Kamis, 25 Maret 2010

DIBALIK KESUSAHAN DI SITU ADA KEMUDAHAN

Alhamdulillah, terima kasih Tuhan. Kau telah memilihku atas segala jalan kehidupan ini dengan berbagai komplikasi yang ada serta dipertemukannya saya dengan berbagai manusia pilihan yang telah Engkau pilih sebagai pendamping khusus dalam menjalani permasalahan unik dengan penyelesaian yang unik pula.

Hamba yang terikat dengan segala perlemahan yang ada, tidak kau biarkan begitu saja melainkan sebagai salah satu sarana hamba untuk melengkapi dan mengisi kehidupan manusia lainnya. Di luar sana hamba memiliki orang yang harus dibantu, begitu pula sebaliknya bahwa hamba akan dibantu oleh hamba-Mu yang lain. Indahnya koneksi ini, seindah segala ciptaan-Mu yang telah Engkau ciptakan

Kau pemberi kurikulum terbaik dalam hidup hamba, Kau juga penilai terbaik dalam rapor hidup hamba. Kau juga pemberi manusia-manusia terbaik dalam segala kegiatan yang hamba jalani.

Sungguh bodoh hamba yang lupa akan segala perintah dan nasihat-Mu, padahal Engkau telah merencanakan serta memberikan terbaik dalam hidup ini kepada semua makhluk-Mu.

Dimana semua makhluk yang kau ciptakan semua saling terkait dan saling membutuhkan, agar selalu saling mengingkatkan akan kehadirat-Mu. Langit dan bumi yang diciptakan saling mendampingi hingga nanti ada saatnya mereka terpisah, semua atas kehendak-Mu. Ruang dan waktu yang saling mengiringi dan menciptakan sejarah-sejarah kehidupan manusia yang kala indah, kadangkala juga menyedihkan. Inilah hukum terbaik yang Engkau hadirkan di tengah-tengah kami.

Kau selalu menghadirkan penyakit didampingi dengan obatnya, Kau menghadirkan kesusahan beserta kemudahnya tak hanya sekali, tapi dua kali tertulis dalam firman-Mu. Maka sesungguhnya sesudah kesukaran itu ada kemudahan, sesungguhnya sesudah kesukaran itu ada kemudahan...

MARI MENGHITUNG MUNDUR KEMATIAN

Metode penghitungan mundur sering digunakan untuk acara-acara penting seperti pelaksanaan olimpiade, pemilihan umum (pemilu), atau menjelang pelaksanaan ujian akhir nasional di sekolah-sekolah. Caranya, sebuah papan penunjuk waktu yang ditulisi angka dengan ukuran besar diletakkan di tempat strategis. Penghitungan mundur pelaksanaan kegiatan biasanya dilakukan satu bulan sebelum pelaksanaan. Diawali dari angka 30, setiap hari angka berkurang menjadi 29, 28, 27 dan seterusnya hingga mencapai angka 0 yang berarti hari pelaksanaan (hari H) telah tiba.

Berkaitan dengan umur manusia, sesungguhnya waktu yang ada sekarang, bergantinya hari demi hari, merupakan penghitungan mundur waktu kematian. Setiap manusia akan memulai dan mengakhiri penghitungan mundur kematiannya dalam waktu yang berbeda-beda. Saat terlahir ke dunia, saat itulah manusia memulai penghitungan mundur kematiannya. Dengan takdir Allah, ada yang meninggal beberapa ratus tahun kemudian, beberapa puluh tahun kemudian, beberapa tahun kemudian, beberapa bulan, beberapa hari, bahkan ada yang beberapa menit kemudian..

Semua manusia sama, akan mengalami penghitungan mundur kematian. Seiring bergantinya hari, semakin dekatlah akhir penghitungan mundur kematian kita. Ketika hitungan mundur sudah mencapai angka 3, 2, dan 1, maka saat itulah penghitungan mundur berakhir. Malakul maut akan mencabut nyawa kita.

“Semua yang ada di bumi itu akan binasa; tapi Dzat Tuhanmu akan tetap kekal, yang mempunyai Kebesaran dan Kemuliaan”(QS 55: 26-27). ”Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Dan sesungguhnya pada hari kiamat saja disempurnakan pahalamu. Barang siapa dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam surga, maka sungguh ia telah beruntung. Kehidupan dunia itu tidak lain hanyalah kesenangan yang memperdayakan”. (QS 3:185).

Lalu, ketika angka penghitungan mundur kita semakin mengecil, terus meluncur menuju angka 0, kenapa kita masih tertipu kehidupan dunia yang sementara? Kenapa aturan Sang Pencipta harus dikalahkan karena mengharap ridho sesama manusia? Bukankah manusia yang lebih mengharapkan kehidupan dunia dibanding ridho Allah akan mendapat siksaan yang tak pernah terbayangkan sebelumnya?

Kenapa solat kita masih terlambat, bukankah orang yang lalai dalam solatnya akan mendapatkan kecelakaan? Bukankah kita sudah mengetahui dalam sebuah hadis yang sohih dikatakan bahwa amalan pertama yang akan dihisab adalah perkara solat kita ketika di dunia?

Kenapa kita masih merasa berat bederma kepada sesama yang membutuhkan? Bukankah sebuah hadis sohih menjelaskan bahwa sebaik-baik sedekah adalah engkau bersedekah ketika engkau dalam keadaan sehat dan rakus (kikir), sangat mengharapkan kekayaan dan takut miskin? Al Imam Ibnu Katsir menambahkan yakni ketika engkau benar-benar cinta pada harta, tamak, dan sangat membutuhkannya.

Mari kita tengok lagi, apakah sumber nafkah dan makan minum kita sudah halal? Apakah hati kita sudah steril dari iri dan dengki? Apakah lidah kita sudah terbebas dari menggunjing saudara kita sendiri? Apakah mata dan hati kita sudah terhindar dari beragam kemaksiatan di sekitar kita..?
mari selalu memperbaiki diri agar kita bukan termasuk orang2 yang merugi...
^semoga bermanfa'at^

Selasa, 23 Maret 2010

BAHAGIA ITU SANGATLAH MUDAH

Salah satu cara untuk mendapatkan kebahagiaan dan kesuksesan (dengan relatif mudah) adalah kemampuan manajemen perasaan, fikiran dan perbuatan agar selalu seirama/selaras.

Ketika kita melakukan sesuatu dengan ikhlas (sesuai antara perasaan, fikiran dan perbuatan/merasa nyaman dalam berbuat), maka apa yg kita lakukan akan menjadi mudah/segala urusan menjadi lancar, dan kadang-kadang banyak kemudahan-kemudahan yang tidak disangka-sangka.

Pada saat kita berdzikir, beribadah dengan ikhlas, menyesuaikan perasaan, fikiran dan perbuatan, menyerahkan segala urusan kita pada Sang Pemilik Alam Semesta : Allah ‘Azza Wa Jalla (Gelombang Otak kita pada 8-13,9 Hz/ Gelombang Alpha)…, dalam kondisi ini, otak memproduksi hormon serotonin dan endorphin yang menyebabkan orang merasa tenang, nyaman dan bahagia. Hormon tersebut akan meningkatkan imunitas tubuh, mencegah infeksi, pembuluh darah normal, detak jantung stabil, tekanan darah normal dan kemampuan indra kita meningkat.

Sehingga, ketika orang bekerja dengan tenang dan bahagia, maka pada saat inilah kesuksesan….kemenangan…kekayaan… kebahagiaan…dunia dan akhirat akan segera hadir dalam kehidupan kita.
Pekerjaan yang sulit menjadi mudah, banyak bantuan dari berbagai fihak, dan rizqi yang datang dari arah yang tidak disangka-sangka.

Namun sebaliknya, ketika kita terlalu didominasi logika, terlalu ngotot, terlalu bernafsu, terlalu mengandalkan usaha/fikiran kita sendiri dalam melakukan suatu hal (Gelombang Otak pada 14-100 Hz / Gelombang Beta)…., maka otak akan mengeluarkan hormone kortisol dan nor efinefrin yang dapat memicu rasa khawatir, stress, cemas, dan mudah marah. Beberapa penyakit dapat terjadi karena pengaruh hormon ini seperti : tekanan darah tinggi, maag/tukak lambung, sakit kepala, dan penyakit jiwa/depresi dll.

Mari kita serahkan segala urusan kita kepada Allah dengan do’a : Wa ufawwidhu amrii illallaah artinya Aku serahkan semua urusanku kepada Allah (Al Qur’an)… disertai dengan memaksimalkan usaha ikhtiar….meningkatkan kualitas dan kuantitas ibadah….serta memperbaiki hubungan kita dg manusia….

Dan perlu diingat, kebahagiaan adalah sarana kita untuk mencapai kesuksesan. Bukan kebalikannya, banyak orang menyangka akan mendapat kebahagiaan ketika mereka berhasil meraih prestasi tertentu. Berhasil menjadi milyarder, berhasil menjadi direktur, berhasil menjadi sarjana, berhasil menjadi pejabat dan lain-lain. Pertanyaannya adalah : Mana yang lebih penting : keberhasilan tersebut atau perasaan bahagia kita???

Jadi, sebenarnya yang kita cari selama ini adalah perasaan sukses, perasaan kaya, perasaan sejahtera, perasaan nyaman, perasaan tenang, perasaan bahagia, …dan semua itu sudah tersedia secara gratis 24 jam non stop dalam diri kita….

Dengan berserah diri kepada Allah, berdzikir kepada Allah….disertai kemampuan manajemen perasaan, fikiran, perbuatan agar selalu seirama/selaras, , maka kita bisa memilih dan memunculkan dalam diri kita perasaan-perasaan tersebut

Terakhir, marilah kita ubah pemahaman kita tentang arti sukses. Sukses adalah hasil yang diraih karena perasaan hati yang bahagia dengan Allah. Sukses bukanlah keberhasilan-keberhasilan atau target yang kita capai, tetapi sebuah proses yang kita lakukan menuju tujuan yang berarti bagi kita….”Kebahagiaan adalah sesuatu yang dapat mengantarkan kita kepada kesuksesan” (Ali bin Abu Thalib), maksudnya adalah jika perasaan kita sudah bahagia, maka kita akan mudah menarik kesuksesan atau prestasi yang ingin kita raih…..

Semoga Allah memberi kita kebahagiaan di dunia dan akhirat…amiin

Sabtu, 20 Maret 2010

HIDUP INI BUKAN BASA BASI

Hidup adalah perjuangan, itu kata-kata orang bijak. Kalau tidak mau berjuang maka janganlah hidup. Maka untuk hidup berjuanglah. Tak perlu menyerah.

Tulisan ini terilhami oleh seorang teman yang pada suatu hari tiba-tiba bertemu saya disuatu tempat ketika sudah belasan tahun tidak bertemu. Ketika bertemu antara saya dan dia sama-sama pangling. Sama-sama seperti kenal atau mungkin tidak kenal. Padahal kami dulu sama SD, SMP dan SMA, tetapi setelah itu kami berpisah dan baru bertemu kembali beberapa hari ini. Setelah lama-lama tidak menyapa karena keraguan yang teramat sangat. Kemudian saya memberanikan diri untuk menyapanya. Dan ternyata dia nampaknya seperti itu juga. Dan larutlah kami bernostalgia.

Satu hal yang tidak habis pikir adalah terkadang dia itu berbicara tidak focus pada apa yang kami bicarakan. Dia lebih banyak menanalisa sesuatu dengan fikiran yang negative. Semuanya tidak benar, semua tidak betul dan sebaginya dan sebagainya. Dan semuanya pesimis.

Sebagai seorang sahabat saya bertanya berterus terang kepada sahabat saya ini. Kenapa kamu tidak seperti dulu lagi yang tidak seperti ini. Saya tidak pernah menemukan lagi kamu sebagaimana yang saya kenal dulu. Yang pantang menyerah yang optimis yang kreatif dan yang tidak pernah diam.

Lalu teman saya bercerilah tentang kondisi dia saat ini. Dia membanding-bandingkan saya dengannya. Katanya saya ini orang hebat orang sukses dan lain-lain sebagainya. Dia hanyalah pecundang. Tidak berguna apa-apa.

Ternyata selama ini telah dipasung oleh sesuatu yang dilarang oleh agama dan negara. Dia telah terbius oleh kebiasaan semu orang-orang metropolitan. Sekian belas tahun tidak bertemu akhirnya itu yang terjadi pada sahabat saya ini.

Kembali saya berpikir, kenapa selevel dia yang saya kenal hebat dulu bisa menjadi budak narkoba. Dia termasuk alim dibandingkan dengan teman-teman saya yang lainnya. Ternyata narkoba dapat menghancurkan hidup semua orang. Tak peduli siapa orangnya. Sehebat apapun dia. Bila kita lupa, maka kita juga akan dipengaruhinya.

Kepada generasi muda. Jauhilah Narkoba. Karena hidup ini memang bukan basa-basi..!!!

UANG... JANGAN TERPEDAYA OLEHNYA

Banyak sekali orang-orang yang terampas haknya karena tidak punya uang. Uang banyak merampas hak kehidupan seseorang. Banyak anak-anak yang tidak dapat bersekolah karena tidak mempunyai biaya. Banyak orang yang tinggal di pinggir-pinggir jalan, dikolong jembatan karena tak mampu membayar sewa rumah. Mengapa dunia ini terlalu kejam bagi mereka yang tidak ber “uang”? Karena itu lah, karena penderitaan itu, karena menginginkan kebahagiaan yang dijanjikan oleh uang, banyak orang melakukan segala cara, menghalalkan segala cara hanya untuk mendapatkan uang. Kejahatan yang terjadi didunia ini, di negeri ini tak lain karena uang. Pejabat yang koruptor, pencuri, perampok, penculik, pembunuh, semunya hanya ingin mendapatkan uang. Para Hakim, Jaksa, Polisi, dan pengacara yang menerima suap, dan tak mampu menegakkan keadilan di negeri ini adalah karena uang. Uang adalah godaan terbesar bagi manusia. Manusia melakukan apa saja demi mendapatkan uang. Mengendalikan segala segi kehidupan manusia. Uang membuat manusia bertekuk lutut memujanya…
Uang, memang menggiurkan..!! Komoditas yang awalnya dibuat oleh manusia untuk memudahkan hidupnya, kini menyengsarakan hidup manusia itu sendiri. Uang seakan menjadi pengendali dunia, menciptakan nafsu angkara murka dan mejadi racun pelumpuh hati nurani manusia.
Akan tetapi…
Uang bisa digunakan untuk kontak kasih, misalnya, meskipun kontak kasih yang ditunjukkan masyarakat Indonesia ini umumnya masih bersifat karitatif…
Uang bisa digunakan untuk menemukan teknologi ramah lingkungan terbaru yang dapat menyejahterakan hidup banyak orang dan memelihara bumi kita tercinta, seperti teknologi pengolahan air limbah menjadi air bersih bagi korban bencana dan pengungsi.
Uang bisa kita membantu menyambung hidup seseorang, seperti halnya kita membayar obat ataupun biaya rumah sakit’
Uang bisa memberi sedikit kebahagiaan, apabila kita memanfaatkan uang untuk melakukan amal kebaikan, bukan derma kejahatan.
Uang dapat memperindah diri seseorang, misalnya dengan membayar seorang stylist untuk melakukan make over, atau kita bisa membeli perhiasan dan aksesoris (asal jangan kebablasan dan bikin diri sendiri dikejar-kejar debt collector akibat tagihan kartu kredit yang over limit).
Uang dapat menciptakan senyum pada diri seorang anak kecil, dengan memberinya permen lolipop seharga Rp 500,-
Uang dapat menciptakan karya seni, membuat kita menikmati, serta mengapresiasi seni itu sendiri.
Bahkan, uang pun dapat menggerakan hati manusia untuk membantu orang lain, seperti pada kegiatan “Koin untuk Prita Mulyasari”…
Kita dapat memberi sebentuk kebahagiaan bagi orang-orang lain dengan sedikit uang yang kita punya. Masalahnya, mampukah kita memandang uang itu sebagai sarana membahagiakan sesama, bukan untuk kekayaan diri semata..? Saya rasa, kita mampu, dengan mangorbankan diri kita sepenuhnya untuk mendahulukan kepentingan dan kebahagiaan orang lain, bukan dengan menjadikan uang sebagai ‘Tuhan’. Bila hal ini kita lakukan, niscaya Allah akan memberikan ketenangan batin yang menyejukkan hati kita…

Kamis, 18 Maret 2010

HANYA SATU CINTA, CUKUPKAH...???

Kalau mau jujur, semua perempuan yang sudah berpasangan pasti pernah menyimpan rasa suka pada pria lain. Begitu pula halnya dengan kekasih Anda, yang diam-diam pernah "memendam rasa" dengan perempuan lain. Sebenarnya, bisakah kita membagi cinta untuk banyak orang dalam waktu bersamaan..?

Suntikan Semangat Baru
Ini bukan lagi cerita baru. Pada saat sudah tidak lagi menyandang status available, tiba-tiba muncul pria idaman lain di depan mata. Mau ditanggapi, takut salah. Mau pura-pura cuek, kok ya susah. Apalagi bila pria tersebut juga menunjukkan atensi serupa pada kita. Padahal, hubungan dengan kekasih juga sedang mesra-mesranya. Harus bagaimana, dong..?

Tak perlu pusing. Menurut Dr Yvonne Kristin Fulbright, pakar hubungan, selama janur kuning belum melengkung, Anda masih bebas mencari alternatif pendamping. Pacaran memang momen untuk menentukan pilihan terbaik, bukan..? Bukan hanya kita yang belum menikah, mereka yang sudah pernah menghadap penghulu pun terkadang masih punya kesempatan untuk mendapatkan pendamping yang lebih baik.

"Serangan" cinta di saat kita sudah memiliki pasangan ini biasanya terjadi apabila kita menemukan sisi positif yang disukai pada diri pria baru tersebut, yang tidak dimiliki oleh pasangan kita. Misal, Anda menyukai "cem-ceman" baru ini karena dia bisa membuat Anda tertawa terbahak-bahak. Sangat berbeda dari pasangan Anda yang cenderung pendiam.

Atau, semata-mata karena pria idaman baru ini bisa membuat Anda mencicipi kembali indahnya perasaan jatuh cinta. Soalnya, hubungan asmara yang telah berlangsung lama biasanya sudah tak lagi menyisakan "getar-getar" di dalam hati. Anda tidak lagi deg-degan setiap kali menatap mata kekasih. Itu sebabnya, merasakan kembali "kembang api" setiap kali mencuri pandang ke arah pria baru itu membuat Anda seperti mendapat suntikan semangat baru.

Ada Berbagai Jenis Cinta
Anda sudah memutuskan untuk menerima perhatian dari pria baru tersebut, tapi masih ragu akan kemampuan mencintai dua orang dalam waktu bersamaan..? Kata Dr Helen Fisher, seorang antropolog yang menulis buku Why We Love..?, sebenarnya setiap orang punya kemampuan untuk membagi hatinya kepada lebih dari satu orang. Itu yang disebut dengan istilah "polyamory".

Polyamory adalah praktek memiliki lebih dari satu hubungan cinta dalam waktu bersamaan. "Open marriage", "open relationship", dan sejenisnya merupakan hubungan berbasis polyamory. Bukan hanya terkait daya tarik fisik, hubungan polyamory juga melibatkan cinta, keintiman, persahabatan, perasaan sayang, libido, romantisme, dan sebagainya. Sama seperti hubungan "normal".

Menurut Dr. Fisher, pada dasarnya, dorongan manusia untuk mencari pasangan didasari oleh tiga kebutuhan, yaitu nafsu birahi, cinta romantis, dan kedekatan hubungan (attachment). Nah, tiga sirkuit otak yang mengatur ketiga hal ini tidak selalu berjalan kompak. Bisa saja ada satu orang menjadi "sasaran bersama". Tapi, mungkin pula ketiga sirkuit otak tersebut menemukan "sasaran" yang berbeda. "Jadi, berdasarkan tinjauan ilmu saraf, sebenarnya manusia bisa mencintai lebih dari satu orang secara bersamaan," kata Dr Fisher.

Mungkin saja ada yang menilai bahwa perasaan cinta yang terlibat dalam hal ini adalah cinta yang tidak matang, hanya sebatas kulit luar. Tapi, jangan lupa, bahwa bangsa Yunani kuno pernah menyatakan bahwa di dunia ini ada beberapa macam cinta; Eros -cinta erotik yang melibatkan fisik dan emosi, Agape -cinta yang mendahulukan kepentingan salah satu pihak demi pihak lain, Storge -cinta sebagai sahabat dan pendamping, Mania -cinta yang tergantung cenderung obsesif, dan sebagainya.

^DARI BERBAGAI SUMBER^

Selasa, 16 Maret 2010

R.O.K.O.K

Pertentangan tentang rokok seperti nggak bakalan ada habis habisnya. kenapa ya...??
Pada dasarnya saya sangat nggak peduli sama orang yang merokok. Berada di dekat mereka, fine fine saja. Palingan baju jadi bau. Kalau ga mau mati duluan sepeti nasib second smokers, ya, tinggal jaga jarak saja. Cuma yang bikin saya sangat tidak nyaman ya itu, Ngerokok di angkutan umum..!!! Nggak tahu etika apa..? Ya nggak lah. Yang ngerokok di angkutan umum kan bisa dilihat orangnya seperti apa..?

Orang dekat merokok..? Ah.. mereka tahu kok bahaya merokok. Lagian, semua orang akan mencoba merokok, dan ada beberapa yang mendapatkan kesenangan, jadi ya biarkan saja. Itu hak asasi sih dan pilihan juga. Asal tahu tempat dan sikon saja...

Saya merokok...? Pernah banget nyobain, inget banget, Gudang Garam saat kelas 2 SMA. Di belakang rumah sama temen se kelas dulu. Masih cupu, isep di mulut, keluarin, Senang... Tepuk tangan karena lucu. terus Iseng-iseng coba sambil ngaca. Keren nggak..? Tetep aja, asep di mulut terus keluarin. Nggak dimasukin paru-paru. Habis nggak tau caranya..!! Diajarin juga nggak genah. Malah batuk adanya. Sampai muka merah. Tapi skill merokok saya jago loh. Bisa masuk idung, bikin buletan... hehehee.... Urusan kenikmatan, menurut saya nol besar. Tidak memperolah kenikmatan seperti apa yang orang bilang tentang rokok. Yang ada, ketika saya masukin lewat hidung selama 5 kali berurutan, saya jadi mengilhami Bob Marley banget..! Langsung sedetik kemudian jadi lunglai dan jatuh ke lantai kayak orang darah rendah. Dan satu lagi, dilihat dari luar pun saya nggak cocok ngerokok. So, i quit. Hehehe....:-P

Kalau saya boleh memilih, kalau bisa jangan deh. Nggak mau lagi deh ngeliat paru-paru hitam berlendir seperti om saya. Atau meninggal komplikasi akibat rokok seperti tetangga saya. Sekali lagi, kalau bisa memilih, saya mau tinggal dan hidup lebih lama di dunia ini tanpa rokok... Sekarang dan kelak... Insya Allah...

Minggu, 14 Maret 2010

LIFE IS GOOD

Life is good, yeah life is good.

Jika anda merasa kesal dengan kopi yang diracik terlalu pahit pagi ini. Di seberang pintu rumah anda yang nyaman itu ada pekerja kasar yang bahkan tak sempat minum segelas air putih ketika berangkat ke tempat kerja pagi - pagi sekali

Life is good, yeah life is good.

Jika anda merasa suntuk dengan pekerjaan menumpuk yang tak ada habis-habisnya. Di luar pintu kantor anda yang sejuk ber-ac itu ada banyak orang yang berjalan lesu di bawah terik matahari dengan harapan besar ada orang yang akan memberinya pekerjaan agar dia bisa membeli makan.

Life is good, yeah life is good.

Jika anda merasa marah karena pasangan anda yang tidak memahami keinginan anda. Di sebelah tembok surga kecil anda yang indah itu ada banyak orang-orang yang frustrasi melakukan banyak cara sampai-sampai ingin bunuh diri agar mendapat pasangan.

Life is good, yeah life is good.

Jika anak anda membuat anda marah dan ingin memukul mereka. Ingatlah berita yang pernah sampai kepada anda tentang begitu banyak pasangan yang rela mengorbankan apa saja agar mereka memperoleh keturunan, satu orang saja setidaknya.

Life is good, yeah life is good.

Jika macetnya jalan membuat anda mengeluh dan ingin memaki orang-orang. Di luar sedan anda yang nyaman dan dingin itu banyak orang yang bahkan harus bekerja keras mendorong kursi rodanya agar bisa sampai ke tempat tujuan.

Life is good, yeah life is good.

Jika bos anda marah-marah di kantor dan anda ingin melampiaskan kepada orang terdekat anda. Dengarlah tangisan para narapidana yang mendekam di balik jeruji besi menyesali dirinya karena melakukan kekerasan yang tidak dapat dikendalikannya.

Life is good, yeah life is good.

Jika Anda marah karena gaji yang dibayar telat. Datanglah ke pasar-pasar dan lihatlah begitu banyak pengemis yang menadahkan tangan seharian dan orang-orang menoleh pun enggan kepada mereka.

Life is good, yeah life is good.

Jika anda tak puas dengan kehidupan ini. Datanglah ke rumah sakit, pandangi wajah-wajah para pesakitan yang menahan sakit di tubuh mereka.

Life is good, yeah life is good.

Jika sekolah membuat anda bosan. Bacalah Koran hari ini, lihat seberapa banyak berita yang mengatakan anak-anak yang berkeliaran di jalan karena tak punya biaya untuk sekolah?

Life is good, yeah life is good.

Jika anda merasa selalu kekurangan uang. Mengapa tidak berusaha menambahnya dengan bekerja lebih baik, memperbaiki cara berpikir yang lebih positif, bersyukur lebih banyak..?
Hidup ini penuh dengan keindahan, kesukacitaan dan pengharapan. Mengapa harus menghabiskan waktu memikirkan sisi yang buruk, mengecewakan dan menyakitkan jika kita bisa menemukan banyak hal-hal yang indah di sekeliling kita?


Life is good , yeah life is REALLY good.

Mari Bersyukur, karena hidup ini begitu indah.....

Senin, 08 Maret 2010

SAYANGNYA ALLAH KEPADA WANITA

Assalammualaikum, Wr Wb

Dalam dunia yang semakin maju ini, para wanita ingin sekali disejajarkan dgn kaum laki laki, pdhal sampai kapanpun laki laki itu ditakdirkan oleh Allah SWT menjadi imam atau pemimpin wanita, sehingga timbullah kaum feminis yg ingin kesetaraan antara laki2 dan wanita,
Kaum feminis bilang susah jadi wanita, lihat saja peraturan dibawah ini:"
1. Wanita auratnya lebih susah dijaga (lebih banyak) dibanding
lelaki.
2. Wanita perlu meminta izin dari suaminya apabila mau keluar rumah tetapi tidak sebaliknya.
3. Wanita saksinya (apabila menjadi saksi) kurang berbanding lelaki.
4. Wanita menerima warisan lebih sedikit daripada lelaki.
5. Wanita perlu menghadapi kesusahan mengandung dan melahirkan anak.
6. Wanita wajib taat kepada suaminya, sementara suami tak perlu taat pada isterinya.
7. Talak terletak di tangan suami dan bukan isteri.
8. Wanita kurang dalam beribadat karena adanya masalah haid dan
nifas yang tak ada pada lelaki.

Itu sebabnya mereka tidak henti-hentinya berpromosi
untuk "MEMERDEKAKAN WANITA".

Pernahkah kita lihat sebaliknya (kenyataannya) ?

1. Benda yang mahal harganya akan dijaga dan dibelai serta disimpan ditempat yang teraman dan terbaik. Sudah pasti intan permata tidak akan dibiar terserak bukan? Itulah bandingannya dengan seorang wanita.
2. Wanita perlu taat kepada suami, tetapi tahukah lelaki wajib taat
kepada ibunya 3 kali lebih utama daripada kepada bapaknya?
3. Wanita menerima warisan lebih sedikit daripada lelaki, tetapi
tahukah harta itu menjadi milik pribadinya dan tidak perlu
diserahkan kepada suaminya, sementara apabila lelaki menerima
warisan,ia perlu/wajib juga menggunakan hartanya untuk isteri dan anak-anak.
4. Wanita perlu bersusah payah mengandung dan melahirkan anak,tetapi tahukah bahwa setiap saat dia didoakan oleh segala makhluk, malaikat dan seluruh makhluk ALLAH di muka bumi ini, dan tahukah jika ia mati karena melahirkan adalah syahid dan surga menantinya.
5. Di akhirat kelak, seorang lelaki akan dipertanggungjawabkan
terhadap 4 wanita, yaitu : isterinya , ibunya, anak perempuannya dan saudara perempuannya. Artinya, bagi seorang wanita tanggung jawab terhadapnya ditanggung oleh 4 orang lelaki, yaitu : suaminya, ayahnya, anak lelakinya dan saudara lelakinya.
6. Seorang wanita boleh memasuki pintu syurga melalui pintu surga yang mana saja yang disukainya, cukup dengan 4 syarat saja, yaitu :sembahyang 5 waktu, puasa di bulan Ramadhan, taat kepada suaminya dan menjaga kehormatannya.
7. Seorang lelaki wajib berjihad fisabilillah, sementara bagi wanita
jika taat akan suaminya, serta menunaikan tanggungjawabnya kepada ALLAH, maka ia akan turut menerima pahala setara seperti pahala orang pergi berjihad fisabilillah tanpa perlu mengangkat senjata.

Masya ALLAH ! Demikian sayangnya ALLAH pada wanita...

Yakinlah, bahwa sebagai dzat yang Maha Pencipta, yang menciptakan kita, maka sudah pasti Ia yang Maha Tahu akan manusia, sehingga segala hukumnya / peraturannya, adalah YANG TERBAIK bagi manusia dibandingkan dengan segala peraturan/hukum buatan manusia.

Adalah sabda Rasulullah bahwa ketika kita memiliki dua atau lebih
anak perempuan, mampu menjaga dan mengantarkannya menjadi muslimah yang baik, maka surga adalah jaminannya. (untuk anak laki2 berlaku kaidah yang berbeda).

Berbahagialah wahai para muslimah. Jangan risau hanya untuk
apresiasi absurd dan semu di dunia ini. Tunaikan dan tegakkan
kewajiban agamamu, niscaya surga menantimu.

Wassalam,
semoga bermanfaat.....

Minggu, 07 Maret 2010

SEPERTI INIKAH DIRI KITA

Laki laki setengah baya itu menelusuri tembok sebuah bangunan, dengan tangan tangannya yang rapuh, dia coba menapak tiap sisi tembok untuk berlalu ke depan. Ya, dia adalah seseorang yang akhir akhir ini aku perhatikan disebuah masjid yang aku pakai untuk sholat wajibku.

Dengan badannya yang tak sigap, entah karena sesuatu penyakit tertentu atau apapun itu. Dia tetap berusaha untuk selalu mencoba shalat berjamaah dimasjid dan ada di shaf pertama. Meski berada di paling kiri, agar dia bisa berpegangan terus untuk bisa bangun dan berdiri dengan bantuan tembok. Yang membuat aku tersenyum heran adalah tiap hari beliau selalu ada disholat subuhnya atau tiap sholat sholat wajib lainnya saat aku diberi kesempatan untuk sholat di masjid tersebut. Dan usaha dan “kerja keras” yang harus dilakukan utnuk tiap sholatnya, dia tak pernah mengeluh. Mungkin pesan nabi amat menghujam pada diri, yakni andaikata manusia tahu keutamaan shalat dimasjid, MERANGKAK pun akan dia lakukan.

Kemudian saat aku pulang dari shalat subuh tadi pagi, kulihat ada seseorang yang begitu asyiknya dengan mencuci mobilnya. ketika aku pulang dan ketika aku berangkat, lelaki itu masih asyik dengan kerjanya, mencuci mobil. Tangannya yang masih kekar pun menapaki setiap sisi mobil itu dengan sigapnya. Tak ada kesan apapun tentang azan dari masjid yang cuma sekitar 100 meter saja dari telinganya. Pada saat aku pulangpun tak ada kesan mengeluh dari usaha yang dia lakukan, persis seperti lelaki yang pertama.Hanya pria ini begitu tergesa gesanya menggukan lap kanebo untuk mengeringkan mobil.

Itulah sedikit potret dari kita, saat disuruh bos untuk bisa datang ke kantor jam 6 pagi atau jam 5 pagi sekalipun, kita bisa dengan mudahnya bangun sebelum subuh. atau ketika disuruh bos untuk menemaninya tugas ke daerah dengan pesawat pukul 5 pagi, tidur malampun kita tak pernah nyenyak karena khawatir kebablasan.

Kita amat jarang sekali khawatir dengan kelewatan tahajjud kita, begitu susah tuk bangun malam dengan sigap karena Allah. kita tak pernah rindu saat saat menangisi diri karena Allah. Kita begitu pusing dan marah ketika pekerjaan kantor begitu banyak dan kita banyak tersenyum dan tertawa saat melakukan sebuah maksiat untuk menghianati rizky indra yang kita peroleh.... Astaqfirullah.....

Rabu, 03 Maret 2010

BUKTI ADANYA ALLAH BISA DI RASAKAN DENGAN NURANI

HAL pertama yang akan dilakukan oleh seseorang yang mau mendengar nuraninya adalah mencari jawaban dan menjelajahi hal-hal yang terlihat di sekelilingnya. Sese-orang yang telah mengembangkan kepekaan berpikirnya, akan dengan mudah melihat bahwa dia tinggal di sebuah dunia yang tercipta tanpa cacat, yang ada di tengah-tengah alam semesta yang sempurna.

Mari kita renungkan sejenak lingkungan dan kondisi-kondisi di mana kita tinggal. Kita tinggal di sebuah dunia yang dirancang dan didisain dengan halus dengan segala rincian yang mungkin. Bahkan sistem-sistem di da¬lam tubuh manusia saja begitu amat banyak kesempurnaannya. Sambil membaca buku ini, jantung Anda berdetak secara konstan tanpa henti, kulit Anda melakukan peremajaan sendiri, paru-paru Anda membersihkan udara yang Anda hirup, hati Anda mengalirkan darah Anda, dan jutaan protein disintesakan (dipadukan) ke dalam sel-sel Anda setiap detik dalam rangka menjamin keberlang¬sungan hidup. Manusia tidak menyadari adanya ribuan aktivitas yang berlangsung di dalam dirinya, bahkan tidak menyadari bagai¬mana sebagian aktivitas-aktivitas tersebut terjadi.

Dan jauh di atas sana ada matahari, jutaan kilometer jaraknya dari planet kita, yang memberi cahaya, panas, dan energi yang kita butuhkan. Jarak antara matahari dan bumi dibuat sedemikian rupa sehingga sumber energi ini tidak menghanguskan bumi ataupun membekukannya hingga mati.

Tatkala kita memandang ke langit, kita mempelajari bahwa lepas dari daya tarik estetisnya, massa udara yang menyelubungi bumi juga melindungi manusia dan semua makhluk lainnya dari kemungkinan ancaman-ancaman dari luar. Jika atmosfir tidak ada, maka tak akan ada satu makhluk hidup pun di muka bumi ini.

Seorang manusia, yang mau memikirkan fakta-fakta ini satu demi satu, cepat atau lam-bat akan bertanya bagaimana dirinya dan alam semesta yang ditempatinya ini terjadi dan bagaimana semua ini terpelihara. Tatkala dia mencari tahu tentang hal ini, akan mun¬cullah dua alternatif penjelasan.

Salah satu penjelasan ini mengatakan kepada kita bahwa seluruh alam semesta, planet-planet, bintang-bintang, dan semua makhluk hidup terjadi dengan sendirinya sebagai suatu hasil dari serangkaian peristiwa-peristiwa yang bersifat kebetulan. Dinyatakan bahwa atom-atom yang mengambang dengan bebas, yang merupakan unit-unit terkecil dari materi, secara kebetulan bersatu membentuk sel-sel, manusia-manusia, hewan-hewan, tanaman-tanaman, bintang-bintang, dan semua struktur yang sangat kompleks dan tanpa cacat ini beserta sistem-sistem yang mengelilingi kita dan menakjubkan ini.

Alternatif kedua mengatakan kepada kita bahwa segala hal yang kita lihat diciptakan oleh seorang pencipta yang memiliki kebijaksanaan dan kekuatan yang ulung di atas segala-galanya; bahwa tak ada sesuatu pun yang mungkin terjadi hanya secara kebetulan dan bahwa semua sistem yang ada di sekeli¬ling kita dirancang dan didisain oleh seorang pencipta. Sang pencipta ini adalah Allah.

Kita harus kembali pada nurani untuk memutuskan. Mungkinkah sistem-sistem yang begitu sempurna dan rinci ini dapat terbentuk secara kebetulan namun demikian sempurna harmoninya.

Siapapun yang berpulang ke hati nurani¬nya dapat menangkap bahwa segala sesuatu di alam semesta ini memiliki seorang pencipta, dan sang pencipta ini sangat terpuji kebi-jaksanaannya dan berkuasa atas segala hal. Segala sesuatu di sekeliling kita mengandung tanda-tanda nyata adanya Allah. Keseim-bangan dan keselarasan yang sempurna dari alam semesta ini dan makhluk-makhluk hidup di dalamnya, adalah indikasi yang paling kuat dari adanya suatu pengetahuan tertinggi. Bukti ini terang-benderang, seder-hana, dan tak terbantahkan. Nurani kita tidak punya pilihan kecuali mengakui bahwa semua ini adalah hasil karya Allah, satu-satunya Pencipta.

Akan tetapi, seseorang yang tidak kembali kepada nuraninya sendiri tidak dapat mencapai kesadaran yang sama. Kesadaran ini dicapai melalui kebijaksanaan, dan kebijak¬sanaan adalah sebuah sifat ruhaniah yang hanya muncul manakala seseorang mau men¬dengar nuraninya. Perilaku apa pun yang ditampilkan sesuai dengan nurani membantu membangun dan mengembangkan kebijaksanaan. Dengan demikian, di sinilah perlunya ada perhatian khusus tentang definisi kebijaksanaan. Berlawanan dengan pemakaiannya secara umum, kebijaksanaan adalah sebuah konsep yang berbeda dengan kecerdasan. Seseorang, tidak peduli betapa pun cerdas dan banyak pengetahuannya, akan tetap tidak bijaksana jika dia tidak mau mendengar nura¬ninya, dan tidak dapat melihat atau memahami fakta-fakta yang ditemuinya.

Sebuah contoh dapat menguraikan perbedaan antara kecerdasan dengan kebijaksanaan yang dicapai lewat nurani. Seorang ilmuwan bisa saja menempuh penelitian yang sangat rinci tentang sel selama bertahun-tahun. Bah¬kan bisa saja dia adalah orang paling ahli di bidangnya. Walaupun demikian, jika kebijak-sanaan dan nuraninya kurang, dia hanya dapat menguasai potongan-potongan pengeta¬huan saja. Dia tidak akan mampu menyusun potongan-potongan ini menjadi satu tubuh yang utuh. Dengan kata lain, dia tidak akan dapat menarik sebuah kesimpulan yang tepat dari isi informasi ini.

Namun, bagi seseorang yang memiliki kebijaksanaan dan nurani, merasakan adanya aspek-aspek yang menakjubkan dan kesem-purnaan dari detail sebuah sel, dan mengakui adanya tangan seorang pencipta, seorang di-sainer dengan kebijaksanaan yang ulung. Jika seseorang berpikir dengan menggunakan nuraninya dia akan sampai pada kesimpulan ini: kekuasaan yang menciptakan sebuah sel dengan kesempurnaan yang sedemikian itu tentulah pencipta dari semua makhluk hidup dan makhluk tak hidup lainnya.

Di dalam al-Quran ada contoh dari Nabi Ibrahim a.s., yang menemukan adanya Allah dengan mendengar nuraninya:

Ketika malam telah menjadi gelap, dia melihat sebuah bintang (lalu) dia berkata, Inilah Tuhanku. Tetapi tatkala bintang itu tenggelam dia berkata, Aku tidak suka kepada yang tenggelam. Kemudian tatkala dia melihat bulan terbit dia berkata, Inilah Tuhanku. Tetapi setelah bulan itu terbenam dia berkata, Sesungguhnya jika Tuhanku tidak memberiku petunjuk, pastilah aku termasuk orang-orang yang sesat Kemudian tatkala dia melihat matahari terbit, dia berkata, .Inilah Tuhanku, ini yang lebih besar, maka tatkala matahari itu telah terbenam, dia berkata, Hai kaumku, sesungguhnya aku cuci tangan dari apa yang kalian persekutukan. Sesungguhnya aku menghadapkan diriku kepada Tuhan yang menciptakan langit dan bumi dengan cenderung kepada agama yang benar, dan aku bukanlah termasuk orang-orang yang mempersekutukan Allah... (Q.s. al-An.am: 76-9).

Bagaimana Nabi Ibrahim a.s. dulu menemukan adanya Allah melalui kebijaksanaan dapat terlihat dalam ayat-ayat di atas. Melalui nuraninya, dia menyadari bahwa semua hal yang terlihat di sekelilingnya hanyalah makhluk-makhluk yang diciptakan, dan bahwa Sang Pencipta jauh lebih unggul dari makhluk-makhluk itu. Siapa pun yang berpulang ke nuraninya akan melihat fakta ini bahkan jika tidak ada seorang pun yang memberi¬tahunya. Setiap orang yang berpikir dengan tulus, tanpa melibatkan hawa nafsunya, dan hanya menerapkan nuraninya saja, dapat memahami keberadaan dan keagungan Allah. Jika seseorang tidak mau melihat fakta-fakta yang gamblang di depan matanya ini, dan bertingkah seakan-akan fakta-fakta tadi tidak ada, maka orang ini akan menjadi hina meskipun dia cerdas. Alasan mengapa seseorang yang mengetahui kebenaran dengan nuraninya namun tidak mau menerimanya adalah karena fakta ini bertentangan dengan kepentingan-kepentingan pribadinya. Pengakuan seseorang atas adanya Allah berarti pengaku-annya bahwa dirinya berada jauh di bawah keunggulan yang kepada-Nya dia harus berserah diri, yang kepada-Nya dia sangat mem-butuhkan, dan yang kepada-Nya dia kelak akan ditanyai.

Tanda-tanda adanya Allah sangat jelas dan tampak bagi siapa saja yang mau melihatnya. Ini adalah sebuah bukti kebenaran bahwa Pencipta dari disain yang berlaku di seluruh alam semesta ini adalah Allah. Sebagian orang yang menolak adanya Allah berbuat demikian bukan karena mereka sungguh-sungguh tidak mempercayai-Nya namun karena mereka ingin menghindar dari aturan moral yang harus mereka taati sebagai orang-orang yang beriman. Setiap orang dengan nuraninya mengetahui eksistensi dan kekuasaan abadi Allah. Kendati demikian, seseorang yang mengakui adanya Allah dan merasakan kekuasaan-Nya, juga tahu bahwa dirinya kelak akan ditanyai oleh-Nya, dan bahwa dia harus mematuhi hukum-hukum-Nya dan hidup untuk-Nya. Sedangkan orang yang berkeras untuk menolak sekalipun dia sudah mengetahui fakta-fakta ini, berbuat demikian karena bila dia menerima fakta yang sangat besar ini tidak sesuai dengan kepentingan-kepentingannya dan perasaan superioritas yang ada di dalam dirinya. Di dalam al¬Qur.an orang-orang ini digambarkan di dalam Surat an-Naml:

"Dan mereka mengingkarinya karena kezaliman dan kesombongan (mereka) pada-hal hati mereka meyakini (kebenaran)nya. Maka perhatikanlah betapa kesudahan orang-orang yang berbuat kebinasaan.." (Q.s. an-Naml, 14).

SUSU BASI (SEBUAH RENUNGAN UNTUK PEMIMPIN NEGRI)

Suatu hari raja Agusyirwan menderita sakit. Orang-orang kepercayaan dan tentaranya telah menjelajahi seluruh pelosok kerajaan. Agusyirwan menyatakan kepada para pembantunya bahwa penyakit dirinya hanya akan sembuh oleh susu basi yang ada di suatu daerah yang hancur. Maka, seluruh bawahan Agusyirwan menyisir seluruh daerah di wilayah kera¬jaan untuk menemukan susu basi tersebut.

Dalam beberapa hari seluruh daerah yang ada di wilayah kerajaan Agusyirwan disisir oleh para pembantunya. Namun, ternyata susu basi tersebut tidak ditemukan begitu juga daerahnya yang hancur tersebut.

Akhirnya, para bawahan Agusyirwan pulang ke istana untuk menyampaikan hasil penyisirannya. Mereka memberitahukan kepada baginda raja bahwa susu dan daerah yang hancur itu tidak diketemukan. Mendengar laporan para bawahannya seperti itu, Agusyirwan berkata, “Sesungguhnya saya hanya ingin tahu tentang keadaan kerajaanku. Saya ingin tahu apakah ada kampung yang hancur. Kalau ada saya akan segera membangunnya. Sedangkan jika ada susu basi, akibat tidak terjual, saya akan segera memperbaiki keadaan pasar agar proses jual beli di sana lancar. Sehingga, tidak ada lagi makanan atau barang-barang yang tidak terjual. Kalau kalian tidak menemukan susu basi dan kampung hancur itu, berarti kerajaanku makmur dan masyarakatnya tidak kelaparan. Sebenarnya, yang menjadikanku sakit adalah karena diriku merasa waswas andaikan masih ada daerahku yang tidak makmur.”

(From : Kumpulan kisah dari buku-buku Al-Ghazali)

Bagaimana dengan para pemimpin negeri kita ini?