Kamis, 14 Oktober 2010

KESEJAHTERAAN BUKAN ALASAN UNTUK TIDAK PROFESIONAL

Wacana pemberian remunerasi kepada PNS dan bahkan sudah di uji coba di beberapa instansi sepertinya perlu di kaji ulang mengingat selain menambah beban APBN dan juga ternyata pemberian remunerasi tidak selalu berbanding lurus dengan kinerja pegawai yang mendapatkan remunerasi tersebut.

Remunerasi yang secara langsung akan menambah penghasilan PNS yang pastinya akan membuat Animo peminat PNS akan bertambah dari tahun - tahun ini akan secara tidak langsung mempengaruhi psikologis angkatan kerja kita bahwa menjadi PNS menjadi segalanya.

Fenomena menjadi PNS telah melekat di masyarakat kita yang berlomba - lomba mengikuti seleksi menjadi PNS, ini menarik di cermati pemerintah bahwa menjadi PNS dengan segala motivasinya yang melekat pada pribadi masing-masing individu.

Seharusnya pekerjaan PNS dijadikan sarana untuk pengabdian terhadap bangsa dan negara ini. seolah-olah dengan adanya aturan remunerasi PNS baru bekerja keras kalau sudah mendapatkan pendapatan yang besar. padahal mereka seharusnya sebelum mengikuti seleksi secara sadar tahu akan konsekuensi menjadi PNS. Dengan mengetahui konsekuensi menjadi PNS, apakah pantas kesejahteraan menjadi alasan untuk tidak professional..??

Menjadi PNS harus siap menjadi abdi masyarakat, harus siap menjadi pelayan masyarakat, harus siap untuk menjaga segala tingkah laku dan sikap di hadapan masyarakat. Tidak bisa semena-mena dan arogan kepada rakyat ataupun merasa lebih dari masyarakat terutama rakyat kecil.

Menjadi PNS tidak sekedar datang pagi-pagi jam 7 untuk apel pagi lalu nongkrong di warung dan setelah agak siang tidur di mushola dan jam 3 sudah bersiap untuk pulang dan bila diberi pekerjaan memilah milah mana pekerjaan yang ada uangnya dan mana yang tidak.
Sekali lagi bukan itu tujuan menjadi PNS.

Seragam PNS bukan dipakai untuk petentang petenteng. Seragam PNS adalah tanggung jawab besar untuk Negara dan Rakyat yang membayar. Bahkan menjadi Pejabat Birokrasi, semakin tinggi jabatannya berarti semakin besar pelayanan yang diberikan untuk Negara, Masyarakat hingga bawahannya, bukan malah sebaliknya.

Saya menunduk hormat untuk PNS yang bersedia berbakti pada masyarakat, para guru dan tenaga medis di tempat terpencil yang dengan segala keterbatasannya tetap mengabdi untuk masyarakat. Untuk GTT dan PTT yang juga mengabdi penuh pada masyarakat janganlah menjadi PNS menjadi tujuan utama anda, karena niat dan kerja anda yang mulia kelak akan tercoreng pada niat materiil semata. Hati masyarakat yang terbantu oleh pengabdian andalah yang akan selalu membuat anda lebih mulia dan terhormat.

Dari logo KORPRI yang dipakai sebagai lencana didada kiri PNS terdapat satu kalimat yang cukup magis : ABDI NEGARA. Kalimat tersebut ingin menunjukkan bahwa KORPRI adalah wadah dari para pengabdi negara. ABDI NEGARA tidak dapat dipahami hanya sebagai abdi dari pemerintah. PNS perlu memahami bahwa unsur dari negara bukan hanya Pemerintah tapi juga warga negara. Pengertian Abdi Negara bukan berarti kekuasaan tapi malah sebaliknya pelayanan . Pelayanan kepada Negara yang berisi Pemerintah, Warga Negara , Wilayah dan unsur-unsur lainnya.

Tidak ada tempat bagi seorang Abdi Negara, apalagi dalam Negara Kesatuan RI ,untuk menjadi seorang penguasa. Seluruh elemen bangsa ini adalah Abdi Negara. Cerminan yang paling kasat mata adalah refleksi APBN. Elemen bangsa ini harus berbangga karena APBN RI lebih dari 70% telah didanai dari Pajak. Artinya setiap anak bangsa mempunyai peran dan andil dalam membangun Indonesia. Kalau Presiden Soekarno masih hidup beliau pasti bangga , karena bangsa Indonesia telah mandiri.

Hanya saja dalam kaca mata saya, banyak PNS belum memahami arti ABDI NEGARA seutuhnya. Menjadi PNS tidaklah mungkin akan memiliki sebuah Toyota Alphat ataupun unit di Pakubuwono Residence dengan mengharapkan penghasilan dari Negara semata. Begitu pula dengan Pegawai Swasta, untuk mendapatkan hal yang sama mungkin hanya segelintir yang bisa dan itupun sudah menduduki posisi yang strategis dalam perusahaan. Menjadi pengusaha juga butuh waktu untuk mendapatkan kemewahan semua. Karena itu dalam benak PNS dan tentunya dalam benak seluruh elemen bangsa harus dicantumkan dan ditanamkan dalam sanubari bahwa kesejahteraan bersama harus didahulukan tanpa menafikan hasil kerja keras orang yang ternyata lebih baik dari sisi ekonomi.

Saya berharap kesadaran bahwa menjadi ABDI NEGARA bukanlah menjadi penguasa tapi menjadi pelayan. Bangsa ini menanti agar mereka yang diberi kekuasaan bertanggungjawab kepada NEGARA .SEUTUHNYA bukan kepada salah satu unsur negara saja.

Semoga....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar