Sabtu, 20 Maret 2010

UANG... JANGAN TERPEDAYA OLEHNYA

Banyak sekali orang-orang yang terampas haknya karena tidak punya uang. Uang banyak merampas hak kehidupan seseorang. Banyak anak-anak yang tidak dapat bersekolah karena tidak mempunyai biaya. Banyak orang yang tinggal di pinggir-pinggir jalan, dikolong jembatan karena tak mampu membayar sewa rumah. Mengapa dunia ini terlalu kejam bagi mereka yang tidak ber “uang”? Karena itu lah, karena penderitaan itu, karena menginginkan kebahagiaan yang dijanjikan oleh uang, banyak orang melakukan segala cara, menghalalkan segala cara hanya untuk mendapatkan uang. Kejahatan yang terjadi didunia ini, di negeri ini tak lain karena uang. Pejabat yang koruptor, pencuri, perampok, penculik, pembunuh, semunya hanya ingin mendapatkan uang. Para Hakim, Jaksa, Polisi, dan pengacara yang menerima suap, dan tak mampu menegakkan keadilan di negeri ini adalah karena uang. Uang adalah godaan terbesar bagi manusia. Manusia melakukan apa saja demi mendapatkan uang. Mengendalikan segala segi kehidupan manusia. Uang membuat manusia bertekuk lutut memujanya…
Uang, memang menggiurkan..!! Komoditas yang awalnya dibuat oleh manusia untuk memudahkan hidupnya, kini menyengsarakan hidup manusia itu sendiri. Uang seakan menjadi pengendali dunia, menciptakan nafsu angkara murka dan mejadi racun pelumpuh hati nurani manusia.
Akan tetapi…
Uang bisa digunakan untuk kontak kasih, misalnya, meskipun kontak kasih yang ditunjukkan masyarakat Indonesia ini umumnya masih bersifat karitatif…
Uang bisa digunakan untuk menemukan teknologi ramah lingkungan terbaru yang dapat menyejahterakan hidup banyak orang dan memelihara bumi kita tercinta, seperti teknologi pengolahan air limbah menjadi air bersih bagi korban bencana dan pengungsi.
Uang bisa kita membantu menyambung hidup seseorang, seperti halnya kita membayar obat ataupun biaya rumah sakit’
Uang bisa memberi sedikit kebahagiaan, apabila kita memanfaatkan uang untuk melakukan amal kebaikan, bukan derma kejahatan.
Uang dapat memperindah diri seseorang, misalnya dengan membayar seorang stylist untuk melakukan make over, atau kita bisa membeli perhiasan dan aksesoris (asal jangan kebablasan dan bikin diri sendiri dikejar-kejar debt collector akibat tagihan kartu kredit yang over limit).
Uang dapat menciptakan senyum pada diri seorang anak kecil, dengan memberinya permen lolipop seharga Rp 500,-
Uang dapat menciptakan karya seni, membuat kita menikmati, serta mengapresiasi seni itu sendiri.
Bahkan, uang pun dapat menggerakan hati manusia untuk membantu orang lain, seperti pada kegiatan “Koin untuk Prita Mulyasari”…
Kita dapat memberi sebentuk kebahagiaan bagi orang-orang lain dengan sedikit uang yang kita punya. Masalahnya, mampukah kita memandang uang itu sebagai sarana membahagiakan sesama, bukan untuk kekayaan diri semata..? Saya rasa, kita mampu, dengan mangorbankan diri kita sepenuhnya untuk mendahulukan kepentingan dan kebahagiaan orang lain, bukan dengan menjadikan uang sebagai ‘Tuhan’. Bila hal ini kita lakukan, niscaya Allah akan memberikan ketenangan batin yang menyejukkan hati kita…

Tidak ada komentar:

Posting Komentar