingkat lanjutan (Rumah Sakit) di kelas III yang memiliki Perjanjian Kerja Sama (PKS) dengan Tim Pengelola Jamkesmas dan BOK Kabupaten.. Pelayanan diselenggarakan secara terstruktur dan berjenjang berdasarkan rujukan. Pelayanan tingkat pertama diberikan di Puskesmas serta jaringannya termasuk Polindes dan Poskesdes, fasilitas kesehatan swasta yang memiliki Perjanjian Kerja Sama (PKS) dengan Tim Pengelola Kabupaten.

Pelayanan Jaminan persalinan di tingkat pertama meliputi: Pemeriksaan kehamilan, Pertolongan persalinan normal, Pelayanan nifas, termasuk KB pasca persalinan, Pelayanan bayi baru lahir, dan Penanganan komplikasi pada kehamilan, persalinan, nifas dan bayi baru lahir. Pelayanan Persalinan di tingkat lanjutan meliputi: Pemeriksaan kehamilan dengan risiko tinggi dan penyulit, Pertolongan persalinan dengan RISTI dan penyulit yang tidak mampu dilakukan di pelayanan tingkat pertama, dan Penanganan komplikasi kebidanan dan bayi baru lahir di Rumah Sakit dan fasilitas pelayanan kesehatan yang setara.

Pro dan kontra terjadi dimana sebagian setuju dengan harapan pelayanan KIA lebih mantap, dan sebagian kurang setuju karena mematikan usaha mereka, atau mengurangi lahan keuangan mereka karena masyarakat berlomba-lomba menggunakan fasilitas ini. Dan dapat diperkirakan akan mematikan klinik-klinik bersalin, meski tak semua orang akan mau di tempatkan di kelas III.

Kebesaran hati oleh beberapa pihak yang terlibat agar program ini bisa tercapai, program yang sangat ditunggu oleh rakyat Indonesia. Mengingat bahwa pada awalnya program ini dilatarbelakangi dengan tinggingya kematian ibu dan bayi, masih banyaknya ibu hamil melahirkan di non fasilitas kesehatan dan menurut beberapa informasi bahwa masyarakat merasa tidak mampu membayar persalinan yg relatif mahal. Namun sayang sekali, jampersal saat ini lebih dikenal dengan “GRATIS”nya saja… padahal dibalik itu ada tujuan-tujuan utama yang harus dicapai dari progarm ini untuk mengantarkan Rebublik ini pada derajat kesehatan yang lebih baik yang salah satu atau salah duanya diukur dengan Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi( AKB).

Agar tujuan itu tercapai, hendaknya Jampersal dimanfaatkan sebagai kendaraan untuk mencapai pelayanan kesehatan ibu dan anak yang lebih baik dan berkualitas dengan memberikan ANC dan PNC sesuai standar , pelayanan persalinan normal sesuai standar , menangani kegawat daruratan secara tepat dan melakukan rujukan sesuai aturan dan diakhiri dengan pelayanan KB dengan metoda jangka panjang. Kondisi tersebut harus didukung oleh tenaga penolong yang kompeten dan juga patuh terhadap aturan.

Issue lain yang berkembang dr kebijakan ini adalah… “rendahnya tarif jampersal”… hal ini agar dianalisis dari kaca mata yang lebih makro… menhitung uang yang disiapkan pemerintah per pelayanan ibu bersalin normal R0p. 350.000 , memang betul nampaknya MURAH SEKALI…. tapi jika dilihat dari skala nasional… uang yang disediakan pemerintah tidak sedikit, lebih dari 1` Trilyun. Tentunya, sulit sekali satu kebijakan pemerintah yang akan memuaskan semua pihak. Saya setuju dengan pendapat bapak Kepala Puskesmas Bangilan bahwa program ini memerlukan sentuhan “NURANI” dari para profesi yang terlibat langsung dalam program ini.

Satu hal penting lainnya adalah… Konseling/penyuluhan yang lebih komunikatif merupakan kunci keberhasilan program ini, karena pada akhirnya Jampersal juga bertujuan untuk menjadikan masyarakat lebih cerdas dan bijak dalam mencari pertolongan persalinan yang aman.

Salam bahagia dan berharap semoga tulisan ini bisa membuat masyarakat lebih paham tujuan utama program ini, dari hanya sekedar GRATISnya.

Terimakasih… dan selamat berkarya…

Kamis, 01 September 2011

Berobat Tidak Perlu Mahal…

Ungkapan bahwa ’sehat itu mahal’ adalah ungkapan yang sejak lama telah ada di masyarakat dan pernah saya tulis di majalah ini. Memang secara nyata kesehatan tidak dapat dinilai secara materi, karena tubuh yang sakit selain mengakibatkan kehilangan produktivitas juga mengakibatkan hilangnya banyak materi untuk menjalani pengobatan.

Bagi masyarakat secara umum biaya pengobatan medis saat ini tergolong mahal sehingga banyak orang yang asalnya dianggap mampu secara ekonomi dapat menjadi ‘miskin’ sebab harus membayar biaya pengobatan yang mahal bahkan sering dikatakan tanpa batas. Masyarakat pun karena merasa biaya pengobatan medis mahal lalu mencoba-coba berbagai pengobatan alternatif yang saat ini sangat marak di seluruh penjuru Nusantara. Walaupun mayoritas pengobatan alternatif tidak ilmiah & kurang rasional, berbagai pengobatan alternatif terus diburu oleh masyarakat. Benarkah berobat itu harus selalu mahal..? Apakah tidak ada cara lain sehingga untuk kembali menjadi sehat itu tidak perlu biaya mahal yang membebani masyarakat..?

Pelayanan kesehatan yang dilakukan oleh para tenaga kesehatan pada dasarnya adalah pelayanan & pertolongan profesional yang tidak berkaitan dengan biaya. Besar imbalan yang diberikan pada tenaga kesehatan sebenarnya tidak berkaitan dengan kualitas pelayanan yang diberikan. Dari penelitian di berbagai negara, kaitan antara kualitas pelayanan dengan biaya yang mahal adalah lemah sehingga seharusnya pelayanan kesehatan berkualitas tidak identik dengan biaya mahal.
Negara telah menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang terjangkau oleh masyarakat & berkualitas, sesuai dengan Undang-undang no.29/2004 tentang Praktik Kedokteran. Dalam pasal 49 ayat 1 UU tersebut dikenal istilah ‘kendali mutu & kendali biaya’. Dengan adanya kendali mutu & biaya tersebut pelayanan kesehatan seharusnya menjadi berkualitas dengan biaya serendah mungkin.

Pemerintah Pusat, saat dr.Siti Fadillah Supari sebagai Menteri Kesehatan, membuat program Jamkesmas (Jaminan Kesehatan Masyarakat) bagi masyarakat miskin, disamping itu Pemerintah Daerah telah membuat program Jamkesda, yang diperuntukkan bagi masyarakat miskin yang tidak tercakup dalam Jamkesmas, yang dananya dari pemerintah daerah masing-masing. Tetapi masih banyak juga masyarakat miskin yang belum terjangkau program tersebut. Mungkin karena salah data, salah sasaran atau hal lainnya, karena banyak masyarakat yang tergolong mampu mempunyai kartu jamkesmas/jamkesda, Sehingga Pemerintah Kabupaten Tuban memberlakukan Surat Pernyataan Miskin (SPM) sebagai pengganti Surat Keterangan Tidak Mampu (SKTM) yang dihapus oleh Pemerintah Provinsi Jawa Timur. Fungsi SPM sama saja dengan SKTM untuk digunakan berobat gratis oleh warga tidak mampu. Perbedaannya terletak pada prosedur penerbitannya. "SKTM dikeluarkan pemerintah desa, sedang SPM dikeluarkan langsung oleh kepala daerah atau pejabat eselon II yang ditunjuk, dalam hal ini kepala dinas kesehatan kabupaten Tuban. Dan yang baru adalah dengan PERBUB No. 17 tahun 2011 tentang berobat dengan karcis gratis, sehingga siapapun warga Tuban dapat berobat ke semua tempat pelayanan pemerintah dengan karcis gratis.

Penyakit yang diderita masyarakat sebagian besar tidak memerlukan pengobatan spesialistik atau harus ditangani dengan peralatan yang canggih & mahal. Pelayanan secara spesialistik atau penggunaan peralatan yang canggih sebenarnya hanya perlu dilakukan jika ada indikasi atau rujukan yang kuat. Masyarakat sebenarnya cukup berobat terlebih dahulu ke puskesmas atau dokter umum terdekat dengan biaya lebih rendah & tidak perlu sampai ke dokter spesialis atau rumah sakit (RS) yang lebih besar.

Di masa krisis yang memberatkan masyarakat seperti sekarang ini diperlukan kecerdikan termasuk dalam hal pemilihan pengobatan. Kesehatan bisa jadi memang mahal harganya, tetapi untuk berobat ketika menderita sakit tidak harus dengan biaya mahal…

salam....

Kamis, 25 Agustus 2011

BETAPA LUASNYA AJARAN ISLAM

Ajaran Islam yang mudah dicerna, masuk akal dan rasional, agaknya pas jika diberikan pada mereka yang masih awam pada Islam, atau tepatnya para muallaf. Namun, cukup disitukah kita akan berhenti memahami Islam? Untuk seseorang yang memang sudah benar-benar berhati Islam, sudah sepatutnya menapaki tahap yang lebih mendalam lagi, tahap untuk memasuki dimensi yang tak bertepi dimana akal sudah tak mampu menjangkau lagi.

Mungkin banyak orang diantara kita sepakat bahkan mati-matian membela pendapat mereka yang tak lebih dari sekedar generalisasi yang terburu-buru, yang punya akar historis dan implikasi ke depan yang panjang. It’s ok..Tapi untuk mengatakan bahwa semua ajaran Islam adalah ajaran yang rasional, tunggu dulu.

Medan (dimensi) akal adalah otak. Sedangkan dalam Islam bukan hanya menyantuni akal pikiran atau otak, melainkan hal yang lebih penting lagi yaitu “hati” (batin/qalbu). Justru inilah yang sebenarnya merupakan esensi dan misi Islam, menyantuni dan mengisi kekayaan hati (ruhani) yang tak bertepi, tak beralas, dan tak berlangit. Sebagian orang bisa saja merasionalisasikan atau mengakal-akali puasa dengan mengatakan bahwa “puasa akan membuat kita menjadi sehat” (ini hanya sekedar contoh) padahal sejatinya puasa akan (mudah-mudahan) membuat kita lebih bertakwa, lantas apakah itu takwa? Hal inilah yang hanya bisa dipahami dan dihayati secara batiniah, takwa tak bisa dirumuskan persis oleh rasio (akal). Sedangkan berbicara soal ruhaniah (batin), kita sudah masuk dalam dimensi dimana akal tak selalu bisa, bahkan (sering) tak pernah bisa menjangkaunya (mengintervensinya). Jangkauan rasio (akal) terhadap medan ruhaniah (hati) hanyalah akan mengakibatkan rasionalisasi terhadap ajaran-ajaran agama, ajaran agama diperas agar masuk akal. Jika kita terus berpegang pada hal yang demikian dan tak mau lagi mengembara ke dalam hal-hal yang lebih jauh lagi, maka ajaran agama praktis akan menjadi sebuah ajaran yang dangkal. Akibat yang lebih parah lagi adalah pendangkalan spiritual agama, ia menjadi kering dan aus.

Akal memang telah menghasilkan sains. Menurut pengalaman di jaman modern ini membuktikan bahwa rasio dan sains memang membawa manusia kearah hidup yang lebih comfortable. Tapi apakah keduanya berhasil membuat hidup lebih bermakna? Tak perlu argumentasi yang panjang untuk menjawab pertanyaan ini, cukup dengan menunjukkn fenomena kebangkitan agama di Barat dan Timur, yang disebabkan oleh gelombang kekuatan dari para pencari makna kehidupan, what’s the meaning of live.

Lantas apakah yang dicari orang-orang barat di dalam Islam? Banyak intelektual barat yang beralih agama ke Islam justru tertarik dengan kekayaan ruhaniah Islam, terutama tasawuf. Dan apakah tasawuf dapat dirasionalkan? Jawaban mereka “Absolutely not, and it’s not necessary”. Walhasil, sufisme dan tarekat-tarekat tumbuh subur termasuk di belantara beton Manhattan, lengkap dengan “sufi book store”.

Singkatnya, argumentasi bahwa Islam adalah ajaran yang rasional merupakan upaya yang bertolak dari suatu kesadaran atau sedikitnya berada diambang kesadaran untuk melakukan konfirmasi, kecocokan dengan dunia barat yang serba rasional. Banyak tokoh-tokoh sanjungan agama (yang diklaim sebagai modernis) ini gagal memberikan jawaban yang tuntas terhadap nestapa kaum muslimin.

Singkatnya lagi, slogan yang lebih mengena kepada diri seorang yang Islam adalah “kembali pada kekayaan hati (batin Islam)”. Ini (setidak-tidaknya) bisa diawali dan dilakukan tanpa harus mengesampingkan penggunaan akal, namun jika kita tetap berdiri pada rasionalitas (lebih tepatnya berhenti pada apa yang hanya mampu tertangkap oleh akal), maka keyakinan kita tak akan punya masa depan. Jika Islam ingin berperan lebih positif ditengah hingar bingar modernisasi, itu justru disebabkan oleh warisan spiritualnya, yang tidak lain adalah pengembaraan “hati”...

Pesan Tuhan di Sebuah Koin

Seandainya aku bisa bertemu dengan Tuhan, maka telah kupastikan diriku telah mengetuk pintu rumahnya. Ingin kuceritakan kisahku kepadanya lalu melayangkan protesku karena merasa hidup ini tidak adil untukku.

***

Air mata yang mengalir di kedua pipiku masih belum kering benar. Aku lelaki dan aku menangis. Memalukan memang, namun luka ini sungguh mendalam. Tak perduli orang mengatakan apa.

Jika saja yang kurasa ini bukan cinta, sungguh kuingin mengahiri semua ini. Tapi sayangnya ini cinta. Muncul dengan sendirinya. Tanpa paksaan. Sehingga susah untuk melepasnya.

Aku jadi teringat Kang Gema. Teman satu kuliahku. “Pantang Kin bagi seorang laki-laki untuk patah hati” Aku hanya tersenyum mendengarnya. Namun dalam hati aku menolak. “Siapa bilang, seperti halnya wanita maka lelakipun punya perasaan. Sekeras-kerasnya lelaki tetap saja dia bisa terkena patah hati”

Kuyakin Kang Gema. akan tertawa terbaha-bahak kalau saja kuceritakan kepada dirinya sebuah cerita tentang pria bertato si preman pasar yang akhirnya menangis tersedu-sedu karena diputuskan kekasihnya.

Jadi tidaklah mengherangkan jika aku yang bukan preman dan tak memiliki tattoo di badan ini pun menangis karena cinta. Toh kuyakin aku tetap lelaki. 100% normal

“Sudahlah Kin. Buat apa mempertahankan lagi hubungan ini. Masih banyak perempuan lain yang bisa kau dapatkan” Begitu bunyi suara yang muncul dalam kepalaku.
‘Tidak semudah itu. Aku khawatir dengan dia”
“Apalagi yang engkau khawatirkan darinya. Kuyakin dia tak pernah mengkhawatirkanmu sedikitpun. Aku bisa menjamin itu”
“Entahlah, mungkin engkau benar. Namun tetap saja aku mengkhawatirkannya. Aku khawatir jika nantinya dia mendapatkan sosok yang salah. Aku khawatir dirinya mendapatkan pria yang hanya mempermainkannya. Pria yang kadar cintanya jauh dibawahku. Aku hanya tak ingin melihatnya menderita. Aku sungguh mencintainya” Aku mencoba menjelaskan panjang lebar alasanku.
“Ahhhh… selalu itu yang engkau bilang. Cinta, cinta dan cinta. Love is bullshit kawan”

***

Aku sungguh mencintainya meski kebohongan demi kebohongan dilakukannya terhadapku. Kucoba menghadapi semuanya dengan tenang. Mencoba tetap tersenyum pada semua orang yang kutemui, pada teman dan pada dunia. Kuharap dengan pengorbanan yang kulakukan membuat hatinya luluh dan kembali mencintaiku.

Namun sungguh, hingga detik ini tak ku menemukan keluluhan hati itu. Tetap saja dilakukannya semua itu dibelakangku. Hingga akhirnya harus kusadari bahwa citanya memang telah habis untukku. Dan sebagai lelaki aku harus bersikap. Untuk itu aku harus bertemu Tuhan dulu. Mencoba meminta pendapatnya.

Karena kupilih Islam sebagai jalan menuju Tuhan, maka ku mencoba menemui Tuhanku dengan jalan Shalat. Meskipun tak melihatNya, tetap kuucapkan semua keluh kesahku padaNya. Dan seperti doa-doa pada umumnya. Tak ada jawaban yang kudapatkan secara langsung.

Hingg akhirnya pikiranku pun mengarah pada sebuah permainan. Permainan klasik yang hingga kini masih dilakukan. Mempertaruhkan nasib pada sebuah koin.

Maka dengan segera kuambil sebuah koin 500 rupiah. Setelah melaksanakan shalat, kugenggam koin tersebut lalu memohon petunjuk Tuhan serta membaca beberapa doa dan ayat yang kuketahui.

Peraturannya simpel. Jika koin bersisi 500 muncul, maka Tuhan masih menginginkan aku bersamanya. Namun jika sisi yang muncul adalah sisi dengan gambar burung garuda, maka Tuhan menginginkan aku mengakhirinya. Dan sungguh aku mengharap sisi lambang 500 itulah yang muncul. Bukan sisi yang berlambang garuda.

Sambil menutup mata kulemparkan koin itu keatas. Apapun hasilnya aku berharap itu dari Tuhan. Dan sungguh betapa menyakitkan saat menemukan sisi dengan gambar burung garuda itu mucul. Apakah ini berarti Tuhan menginginkan kami putus. Aku lemas...

Kucoba menolak hal itu. Kembali ku melakukan ritual yang sama. Dan sungguh menyesakkan dada Karena sekali lagi lambang garuda itu muncul. Kucoba melakukannya tiga kali dan dalam tiga kesempatan tersebut lambang garuda itupun muncul tiga kali pula secara berturut-turut. Kini aku betul-betul lemas.

Jika ada pesan Tuhan di koin ini. Apakah itu berarti Tuhan menginginkan kami berpisah??? Apakah Tuhan menginginkan aku mengakhiri kisah ini??? Betulkah itu Tuhan???

Aku lelaki, dan akhirnya aku harus bersikap. “Jika memang itu pesanMu Tuhan, maaf jika aku harus menolak. Sungguh aku masih mencintainya. Aku masih menyayanginya”

Lailatul Qadr

Sesungguhnya telah Kami turunkan Alquran pada Lailatul Qadar. Tahukah Engkau apa Lailatul Qadar itu? Malam itu lebih baik dari seribu bulan. Pada malam itu para malaikat dan ruh Jibril turun dengan izin Rabbnya untuk mengatur segala urusan. Selamatlah pada malam itu hingga fajar.” (Al Qadr 1-5)

”Bertahun-tahun sudah menjalankan puasa dan berburu Lailatul Qadr, tetapi rasanya kok belum pernah Para Malaikat itu mampir kepadaku, dan melihat keagungan malam itu”… Mungkin itu pertanyaan sering singgah pada diri kita.
Apalagi jika kita membaca tentang keajaiban tentang malam itu dari berbagai riwayat.
Ada yang melihat Ruh Mulia turun ke bumi, malam yang gelap jadi terang benderang… Ada yang melihat alam semesta seperti berhenti, tidak ada suara mahkluk, hening dan menenangkan… ada yang melihat pohon-pohon pun tertunduk seolah-olah bersujud.. Semakin kecil hati kita, karena rasanya tidak pernah kita berjumpa dengan kejadian yang luarbiasa itu.

Lailatul Qadr tidak datang begitu saja kepada orang-orang yang memburunya. Dia tidak datang kepada orang-orang yang tidak mempunyai persiapan.
Jadi bagaimana sebenarnya Lailatul Qadr itu?
Teringat aku tentang tulisan Prof. Quraish Shihab dalam Wawasan Al- Quran tentang malam mulia itu. Aku kutip tulisan tersebut di bawah ini (udah dipotong sana sini, bagi yang berminat silakan baca bukunya langsung: Wawasan Al Quran: 536-544)
Quraish Shihab menyatakan ada empat pendapat mengenai Al-Qadar.

Pertama adalah al-hukm yang berarti penetapan. Jadi malam Al-Qadar adalah malam penetapan Allah atas perjalanan hidup makhluk selama setahun.

Kedua, adalah al-Qadar yang berarti pengaturan. Yaitu pada malam turunnya Alquran, Allah mengatur strategi untuk Muhammad. Yaitu sebuah strategi untuk memandu Muhammad mengajak umat manusia menuju jalan Allah.

Ketiga, Al-Qadar memiliki arti kemuliaan; sedangkan makna keempat adalah sempit. Sebab pada malamnya Alquran itu banyak malaikat yang turun ke bumi hingga menjadi sempit.

Menurut Prof Quraish Shihab dengan merangkum empat pendapat atau makna tersebut bahwa malam Lailatul Qadar itu merupakan malam yang mulia nan hebat.
Malam tersebut adalah malam mulia. Tidak mudah diketahui betapa besar kemuliannnya. Hal ini disyaratkan oleh adanya “pertanyaan” dalam bentuk pengagungan, yaitu:

Dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu? (QS Al-Qadr [97]: 2)

Apakah bila Lailat Al-Qadar hadir, ia akan menemui setiap orang yang terjaga (tidak tidur) pada malam kehadirannya itu? Tidak sedikit umat Islam yang menduganya demikian. Namun dugaan itu menurut hemat penulis keliru, karena hal itu dapat berarti bahwa yang memperoleh keistimewaan adalah yang terjaga baik untuk menyambutnya maupun tidak. Di sisi lain berarti bahwa kehadirannya ditandai oleh hal-hal yang bersifat fisik-material, sedangkan riwayat-riwayat demikian, tidak dapat dipertanggungjawabkan kesahihannya.

Seandainya, sekali lagi seandainya, ada tanda-tanda fisik material, maka itu pun takkan ditemui oleh orang-orang yang tidak mempersiapkan diri dan menyucikan jiwa guna menyambutnya. Air dan minyak tidak mungkin akan menyatu dan bertemu. Kebaikan dan kemuliaan yang dihadirkan oleh Lailat Al-Qadar tidak mungkin akan diraih kecuali oleh orang-orang tertentu saja. Tamu agung yang berkunjung ke satu tempat, tidak akan datang menemui setiap orang di lokasi itu, walaupun setiap orang di sana mendambakannya. Bukankah ada orang yang sangat rindu atas kedatangan kekasih, namun ternyata sang kekasih tidak sudi mampir menemuinya?

Demikian juga dengan Lailat Al-Qadar. Itu sebabnya bulan Ramadhan menjadi bulan kehadirannya, karena bulan ini adalah bulan penyucian jiwa, dan itu pula sebabnya sehingga ia diduga oleh Rasul datang pada sepuluh malam terakhir bulan Ramadhan.

Karena, ketika itu, diharapkan jiwa manusia yang berpuasa selama dua puluh hari sebelumnya telah mencapai satu tingkat kesadaran dan kesucian yang memungkinkan malam mulia itu berkenan mampir menemuinya, dan itu pula sebabnya Rasul Saw. menganjurkan sekaligus mempraktekkan i’tikaf (berdiam diri dan berdzikir di masjid) pada sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan.

Apabila jiwa telah siap, kesadaran telah mulai bersemi, dan Lailat Al-Qadar datang menemui seseorang, ketika itu, malam kehadirannya menjadi saat qadar dalam arti, saat menentukan bagi perjalanan sejarah hidupnya di masa-masa mendatang.
Saat itu, bagi yang bersangkutan adalah saat titik tolak guna meraih kemuliaan dan kejayaan hidup di dunia dan di akhirat kelak. Dan sejak saat itu, malaikat akan turun guna menyertai dan membimbingnya menuju kebaikan sampai terbitnya fajar
kehidupannya yang baru kelak di hari kemudian. (Perhatikan kembali makna-makna Al-Qadar yang dikemukakan di atas!).

Syaikh Muhammad ‘Abduh, menjelaskan pandangan Imam Al-Ghazali tentang kehadiran malaikat dalam diri manusia. ‘Abduh memberi ilustrasi berikut:
Setiap orang dapat merasakan bahwa dalam jiwanya ada dua macam bisikan, baik dan buruk. Manusia sering merasakan pertarungan antar keduanya, seakan apa yang terlintas dalam pikirannya ketika itu sedang diajukan ke satu sidang pengadilan. Yang ini menerima dan yang itu menolak, atau yang ini berkata lakukan dan yang itu mencegah, sampai akhirnya sidang memutuskan sesuatu.

Yang membisikkan kebaikan adalah malaikat, sedang yang membisikkan keburukan adalah setan atau paling tidak, kata ‘Abduh, penyebab adanya bisikan tersebut adalah malaikat atau setan. Turunnya malaikat pada malam Lailatul Al-Qadar menemui orang yang mempersiapkan diri menyambutnya, menjadikan yang bersangkutan akan selalu disertai oleh malaikat. Sehingga jiwanya selalu terdorong untuk melakukan kebaikan-kebaikan, dan dia sendiri akan selalu merasakan salam (rasa aman dan damai) yang tak terbatas sampai fajar malam Lailat Al-Qadar, tapi sampai akhir hayat menuju fajar kehidupan baru di hari kemudian kelak.

Malam Qadar yang ditemui atau yang menemui Nabi pertama kali adalah ketika beliau menyendiri di Gua Hira, merenung tentang diri beliau dan masyarakat. Saat jiwa beliau telah mencapai kesuciannya, turunlah Ar-Ruh (Jibril) membawa ajaran dan membimbing beliau sehingga terjadilah perubahan total dalam perjalanan hidup beliau bahkan perjalanan hidup umat manusia. Karena itu pula beliau mengajarkan kepada umatnya, dalam rangka menyambut kehadiran Lailat Al-Qadar itu, antara lain adalah melakukan i’tikaf.

Adapun menyangkut tanda alamiah, maka Al-Quran tidak menyinggungnya. Ada beberapa hadis mengingatkan hal tersebut, Muslim, Abu Daud, dan Al-Tirmidzi antara lain meriwayatkan melalui sahabat Nabi Ubay bin Ka’ab, sebagai berikut, Tanda kehadiran Lailat Al-Qadr adalah matahari pada pagi harinya (terlihat) putih tanpa sinar.
Imam Ahmad bin Hanbal meriwayatkan, Tandanya adalah langit bersih, terang bagaikan bulan sedang purnama, tenang, tidak dingin dan tidak pula panas …
Hadis ini dapat diperselisihkan kesahihannya, dan karena itu kita dapat berkata bahwa tanda yang paling jelas tentang kehadiran Lailat Al-Qadar bagi seseorang adalah kedamaian dan ketenangan. Semoga malam mulia itu berkenan mampir menemui kita. (Prof. Qurasih Shihab, dalam Wawasan Al Quran).

***

Dulu ketika kecil (masih SD) saat ramadhan memasuki malam ke-21, orang2 ramai memasang lampu minyak di depan rumahnya. Tidak hanya satu tetapi banyak, Lampu minyak di tutup kertas warna berbagai macam sehingga lampu menjadi berwarna-warni. Kadang-kadang lampu itu hanya dimasukkan ke dalam ember kecil warna-warni. Halaman rumah menjadi indah. Satu kampung atau satu kompleks perumahan menjadi indah oleh lampu minyak di depan rumah., aku pernah bertanya kepada Ayahku: “ Apa sih maksud dari memasang lampu di depan rumah Abah?” kataku. Beliau tersenyum dan menjawab setengah bergurau, “Mungkin supaya malaikat ketika turun dari langit ke bumi melihat cahaya warna-warni di depan rumah kita, sehingga mereka tidak salah ketika menemui orang-orang yang sedang berharap Lailatul Qadr itu”. Hmmm….jawaban yang menurutku waktu itu masuk akal. Rumah kami punya tanda lampu warna-warni, dan mudah2an malaikat tertarik melihat cahaya tersebut dan turun ke rumah kami..

Namun sekarang aku paham, bahwa lampu yang ditutup kertas warna-warni seakan-akan symbol:
“Bersihkan hatimu, nyalakan cahaya iman dan ihsan, nyalakan cahaya makrifat kepada ALLAH, Buang semua Tuhan selain ALLAH. Sehingga hati menjadi bersih dan suci, manakala hati kita menyala karena cahaya Iman, Malaikat Ruh suci akan melihatnya dan mereka akan mampir kepada kita pada Malam mulia itu, Lailat Al Qadr.”

Lampu juga menunjukkan bahwa seolah-olah kita mengatakan, “Kami sudah menyalakan lampu iman, maka sudilah ya Allah, Engkau kirimkan para malaikat mulia itu kepada kami di Malam Mulia ini”. Seakan symbol dari Ayat Cahaya: “ALLAH adalah Cahaya langit dan bumi. Cahaya-Nya laksana sebuah lampu di dalam ceruk. Pelita itu berada di dalam kristal, cahayanya laksana sebuah Bintang yang berkilauan. Pelita itu menyala dari minyak sebuah pohon berkah, yaitu pohon zaitun yang tidak (tumbuh) di Timur dan di Barat. Minyaknya menyala dengan sendirinya meskipun tidak disentuh api. Cahaya di atas cahaya.” (QS: An Nur 35)

Itulah mungkin makna memasang lampu di depan rumah itu.
Jadi apakah kita akan mendapatkan Lailatul Qadr? Hanya Anda sendiri yang mengetahuinya. Itu bisa dilihat dari bagaimana hidup kita setelah Ramadhan tahun ini. Apakah akan bertambah kebaikan kita? Atau apakah bisikan BAIK di hati kita semakin kencang mengalahkan bisikan JAHAT? Ini yang menurut Muhammad Abduh menunjukkan apakah malaikat akan selalu menemani kita setiap langkah kita untuk selalu melakukan kebaikan. Atau apakah Anda tiba-tiba berani mengambil keputusan yang akan mengubah hidup Anda secara total menuju kekebaikan? Jika iya, kemungkinan besar Anda sudah mendapatkan Lailatul Qadr itu dalam Ramadhan tahun ini.

Wallahu’alam...

BELAJAR DARI Spongebob Squarepants

Tulisan ini terinspirasi dari cerita film animasi Spongebob Squarepant yang saya tonton kemarin sore. Kalau tak salah scenenya berjudul New Leaf

Apakah anda menyukai film ini?

Film ini tentunya bukan hanya sekedar film biasa. Bila disesuaikan dengan genrenya maka fokus dari film ini adalah untuk memberikan hiburan. Sedangkan menurut target marketnya maka film ini dikhususkan untuk anak anak. Benarkah demikian? Tentu saja tidak. Film ini juga bisa dinikmati oleh setiap kalangan tidak hanya anak anak tapi juga untuk para remaja bahkan orang dewasa sekalipun. hampir setiap episode/scene dari film ini tak lepas dari petuah dan nasihat nasihat, begitupulah dengan episode kali ini.

Dalam episode kali ini kita tak akan menemukan sosok spongebob sebagai seorang major character. Sponge hanya muncul beberapa kali dalam episode ini, bisa dikatakan bahwa sponge hanya minor character. Adapun focus dari episode kali ini adalah tentang Mr Crab dan musuh bebeyutanya Plankton.

Satu dasar yang menjadi perseteruan antara Crab dan Plankton adalah masalah bisnis. Dimana Crab selalu sukses dengan bisnis menjual Patty kepada penduduk Bikini Botttom. Keberhasilan Crab tak lepas dari resep yang ia gunakan. Ini membuat Plankton iri dan buta. Plankton melakukan banyak cara untuk mencuri resep patty yang konon enaknya minta ampun yang tersimpan di tangan Crab, penyamaran, dan aktifitas kriminalnya dilakukan Plankton untuk mendapatkan si resep. Kenyataan memang pahit, dari sekian percobaan yang Plankton lakukan untuk mencuri resep hanya kegagalan yang selalu ia terima. Kegagalan inilah yang membuat Plankton bosan dan berubah. Planktonpun mau belajar untuk memulai hidup baru yang tidak ada hubunganya lagi dengan masa lalunya yang kelam.

Planktonpun membuka usaha kecil yang bergerak dibidang penjualan mainan sebagai wujud nyata hidup barunya. Ia tak sama sekali peduli dengan resep. Crab yang kenal betul dengan Plankton meragukan perubahan Plankton ini, Crab menganggap ini hanyalah sebuah topeng baru dari Plankton untuk meluluhkan hatinya dan akhirnya mendapatkan resep.
Kali ini Crab benar benar salah. Plankton tidak seperti dulu lagi, bahkan saat Crab memberikan resepnya pada plankton, Plankton tetap menolaknya. Mengerti akan kesalahanya kepada mantan musuhnya, Crabpun akhirnya minta maaf. Sebagai permintaan maaf Crab, ia mengajukan persahabatan, hidup yang baru dengan Plankton dengan menghabiskan beberapa kegiatan bersama. Cerita ini diakhiri dengan scene yang indah dimana kedua mantan musuh itu duduk menghadap sunset dibumbui dengan penyerahan resep patty pada Plankton oleh Crab.

Semua orang tentunya bisa saja berubah. Tidak ada alasan yang membuat orang untuk bertahan. Masa lalu tidak serta merta membuat seseorang menjadi orang yang sama. seseorang bisa saja berubah menjadi seorang sosok yang jauh lebih baik bila ia belajar menyadari kesalahan dari masa lalunya dan mau berubah.

Kebersamaan dalam tali persahabatan lebih baik dari pada perselisihan. Perselisihan hanya membuat kita menjadi seseorang yang hanya memikirkan kemenangan bagaimanapun caranya bahkan dengan mengesampingkan perasaan orang lain. Tetapi dalam persahabatan yang tulus akan ada kebahagian yang tak ternilai harganya bahkan bila dibandingkan dengan resep patty sekalipun.

Salam sayang....

UNTUKMU PEREMPUANKU

Perempuanku..
Siapa yang bisa memilih cinta, siapa yg bisa memutuskan kapan cinta harus hadir dan kepada siapa cinta harus tumbuh? Tak ada! Sebab cinta adalah Anugerah. Rahasia-Nya yg unik dan barangkali tak selalu bisa dijelaskan..

Aku mencintaimu, perempuan. Tanpa keraguan. Dan, dgn keyakinan penuh, aku menjatuhkan pilihan..

Dan aku bukan lelaki yg gampang menentukan pilihan, atau mengubah pilihan yg telah dibuat. Aku adalah lelaki yg memilih dan sekaligus menerima resiko atas pilihan yg kubuat. Tak ada kata mundur.. Mereka bilang mustahil. Barangkali ada benarnya. Tapi, bukankah Allah adalah tempat bagi semua kemustahilan? Itulah kenapa, dalam iman yg tak seberapa, selama ini, telah kusandarkan jawaban doa pada-Nya.. Cita-cita untuk bisa menjadi tua bersamamu..

Adapun penantian panjang yg kulalui, biarlah menjadi bagian sejarah betapapun sakit dan membuatku tersiksa. Memandangmu dlm realita memang perih.. Menyikapimu dalam kesunyian dirimu. Untunglah, pada malam-malam, engkau milikku.. Meski dlm mimpi yg kata orang semu..

Aku tidak menyalahkan jika tak ada yg percaya betapa aku menyayangimu. Kesalahan mereka adalah, mengira aku sendiri. Mereka tdk memahami wajahmu yg menyapaku setiap pagi di handphoneku. Mereka tdk melihat fotomu yg terselip di memori Hp ku (Maafkan aku mengambilnya tanpa meminta. Tapi foto itu telah memberiku banyak energi). Mereka juga tdk tahu sosokmu yg terlukis di dalam hati dan tak pernah pudar, meski ratusan hari berlalu..

Perempuanku.. Kau tdk tahu betapa sulitnya utk tetap dalam ketulusan. Untuk menyimpan cinta dlm diam. Dan, melewati hari dgn rindu, cinta dan cemburu..

Semoga Allah menceritakan kisah terbaik untuk dirimu, diriku serta kita. Amin, :)

Rabu, 01 Juni 2011

BUNGAKU MEKAR PAGI INI

Semburat cahaya merah di ufuk timur, adalah sapaan Sang Mentari kepada alam semesta. Seakan-akan Dia mengucapkan assalamu’alaikum warohmatullahi wa barokatuh, salam sejahtera disertai rahmat dan barokah dari Allah untuk kalian penghuni alam semesta. Lagi-lagi sebuah ungkapan kasih sayang, ungkapan cinta kasih dari Sang Maha Pengasih. Dan mahlukNya pun menikmati cinta kasihNya yang sempurna dengan caranya masing-masing.

Aku mencoba untuk menikmati cinta kasihNya, ketika tirai jendela rumah aku buka, pintu-pintu kubuka, dan aku biarkan semilir angin pagi menerabas masuk ke rumahku. Sejuk yang alami. Kesejukan IlLahi yang tidak akan menyebabkan kerusukan ozon. Bahkan kesejukan yang menenteramkan.

Aku tebarkan pandanganku ke halaman rumahku yang tidak seberapa luas. Mataku tertumbuk pada sekuntum bunga yang mekar. Aku tidak tahu nama bunga itu. Tetapi yang jelas, bunga itu mekar pagi ini. Rasanya, semalam ketika aku pulang dari Badminton, aku belum melihat bunga itu mekar. Tetapi pagi ini, ia sudah mekar. Pagi ini, ia sudah mendapat sapaan dari Sang Mentari yang hangat.

Semua ada masanya. Semua melalui proses penciptaan. Bunga yang mekar pagi ini, bukan mekar begitu saja. Tetapi sebelumnya ia telah melalui proses, dari kuntum yang tertutup kelopak, kini kelopaknya telah terbuka, sehingga keindahan dan harum bunga itu menyebar dan dapat dinikmati oleh siapa saja. Sebentar lagi, mungkin akan ada kumbang yang terbang mengisap sarinya untuk disimpan menjadi madu. Dari bunga pilihan, akan dihasilkan madu yang menyehatkan siapa pun yang meminumnya.

Segala sesuatu yang diciptakan Tuhan adalah baik dan bermanfaat, tidak saja untuk manusia, tetapi untuk semua mahlukNya. Kemudaratan itu ternyata datangnya dari manusia yang tidak mampu melaksanakan fungsi kekhalifahannya.

Pagi ini, Tuhan mengajari aku tentang penciptaan, tentang firmanNya : kun, jadilah. Tetapi, dengan menyaksikan bunga yang mekar pagi ini, seakan aku diberitahu, meski Aku tinggal menyatakan kun, tetapi semuanya berproses, atau melalui proses sampai saatnya bunga itu mekar. Dia tidak mekar begitu saja, walaupun Tuhan mampu melakukanNya, tetapi karena Dia adalah Sang Maha Pendidik, maka Dia menjadikan kun sebagai cara atau metode untuk mendidik hambaNya yang bernama manusia, bahwa untuk mencapai sesuatu, ada proses yang harus dilalui.

Tetapi, manusia sering tidak menyadari. Padahal proses penciptaannya sendiri pun berasal dari kun. Ketika Tuhan berfirman kun, muncullah hasrat lelaki melihat kecantikan perempuan. Si lelaki pun mencumbu membangkitkan hasrat si perempuan. Lalu ketika terjadi coitus, menyembur sperma, dan hanya yang terpilih yang kemudian membuahi untuk selanjutnya berproses menjadi segumpal daging dan seterusnya sampai sempurnalah bentuk jasad. Tidak berhenti sampai di situ, ia terus menerus berproses sampai saat kematiannya nanti.

Begitu juga mahlukNya yang lain. Di kalangan binatang, ketika Tuhan berfirman kun, maka ketika itulah ada musim kawin bagi masing-masing jenis binatang. Semuanya ada masanya, semuanya ada prosesnya, dan semua itu di bawah komanda Tuhan. Ketika Dia berfirman kun lalu semuanya berjalan menurut sunnahNya. Tidak ada yang dapat mengelak dari kun, karena apa yang dikehendaki olehNya,fa yakun, maka jadilah menurut kehendakNya.

Menyaksikan bunga mekar, melihat fenomena alam yang terjadi berulang-ulang, rasanya aku diberitahu oleh Tuhan dengan firmanNya : “Allah telah menurunkan perkataan yang paling baik dari KitabNya yang serupa lagi berulang-ulang.”(QS 39:23). Ayat-ayat itu tidak pernah berubah. Tetapi, ayat-ayat dan perkataan yang baik itu tidak akan pernah menyentuh kalbu manusia yang pikirannya hanya tertuju kepada semata-mata tulisan dalam mushaf. Begitu juga, manusia yang menganggap bahwa fenomena alam itu adalah sebuah rutinitas belaka. Mereka belum mampu atau bahkan tidak mampu membaca firmanNya yang tergelar di alam semesta.

“ Sesungguhnya orang yang benar-benar percaya kepada ayat-ayat Kami adalah mereka yang apabila diperingatkan dengan ayat-ayat itu mereka segera bersujud seraya bertasbih dan memuji Rabbnya, dan lagi pula mereka tidaklah sombong.” (QS 32:15 ).

Mahasuci Engkau Ya Tuhan, yang senantiasa membacakan ayat-ayatMu kepada alam semesta. Ketika matahari bersinar, ketika burung berkicau, ketika ayam jantan berkokok, ketika bunga mekar, ketika sejuk hawa gunung bertiup pelahan, ketika itu sebenarnya Engkau sedang membacakan ayat-ayatMu. Hanya orang yang benar-benar percaya dan rendah hati, tawadlu dan tidak sombong saja yang akan segera bersujud, bersyukur memuji Tuhannya...

Rabu, 18 Mei 2011

DIRIKU DIRIMU

“aku, kamu, lahir tak sama, karaktermu-karakterku, pikirku-pikirmu, hatimu-hatiku, bakatku-bakatmu, minatmu-minatku, mampumu-mampuku, rasamu-rasaku, gairahmu-gairahku, maumu-mauku, fisikku-fisikmu, semua beda, jadilah punyaku-punyamu, ya..tetap kita beda, dirimu dengan dirimu, diriku dengan diriku”

***

“aku-dirimu sepakat jadi kita, bukan untuk meniadakan adamu, tidak untuk menghilangkan adaku, untuk melengkapimu? tidak sebab dirimu tak punya kekurangan yang harus kulengkapi, untuk mengisiku? tidak sebab engkau mengaku tak mengenal cacatku”

***

“kita memang tidak saling mengisi-saling melengkapi, saling mengisi mengikutkan selubung pongah kelebihanmu-kelebihanku, saling melengkapi menyiratkan pesan halus takberdayaku-takberdayamu, kalau begitu untuk apa saling-salingan itu, aku-kamu memang tak mau jadi saling isi dan saling lengkap”

***

“aku-dirimu bermetamorfosis jadi kita, aku jadi dirimu-dirimu jadi aku, aku mencoba dan terus mencoba berada dalam rasa-pikiran-sikap-pandangmu, dirimu beriktiar dan terus beriktiar berada dalam rasa-pikiran-sikap-pandangku, kusemayam dalam alam sadar-bawah sadarku, dirimu benamkan dalam alam sadar-bawah sadarmu, itulah jantung-roh empati kita,”

***

“empati melanggengkan metamorfosa diriku-dirimu menjadi kita, di sana lahir ketulusan, tak ada pongah, tak ada kelebihan, tak ada ketakberdayaan, tak ada kelemahan, di mata hati-rasa-pikirmu, di mata hati-rasa-pikirku, diriku jadi dirimu, dirimu jadi diriku, lahirlah kita dengan sekat beda tapi menjadi kita yang tampak tak beda”

Senin, 02 Mei 2011

Surat Cinta yang Tak Pernah Kukirim

Aku mencintaimu…
Meskipun seolah-olah aku tak pernah mencintaimu…

Aku membutuhkanmu, meskipun seringkali ku belagak tak membutuhkanmu…
Jujur saja…
Mengenal dan mengingatmu adalah salah satu fungsi terbaik dari otakku
tapi kutahu itu takkanlah cukup…
lantas apapula gunanya lidah dan mulutku..?
Apa hanya tuk sekedar diam dan berpura-pura segalanya tak pernah terjadi..?

Bodoh…
Padahal begitu banyak cara dan jalan untukku mengatakan kalau aku mencintaimu…
aku membutuhkanmu…

Telpon, email, sms, ym, bbm, facebook, seribu fasilitas lainnya yang sudah susah payah dikembangkan para pakar informasi dan telekomunikasi untuk membantu dan memfasilitasi kebutuhan komunikasi seperti tak berarti oleh kebodohan dan kepengecutanku…

Apalagi kutitipkan perasaanku melalui rembulan dan bintang untuk disampaikan kepadamu seperti cara pujanggga dan penyair masa lampau yang sedang dimabuk cinta…
jelas-jelas akupun teramat pengecut untuk hal itu…

Dan ketika semuanya sudah terlambat, kegetiran dan rasa pahit pun harus kutelan, kuproses dalam isi perutku, kunikmati perlahan, dan hinga akhirnya lisan yang selama ini hanya bisa terdiam pun mampu berbicara...

“Aku turut berbahagia untukmu… :) “

Jumat, 15 April 2011

ARTI SEBUAH KEHILANGAN

Siang hari di tepian sawah...
Daun-daun itu berguguran, luruh ke tanah..
Adakah pohon itu merasakan sebuah kehilangan karena dedaun meninggalkannya, lepas, untuk bersatu dengan bumi?
Atau mungkin pohon itu terlalu sering mengalami kehilangan sehingga akhirnya ia merasa terbiasa?
Atau sebenarnya ia merasa kehilangan tapi hanya bisa mendesahkannya lewat angin ?

Perasaan kehilangan tampaknya berkorelasi erat dengan perasaan cinta, kasih dan sayang..
Bentuk rasa yang dianugerahkan Allah untuk menghiasi kehidupan dengan keindahan tak terkatakan, sekaligus untuk menguji kesabaran manusia dengan rasa sakit yang tak terperi..
satu bentuk perasaan yang misterius, yang kadang tak terduga kemunculannya bahkan seringkali tumbuh di ladang yang salah.

Saat rasa cinta itu tumbuh terhadap sesuatu atau seseorang, secara naluriah keinginan untuk memilikipun menyertainya seperti bayangan.
semakin besar kadar cinta, semakin besar keinginan untuk memiliki..
Mekanisme yang luar biasa yang diciptakan-Nya untuk mempertahankan eksistensi peri kehidupan manusia di bumi.
karena rasa cinta dan rasa memiliki bisa memunculkan energi luar biasa bagi seseorang untuk melakukan hal-hal terbaik untuk sesuatu atau seseorang yang dicintai atau “dimiliki”nya.
Saat orang mengatakan cinta tidak harus memiliki, boleh jadi itu bukanlah ekspresi yang sebenarnya dari hati tapi sebuah bentuk pertahanan diri atas rasa sakit akibat ketidak mungkinan untuk memiliki.

lalu…
Besar kecilnya rasa kehilangan dan rasa sakit yang ditimbulkannya..
sangat tergantung dari besar kecilnya rasa memiliki terhadap sesuatu atau seseorang,
Juga tergantung pada tingkat SPIRITUALITAS dan KESADARAN seseorang terhadap hak milik yang sebenarnya.

………………

Angin bertiup sedikit lebih kencang,
daun-daun pun makin banyak berguguran..
Mungkin aku harus belajar pada pepohon..
Mencintai daun-daun dengan memberi yang terbaik
semua yang dibutuhkan sehingga daun-daun bisa tumbuh dengan baik, sehat dan segar..
Tapi saat kehilangan itu tiba.. saat dedaun itu meninggalkannya..
Ia merelakannya sebagai sebuah keniscayaan hidup..
Bukan karena tidak mencintai dan tidak ingin memiliki..
Tapi karena sangat mencintai…
sehingga menyerahkan apa yang harus terjadi, dengan penuh cinta, pada pemilik yang sesungguhnya…

Kamis, 14 April 2011

CORETAN HATI TENTANG KAMU

Tak ada yang bisa kujelaskan disini, ketika aku begitu merindu dalam letupan kenangan kita berdua yang telah usang…

Mungkin ini tak ada artinya buatmu,sekian lama aku mencoba menutupi semua gambar cinta kita tapi tetap tak bisa, jangan katakan aku tak berupaya, semua cara tlah kucoba, tapi yang kudapatkan lagi2 hanya bayang mu yng menjelma menganggu alam mimpiku

Kamu tahu ?
Aku sering menangis jika mengingatmu
Membayangkan semua yg tlah terjadi diantara kita, kadang membuat ku seperti mau gila..
Ketika kamu meninggalkan ku, mengambil keputusan menjauh dari hidupku rasanya jiwa ku hancur, tapi aku masih bisa berdiri karena walau pun tlah tersakiti
Siang ini aku mengingatmu kembali..
Sebenarnya ini bukan yg pertama tapi entah kenapa ada sesuatu hal yg membuat ku harus menoleh utk melihat mu, meski dari jauh!!
Ramadhan mengingatkan ku…
Ketika sore itu..
Ada tawa dan rasa syukur kita yang keluar begitu renyah ketika suara azan tiba, semoga masih ingat
yach?

Buka puasa sore itu menjadikan kusebagai sosok yg penuh arti, mengembang dalam lafas illahi yang kita lafaskan berjamaah begitu merdunya
Airmataku meleleh
Ketika kau berujar..
Aku mencintaimu….

Ya…
Seperti aku yang kini..
Hanya bisa mencintaimu
Dalam gumam malam ku
Juga harap siang ku
Menggantungkan mimpi ku lagi diantara bintang malam

ketika suara mu hadir mengisi hari ku dibulan itu
Padahal aku sudah mulai terbiasa melewati hari2 ku tanpa desahan cinta mu..
tapi kamu mulai menganggu hari ku lagi dengan hadir mu, walau cuma suara yg bisa kunikmati..
Aku melonjak kegirangan siang itu seperti anak kecil yg menemukan mainan impiannya, ketika tahu kamu masih mengingat ku

Hari hari selanjutnya..
aku dan kamu selalu berdansa dalam kata2 cinta..
Hidupku kembali berwarna :
Ada merah,kuning ,jingga dan biru tentunya spt warna yg kamu suka,

Sampai suatu hari..
Aku kehilangan jejakmu
juga warna hidup ku
Aku hanya bisa meraba utk sekedar menikmati suaramu
Kemudian kurasakan tak ada titik terang utk perjalanan cinta kita..
Lalu kamu menghilang di gelap malam,tanpa sepucuk pesan cinta perpisahan
Dan aku mulai terdiam

Kaca cinta ku buram
Ketika kutahu..
Suara cintamu tak akan pernah lagi datang
Tak akan pernah
Dan aku menghentikan harap ku
Meski sesungguhnya aku tlah membohongi perasaan ku sendiri yang masih sangat mengharap kedatanganmu dlm hidupku..

Aku sadar sesadarnya..
Kita tak mungkin bisa bersatu lagi
Maka dari itu..
Cuma ada doa ku utk mu
Semoga kebahagiaan selalu mengitari hidupmu, meski kebahagiaan itu tidak utk bersama ku
Aku Mencintaimu..
walau kita tak pernah bisa bersatu…..

Selasa, 12 April 2011

Ilahi anta Maqsudi, wa ridhoka Matlubi

I
Kekasih…
Di kesunyian malam saat manusia terlelap mimpi,
seorang hamba-Mu terbangun bersujud dengan air mata mengalir dipipi.
Didalam dadanya menggelegak cinta bagaikan badai ditengah ganasnya bahari,
cinta yang telah membakar diri.

Cinta pada Sang Kekasih…
Cinta yang membuat Ibrahim rela kurbankan putra tercinta pada Ilahi,
Cinta yang membawa para mujahid agung mampu padamkan api abadi Kisra di Tanah Parsi,
Cinta yang membuat Sang Kekasih yang telah dijamin Surga berdiri malam sampai bengkak-bengkak kaki.
Cinta pada-Mu ya Robbi.

II
Cinta yang membakar,
Bagai bahagianya Imam Syamil menyambut ribuan tentara Persia yang merebut bumi Tartar.
Baginya, kerinduan syahid bagaikan bertemu dengan kekasih yang membuatnya tiada sabar.
Cinta yang membuat duaratus ribu pasukan Rumawi dihadapi Usamah bin Zaid tanpa rasa gentar.
Sungguh cinta yang demikian telah membuat agama Ilahi menjadi berjaya dan besar.
dan membuat Iblis dan pasukannya gemetar.

Dengan cinta yang menggelora,
Ibrahim Khalil sanggup menempuh panasnya gurun sahara,
Membawa Siti Hajjar dan Putranya Ismail dari Filistin menuju Mekkah,
dan ia tinggalkan mereka di lembah sunyi dengan bertawakkal kepada Allah.

III
Cinta itu pula yang membawa para pengembara berdakwah ke segenap penjuru.
Dengan harga diri dan keyakinan yang teguh seluruh umat manusia mereka seru.
Dan hidayah pun menyebar kesegenap penjuru bumi bagai pasir yang menderu.
Sungguh selama tujuh ratus tahun dunia menjadi damai dalam Iman dan ilmu.

Kekasih…
Kini, api cinta didada generasi penerus mulai meredup dan bahkan telah padam.
diganti oleh cinta pada lembaran kertas yang putihkan mata yang hitam.
Atau gelengan kepala ikuti alunan musik yang berdentam-dentam,
dan keelokan tubuh yang menggoda bagai pualam.
Sungguh cinta pada-Mu telah suram.

IV
Kekasih…
Dalam cinta dan kerinduan yang semakin sepi,
Masih ada hamba-Mu yang lantunkan kidung-kidung suci,
Menetes bagai beningnya embun di dedaunan di waktu pagi,
pelan mengalir jauh menembus cakrawala dan lampaui galaksi,
Mengarah pada kekuatan Maha Dasyat yang penuh misteri.
Sebuah kekuatan yang tiada butuh siapapun agar abadi.
Atau butuh sesuatu untuk tegaknya eksistensi.

Tiada kesedihan dan kekecewaan bagi-Nya,
karena semua makhluk bergantung penuh pada-Nya,
Sebutir debu didalam bumi yang gelap dalam kuasa-Nya,
Semua energi alam semesta yang ada ikuti aturan-Nya.
dan tiada satu zarahpun yang lepas dari genggaman-Nya.

Kekasih…
Dalam kesendirian cinta yang menggelora bagaikan api.
Hanya pada-Mu para pencinta serahkan diri,
Ilahi anta Maqsudi, wa ridhoka Matlubi...

Jangan Berharap Pada Manusia, Maka Kau Akan Kecewa

Bahasa ini adalah bahasa yang disampaikan Bapak saya pada saya, dan kenyataannya benar, seiring dengan berjalannya waktu, tadinya saya sempat mempertanyakan hal ini, apa iya..?

Banyak hal yang saya dapat ketika kegagalan menyergap saya dan membuat dada sesak, salah satunya pengharapan saya kepada manusia, tanpa melibatkan pengharapan kita pada Tuhan, sehingga Tuhan bukan menjadi pengharapan kita yang terakhir, dan akhirnya saya menjadi kecewa. Saya yakin sahabatpun pernah mengalami hal yang sama, dan kejadian ini bukan sekali atau dua kali, namun kerap terjadi. Termakan janji, itulah istilahnya, dengan janji dari manusia, maka saya sering membuat janji pada orang lain, yang akhirnya mereka juga tidak percaya lagi pada saya.

Lalu, bagaimana toh pada kenyataannya rejeki tidak turun dari langit namun harus diusahakan agar kita memperoleh hasil, sementara kita memperoleh rejeki dengan cara silaturohim. Ada kesalahan persepsi dan itu sering terjadi, yang sudah menjkadi bahasa baku “ kan rejeki dari teman “,. Sesungguhnya rejeki datangnya dari Yang Maha Kuasa, teman hanya sebagai lantaran. Dan terus terang itu juga sering saya lakukan, maka dengan kesalahan itu sering menghambat gerak langkah kita, namun Tuhan Maha Pemaaf, selalu memaafkan apa yang dilakukan oleh umatnya sepanjang kita selalu isgtigfar kepada- Nya.

Harapan yang sesungguhnya memang hanya ditujukan kepada Yang Maha Kuasa,teman hanya akses masuknya rejeki kekita, karena dengan kalamnya Sang Pencipta Semesta, mengatakan “bertebaranlah kau dimuka bumi untuk mencari rejkimu “, menurut saya maksud dari kalam ini adalah manusia disyaraiatkan untuk mencari jalan dengan upaya yang keras, dengan merujuk harapan pada yang Maha Kuasa. Kepastian bagi orang – orang yang bertebaran dimuka bumi, untuk mencari ridlonya dengan cara yang sudah disyariatkan akan memperoleh kepastian, karena memang janji Tuhan kepada kita TIDAK akan pernah diingkari.

salam...

Senin, 21 Maret 2011

Salah Adalah Manusiawi, Maaf Adalah Sifat Illahi

Pernahkah anda terganggu karena anda menyadari telah berbuat kesalahan? Menyakiti, melukai, membohongi, mencurangi, membicarakan keburukan, mengusik ketenangan dan mengganggu pihak lain adalah salah sekian dari contoh-contoh mencederai hati yang bersangkutan.

Pihak lain itu bisa kawan, bisa orang tua, bisa kakek nenek, bisa anak-anak, bisa sahabat, bisa kerabat dan bisa pula lawan. Bahkan mungkin, yang tak pernah terpikirkan adalah bisa jadi kita berbuat salah dan menyakiti Yang Maha Kasih.

Apa yang anda rasakan ketika sadar bahwa anda telah berbuat salah atau khilaf? Meminta maaf atau meminta pengampunan? Jika jawaban anda adalah “Ya”, maka bersyukurlah. Memang seharusnya seperti itu. Meminta maaf dan meminta pengampunan memang membutuhkan keberanian yang amat sangat. Dan ini bukan hal yang mudah bagi kebanyakan orang.

Sekarang, soal lain. Pernahkan anda dilukai, disakiti, dicederai, dibohongi, dibicarakan keburukannya, merasa ditusuk dari belakang, dikhianati, diusik atau disakiti seseorang sehingga anda mengingatnya hingga hari ini? Luka sakit itu begitu dalamnya sehingga anda mendendam hingga hari ini? Sakit yang dibuatnya teramat sangat, sehingga anda yang sudah terlanjur bersumpah. Berusaha memegang teguh sumpah anda tidak akan memaafkannya seumur hidup anda? Akan mengingat-ingatnya dan menjadikan pelajaran yang berharga bagi diri anda?

Bersumpah tidak akan memaafkannya, sakit hati seumur hidup hanya akan menyakiti diri anda, bukan orang lain. Memaafkan adalah jalan terbaik, terindah sekalipun itu sulit bagi sebagian besar orang.

Bagaimana tidak sulit? Sebab, memaafkan harus melalui sebuah pintu maaf. Pintu maaf itu sempit, kecil dan sangat rendah. Agar dapat memasuki pintu itu, anda dan saya harus membungkuk terlebih dahulu.

Namun demikian, memaafkan akan menyembuhkan luka, memadamkan nyala api dendam dan membersihkan hati dan pikiran dari penyakit yang tidak ada obatnya. Tidak ada obatnya, kecuali hati yang ada dalam diri, bersedia menyembuhkannya.

Maafkanlah, dan anda akan menjadi “terlahir kembali”. Mengapa harus memaafkan?

Johann Christoph Arnold dalam bukunya “Why Forgive?”, menginspirasi saya, bahwa “Khilaf adalah sifat manusia, sedang memaafkan adalah sifat Illahi”. Bukankah begitu indah nasehatnya?

Nah, bersediakah kita memulai hidup yang baru dengan mengenyahkan beragam sakit hati, luka dan dendam dalam diri anda? Marilah memulai sekarang.

Senin, 21 Februari 2011

HATI2 BILANG CINTA

Bismillah.
Ketika kata cinta dikatakan kepada seorang wanita, ketika memberanikan diri untuk mengungkapkan, “Aku mencintaimu,” apa artinya kata itu? Apakah hanya sekedar keinginan untuk memiliki? Ataukah hanya hasrat sekejap yang hilang ketika ada wanita lain yang lebih baik datang? Ataukah apa?

Bagi saya, kalimat “Aku cinta padamu” sungguh berat konsekuensinya. Ungkapan ini adalah suatu totalitas untuk membuat seorang yang kita cintai bahagia dengan cara apapun, meskipun hal itu merugikan atau bahkan menyakiti kita. Hal yang paling berat tentu saja adalah cinta itu tanpa pamrih, tanpa mengharapkan apapun dari sang kekasih. Kebanyakan, orang cinta karena juga ingin memiliki. Ketika harapan itu adalah tepuk sebelah tangan, ketika sang kekasih tak membalas cinta itu, anehnya, cinta itu hilang dan bahkan bisa berubah menjadi benci.

Banyak rekan-rekan saya yang bertanya-tanya kenapa saya seperti tak boleh pindah ke lain hati. Kenapa saya sampai begitu memujanya. Kenapa saya sepertinya masih stuck on her. Padahal semua orang - termasuk saya - juga tahu, bahwa tak ada kesempatan sedikit pun untuk memilikinya. Saya tahu, ini adalah tepukan sebelah tangan.

Karena saya mencintainya. Selagi masih punya kesempatan untuk mencintainya, saya akan mencintainya. Saya terlanjur berkata (saya bahkan masih ingat kata-kata pertama itu), “Maafkan aku, aku tak bisa mempertahankan kemurnian persahabatan kita karena telah kucampur dengan cinta. Aku sayang kamu.“

Ditolak memang pahit. Sangat pahit. Sangat sakit. Namun setelah melewati proses yang panjang, saya bertanya kembali, Apalah arti mencinta jika hanya sakit yang didapat? Apalah arti cinta jika hanya kebencian dan usaha untuk melupakan yang sia-sia? Dari titik itulah, saya mulai belajar untuk mencintai apa adanya.

Tak banyak yang saya bisa lakukan untuknya memang. Terlalu sombong dan ge-er jika saya boleh memberi arti jika saya berada di sampingnya. Yang benar adalah jika dia di samping saya, dia akan memberikan banyak arti buat saya. Dan itu tidak sehat. Cinta adalah hubungan timbal balik yang irreversible, bukan hanya hubungan searah. Bahkan tanpa ada di samping saya pun, ia telah memberikan banyak pelajaran berharga kepada saya.

Ah, Bang, apa yang kamu katakan barusan omong kosong semua. Bull shit. Itu hanyalah kedok. Di balik itu sesungguhnya ada harapan terpendam yang jahat. Kamu menunggunya, kamu masih berharap untuk mendapatkannya entah kapan. Meskipun mungkin harapan itu hanyalah sekecil debu.

Ah, entahlah. Kamu bisa bilang seperti itu. Saya juga tak pernah yakin atas dasar apa saya melakukannya. Saya juga cowok biasa. Saya punya cemburu juga. Saya hanya tahu satu hal, saya melakukan ini karena tak mungkin lagi untuk melawan perasaan. Tak mungkin lagi untuk berusaha melupakannya. Tak akan berhasil. Mana mungkin berhasil jika sekarang setiap hari saya disodori sesuatu yang pasti akan membuat saya mengingatnya?

Pembaca, suatu hal yang kita lupakan dalam hidup ini bagaimana kita menyatakan cinta kita kepada pencipta kita. “Oh Allah, I love You”. Cinta seperti ini bebas dari risiko, karena cinta Allah adalah “the best”. Kalau Allah mencintai kita tak akan ada rasa takut dan khawatir. Wallahu alam bisawab.