Selasa, 12 April 2011

Jangan Berharap Pada Manusia, Maka Kau Akan Kecewa

Bahasa ini adalah bahasa yang disampaikan Bapak saya pada saya, dan kenyataannya benar, seiring dengan berjalannya waktu, tadinya saya sempat mempertanyakan hal ini, apa iya..?

Banyak hal yang saya dapat ketika kegagalan menyergap saya dan membuat dada sesak, salah satunya pengharapan saya kepada manusia, tanpa melibatkan pengharapan kita pada Tuhan, sehingga Tuhan bukan menjadi pengharapan kita yang terakhir, dan akhirnya saya menjadi kecewa. Saya yakin sahabatpun pernah mengalami hal yang sama, dan kejadian ini bukan sekali atau dua kali, namun kerap terjadi. Termakan janji, itulah istilahnya, dengan janji dari manusia, maka saya sering membuat janji pada orang lain, yang akhirnya mereka juga tidak percaya lagi pada saya.

Lalu, bagaimana toh pada kenyataannya rejeki tidak turun dari langit namun harus diusahakan agar kita memperoleh hasil, sementara kita memperoleh rejeki dengan cara silaturohim. Ada kesalahan persepsi dan itu sering terjadi, yang sudah menjkadi bahasa baku “ kan rejeki dari teman “,. Sesungguhnya rejeki datangnya dari Yang Maha Kuasa, teman hanya sebagai lantaran. Dan terus terang itu juga sering saya lakukan, maka dengan kesalahan itu sering menghambat gerak langkah kita, namun Tuhan Maha Pemaaf, selalu memaafkan apa yang dilakukan oleh umatnya sepanjang kita selalu isgtigfar kepada- Nya.

Harapan yang sesungguhnya memang hanya ditujukan kepada Yang Maha Kuasa,teman hanya akses masuknya rejeki kekita, karena dengan kalamnya Sang Pencipta Semesta, mengatakan “bertebaranlah kau dimuka bumi untuk mencari rejkimu “, menurut saya maksud dari kalam ini adalah manusia disyaraiatkan untuk mencari jalan dengan upaya yang keras, dengan merujuk harapan pada yang Maha Kuasa. Kepastian bagi orang – orang yang bertebaran dimuka bumi, untuk mencari ridlonya dengan cara yang sudah disyariatkan akan memperoleh kepastian, karena memang janji Tuhan kepada kita TIDAK akan pernah diingkari.

salam...

3 komentar:

  1. Shinta Hendrawati12 April 2011 pukul 07.51

    Ketika saya merenung saya suka malu sendiri atas doa yang saya panjatkan.. saya mengaharap doa tersebut itu yang terbaik buat saya... tapi kenyataannnya Allah berkehendak lain

    Aghhhhh saya mengambil kesimp[ulan ya sudahlah
    yang terpenting

    bagaimana saya bisa senantiasa menyetel hati & pikiran saya untuk senantiasa ridha atas keputusan Allah Swt.

    Mau Allah Swt buat hidup saya lapang atau sempit, kita selalu berucap hamdalah.

    Mau Allah Swt bikin hidup saya senang or susah, gak ada masalah.

    Atau Allah Swt angkat derajat kita kemudian ia jatuhkanpun juga gak apa-apa.

    Yang penting asal Allah Swt ridho kepada saya, maka kita pun juga akan selalu ridha kepada-Nya.

    Thanks kang infonya sangat bermanfaat

    BalasHapus
  2. kata slogan yg pernah saya baca "JANGANLAH KAMU MENCARI KEUNTUNGAN DARI TUHANMU SESUNGGUHNYA DIA TAHU APA YANG ADA DIDALAM HATIMU..."

    BalasHapus
  3. Shinta Hendrawati12 April 2011 pukul 14.15

    Ada juga slogan begini....
    “Tuhan tidak menciptakan manusia bodoh. DIA hanya menciptakan manusia dengan kebijaksanaan berbeda.”

    "Beli satu dapet dua"

    "Lebih Cepat Lebih Baik"

    "Buanglah sampah pada tempatnya"

    "Dan janganlah kamu jadikan tanganmu terbelenggu pada lehermu dan janganlah kamu terlalu mengulurkannya karena itu kamu menjadi tercela dan menyesal"

    huaaaaa saya bicara apa ini... inilah ketika saya masih ingin berkomen tapi mata saya sudah mengantuk otak saya tidak mau diajak bekerja sama.... maaf yak kalau nggak nyambung... waktunya Rest... hooooaaaaammmmmm

    BalasHapus